Alhamdulillah, tidak terasa September tahun ini saya dan
suami akan merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-17. What?! Tujuh belaaasss?
Beneran, nih? *kucek-kucek mata* *halah* Ibarat anak manusia, usia 17 tahun
atau sweet seventen katanya usia sakral,
semacam pintu gerbang perpindahan fase kanak-kanak ke fase yang lebih matang
dan bertanggung jawab. Kalau pernikahan gimana, Teman-teman? Yang pasti usia
pernikahan 17 tahun jadi ajang muhasabah saya dan suami untuk terus memperbaiki
diri lebih baik lagi dan lagi sebagai pasangan suami istri.
![]() |
17 tahun bersama |
Dipikir-pikir, kok, bisa ya saya dan suami hidup bareng 17
tahun mengingat kami punya sifat yang beda banget-nget-nget! Saya tipe night
person, sementara suami morning person. Saya slow but sure, sementara suami
penginnya cepat sigap beres. Soal makanan? Contoh kecil aja, saya suka kurma
kering, sementara suami suka kurma basah. Dan, perbedaan yang paling mencolok,
saya hobi mager baca buku di rumah, sementara suami hobi traveling! Ulala ....
Tapi, soal hobi tadi, setelah menuruti keinginan suami
traveling ke mana-mana, lama-lama jadi seru juga! Bisa melihat dan merasakan
langsung keindahan ciptaan Allah Swt di belahan bumi lain, itu luar biasa. Sensasinya
jelas lain jika dibandingkan dengan sensasi membaca buku. Sekarang saya
ikut-ikutan suka traveling. Guess what, kami bahkan berencana merayakan ulang
tahun pernikahan dengan honeymoon (bulan madu)! Soalnya kami belum pernah
honeymoon. *duh cucian* Setelah menikah, suami sibuk merintis karier dan saya ribet
sama kerjaan di apotek. Well, tidak pernah ada kata terlambat untuk sebuah honeymoon
bukan? Honeymoon bukan milik pasangan muda thok.
Seyogianya honeymoon bermanfaat mempererat hubungan dengan pasangan, refreshing pikiran + badan dari rutinitas sehari-hari, dan menambah rasa syukur kepada Allah Swt. Jangan sampai salah perencanaan. Nanti honeymoon jadi berantakan. Pulang honeymoon bukannya tambah mesra semelohai, yang ada malah jambak rambut stres.
Tip merencanakan honeymoon
1. waktu yang tepat
Punya rencana honeymoon setelah
punya 3 buntut, mau enggak mau kami kudu mikirin waktu terkait aktivitas anak-anak.
Misal, tidak honeymoon saat anak-anak sedang ujian sekolah atau saat anak-anak
punya aktivitas penting lainnya. Pada waktu-waktu tersebut, anak-anak butuh support
orangtua, minimal saya ada di samping mereka.
Selain itu, kami menghindari
honeymoon saat liburan massal seperti Lebaran, Tahun Baru, atau Natal. Kami
khawatir jadi sulit menikmati momen karena lokasi tumpah ruah oleh manusia.
Honeymoon juga tidak perlu lama-lama. Sekitar 3–7 hari cukuplah. Sisanya dilanjutkan di rumah ha-ha.
2. siapkan travel document
Tidak boleh ada drama ketinggalan
dokumen ina inu pokoknya. Siapkan travel document jauh-jauh hari. KTP, paspor,
tiket pesawat, semua. Oiya, pastikan paspor belum kedaluwarsa. Ceritanya udah
heboh kesenengan dapat tiket pesawat harga promo, eh, ternyata paspor kedaluwarsa. Kan kentaaang.
3. tentukan bujet
Bujet, bujet, bujet. Haram menyepelekan
faktor yang satu ini, kecuali jumlah saldo rekening bank kalian fantastis
bombastis sadis kayak punya Syahrini dan Reino Barack. Seperti yang saya tulis
di atas, hindari honeymoon saat liburan massal karena harga hotel, akomodasi,
dll bakal jadi lebih muahaaal, Saudara-saudara!
Btw, saya sering menggunakan jasa
Traveloka untuk booking tiket pesawat, hotel, dan macam-macam tiket aktivitas
antara lain waktu ke Volendam Marken & Windmills (Belanda), Disneyland
Jepang, dan Universal Studios Singapore. So far belum pernah kecewa. Semua
mudah dan lancar.
Liburan edisi honeymoon sebaiknya booking hotel yang
menawarkan paket hemat untuk pasangan, sekalian mungkin yang bisa menyediakan
kamar romantis, couple spa, candle light dinner, dll. Nah, saya punya trik
untuk mengirit bujet honeymoon, yakni dengan memilih paket Bulan Madu Traveloka. Wow, memangnya ada?
ADA! Di paket Bulan Madu Traveloka,
kita booking pesawat + hotel sekaligus. Harga hemat sampai 20% lho. Ratusan
tawaran eksklusif boleh diubah kombinasinya sesuai keinginan. Ketuk tombol GANTI kalau booking melalui Traveloka
apps atau klik Ganti Kamar dan Ganti Penerbangan kalau booking melalui
web situs Traveloka. Terus, banyak pilihan pembayarannya, boleh transfer, kartu
kredit, atau cicilan. Menarik, kan?
4. seleksi lokasi
Meski saya dan suami punya banyak
perbedaan, kalau soal lokasi honeymoon, kami harus sepakat dong. Masa saya
ngalor, suami ngidul. Nanti ketemunya di manaaa. Kami sangat suka negara
Jepang. So, mungkin kami akan memilih honeymoon di sana. Googling destinasi
wisata romantis Jepang, tengok-tengok mana yang paling oke. Tinggal mikirin ke
Jepang pas musim apa. Suami senang lihat salju, sementara saya takut dingin
huaaa. Alternatif lain, ke Jerman. Kebetulan suami akan business trip ke
Frankfurt bulan November 2019 nanti. Saya diajak dan kami berencana extend
beberapa hari untuk jalan-jalan.
![]() |
Next balik ke Jepang untuk honeymoon atau ke mana nih? |
5. atur kegiatan
Cari tahu ada aktivitas apa aja di
sekitar tempat menginap. Mungkin kalian bisa memilih ikutan aktivitas yang
betul-betul baru. Bakal jadi momen tidak terlupakan! Berhubung saya anaknya
amat sangat tergantung review dan info, biasanya saya membaca review travel blogger
dan komen-komen di TripAdvisor dulu sebelum mencoba sesuatu atau datang ke
suatu tempat. Pernah kejadian kami pengin melihat Avenue of Stars di Tsim Sha
Tsui dan Cinderella Castle di Disneyland Hong Kong, tapi terpaksa gigit jari
karena kedua tempat tersebut sedang direnovasi. Kuciwa, deh. Intinya,
rajin-rajin baca review dan info.
Itu diaaa tip merencanakan honeymoon
ala ala dari saya. Adakah pasangan awet muda (jangan bilang pasangan tua ya
ha-ha!) yang pengin honeymoon juga seperti saya dan suami? Kalian pengin
honeymoon ke mana? Boleh berbagi tipsnya di sini? Yuk! [] Haya Aliya Zaki
Mbak Haya, tgl 26 Juni ini pernikahanku smaa suami Alhamdulillah udah 16 tahun. Kok kita deketan aniversary nya hahahaha. Barakallah ya mb Haya. Semoga sakinah mawaddah warahmah. Aamiin
BalasHapus