Beberapa hari lalu saya membaca cerita tentang pilot yang
di-PHK, kini menjadi kurir makanan. Dulu sang pilot memiliki penghasilan
puluhan juta rupiah per bulan, kini alhamdulillah penghasilan cukup untuk
makan. Mereka yang selama ini kelebihan materi, kini harus mengencangkan ikat
pinggang, bahkan hidup kekurangan. Pandemi Covid-19 membuat segalanya jadi
berbeda, termasuk dalam menyambut Iduladha beberapa hari lagi.
Saya bertanya kepada pedagang hewan kurban yang saya
temui, gimana penjualan hewan kurban tahun ini. Namanya blogger kudu sering sering
kepo sama sekitar, kan. Siapa tahu bisa jadi bahan postingan he-he. Dugaan saya
benar. Tahun ini penjualan hewan kurban menurun sampai sekian puluh persen. Pandemi
melibas banyak sektor perekonomian. Masyarakat kehilangan mata pencaharian. “Jangankan
membeli hewan kurban, masyarakat untuk makan sehari-hari saja sulit, Mbak,”
keluh salah satu pedagang hewan kurban.
“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” – QS. Al-Kautsar: 2
Bagi saya, makna berkurban itu dalam banget. Berkurban
merupakan bentuk ketakwaan kita kepada Allah. Layaknya Nabi Ibrahim yang
sepenuhnya berserah diri ketika diperintah Allah untuk menyembelih Ismail, anak
kandungnya. Saya pribadi belum ada apa-apanya dibandingkan Nabi Ibrahim. Jumlah
uang yang dikeluarkan untuk berkurban juga belum ada apa-apanya dibandingkan
nikmat yang sudah Allah anugerahi selama ini. Setidaknya berbagi dengan cara berkurbanlah
yang mampu saya lakukan.
Sejatinya pandemi tidak menyurutkan langkah kita untuk
berbagi saat Iduladha. Teman-teman yang tetap ingin berbagi, tapi belum
memiliki tabungan untuk berkurban, kalian bisa ikutan Program Sedekah Daging Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa mengajak
#OrangBaik bersedekah daging untuk masyarakat kurang mampu yang tinggal di wilayah
pelosok dimulai dari nominal yang terjangkau, yakni Rp100 ribu. Menurut
data IDEAS (Indonesia Development Islamic Studies) Dompet Dhuafa, masih banyak
masyarakat yang belum merasakan daging kurban, terutama di wilayah luar
Jakarta.
![]() |
Program Sedekah Daging Dompet Dhuafa |
Oiya, perlu diketahui, program Sedekah Daging Dompet
Dhuafa tentu BERBEDA ya, dengan berkurban meskipun nominal sedekah akan
dikonversi menjadi sejumlah daging hewan. Niat dan akad Sedekah Daging ini untuk
bersedekah atau donasi. Jadi, tidak bisa disamakan dengan ibadah kurban. Syarat
untuk berkurban adalah satu ekor kambing, domba, atau biri-biri untuk satu
orang ATAU satu ekor sapi, kerbau, atau unta boleh patungan untuk tujuh orang.
Teman-teman tunggu apa lagi? Yuk, ikutan Program Sedekah
Daging Dompet Dhuafa! Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Insyaallah
program ini jadi solusi berbagi di kala pandemi. Kita bantu mengukir senyum
kebahagiaan mereka yang kurang mampu saat Iduladha nanti. [] Haya Aliya Zaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan jejak. Semoga tulisan ini bermanfaat. Mohon maaf, komentar Anonim akan saya hapus. Dilarang copy paste atau memindahkan isi blog. Jika hendak mengutip, harap mencantumkan sumber blog ini. Salam.