Teman-teman
mungkin sudah pada tahu kalau lansia lebih rentan terinfeksi virus korona. Tambahan
pula jika lansia tersebut memiliki penyakit kronis seperti jantung, kanker, hipertensi,
dsb. Mereka lebih rentan lagi dan lagi terinfeksi virus korona karena fungsi
organ-organ tubuh yang menurun dan sistem imun yang rendah. Meski begitu, saya
punya beberapa tip agar virus korona tidak menulari lansia saat pandemi Covid-19. Yuk, simak tipnya!
1. Jaga kebersihan
Lansia harus sering mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir selama sekitar 20 detik. Kalau tidak ada sabun,
boleh pakai hand sanitizer. Oleskan hand cream atau krim pelembap jika
tangan terasa kering. Benda-benda yang kerap dipegang seperti ponsel, gagang
pintu, pegangan tangga, dll harus dibersihkan pakai disinfektan secara berkala.
2. Di rumah saja
Sebaiknya
lansia di rumah saja untuk sementara waktu. Ketika bepergian, kemungkinan
terpapar virus sangat tinggi, apalagi jika lansia bepergian dengan transportasi
umum. Ruang publik yang ramai seperti mal, restoran, stasiun, dll, dapat
membahayakan kondisi kesehatan lansia.
3. Pakai masker
Kalau dulu masker hanya dipakai oleh
orang sakit, sekarang WHO mewajibkan semua pakai masker jika bepergian,
sekalipun cuma ke minimarket dekat rumah. Pakai masker kain saja, tidak perlu
masker N92 atau masker bedah (hijau) demi menjaga ketersediaan masker tersebut
untuk tenaga medis. Masker kain kekinian dengan beraneka motif dan warna malah
jadi trend fashion yang oke, lo.
Teman-teman bisa memberikan hadiah masker kain motif batik, misalnya, untuk
ayah, ibu, kakek, atau nenek. Mereka akan senang.
4. Hindari kumpul-kumpul
Saat
kumpul-kumpul di mana lansia banyak bersentuhan dengan orang-orang entah itu berjabat
tangan atau berpelukan dan menyentuh macam-macam permukaan benda, potensi
penularan virus menjadi lebih besar.
5. Jangan menerima kedatangan anak cucu
Lansia
jangan menerima kedatangan anak cucu dulu. Anak muda yang sudah terinfeksi
virus, namun tanpa gejala karena daya tahan tubuh yang bagus, ini terutama yang
harus diwaspadai. Secara tidak sadar, mereka bisa menularkan virus.
Memang
berat bagi lansia untuk tidak berinteraksi dengan keluarga besar. Hal ini akan mempengaruhi
kesehatan mental dan pikiran mereka. Pastikan agar lansia tidak
merasa terkucil dan tetap bahagia. Anak cucu dapat melakukan silaturahmi virtual
dengan video call, skype, zoom meeting, dll.
![]() |
Lebaran tahun lalu bersama Abah, sekarang silahturami virtual saja |
6. Cek protokol kesehatan perawat home care
Perawat
home care bertugas melayani kebutuhan
harian lansia, seperti menyuapi makan, memberikan obat-obatan, memandikan, dll.
Maka, penting untuk mengecek protokol kesehatan perawat lansia saat pandemi. Sebaiknya lansia memakai jasa perawat yang menginap (bukan part time) sehingga risiko perawat keluar masuk zona merah lebih kecil.
7. Tangguhkan pemeriksaan rutin ke dokter
Lansia
sering terkena masalah kesehatan, karena itu mereka kudu rutin periksa ke dokter.
Akan tetapi, saat pandemi, hendaknya lansia mengunjungi dokter saat kondisi sangat
mendesak saja. Hari gini tenaga medis di rumah sakit memiliki frekuensi tinggi
berinteraksi dengan pasien mana pun, termasuk pasien Covid-19. Seandainya
terpaksa ke dokter, lansia dan pendampingnya (perawat home care atau anggota keluarga) harus memakai masker dan membawa perlengkapan yang diperlukan seperti hand sanitizer, disinfektan, tisu, serta obat-obatan.
Di
atas itu semua, perhatikan asupan makanan bergizi seimbang, vitamin, dan
mineral. Jangan sampai lansia bergadang atau tidur larut malam. Ajak
mereka melakukan olahraga ringan di rumah. Bantu mereka mengembangkan hobi yang
disuka seperti merajut, melukis, berkebun, dsb. Jika teman-teman ragu dan ingin
berkonsultasi dengan dokter, silakan mencoba aplikasi Halodoc. Mudah-mudahan
bisa membantu. []
Apa kabar Mbak Haya, kangeen! Iya, orangtuaku di Bogor sekarang di rumah saja, protokol kesehatannya lebih ketat karena memang lebih rentan, semoga sehat semuanya ya aamiin!
BalasHapusAlhamdulillah kabar baik, Dew. Semoga Dedew dan keluarga juga, ya. Makasih udah mampir.
Hapus