Bali. Bali. Bali.
Pastinya hampir semua sudah pada tahu. Bahkan di luar
negeri, Bali lebih dikenal daripada Indonesia. Siapa pun tak akan memungkiri
keindahan dan daya tarik magis Pulau Dewata ini. Saya pribadi pernah beberapa
kali ke Bali bareng teman dan keluarga.
Omong-omong, kalau ditanya, mana paling berkesan,
jalan-jalan sama teman atau keluarga (anak-anak), saya jawab: keluarga. Maaf,
bukan kutak sayang kamu, Teman, tapi entah kenapa, setiap jalan sama teman,
wajah anak-anak selalu muncul di pelupuk mata hahaha! Kebayang riang gembiranya
anak-anak diajak jalan-jalan. Meski kadang capek atau lapar, enggak sekali pun mereka merengek minta pulang tuh. Jalan-jalan lanjooottt terooosss! :))
So, bolehlah saya share tip jalan-jalan bareng keluarga
ke Bali ala ala saya. Siapa tahu Teman-teman pengin jalan-jalan ke Bali juga
dalam waktu dekat. Mariii!
![]() |
Jalan-jalan ke Bali yuk! |
Tip jalan-jalan ke Bali
1. pilah pilih waktu jalan-jalan
Biasanya kami jalan-jalan bukan saat
musim liburan. Kebayang ramenya Bali musim liburan! Di mana-mana manusia. Di
mana-mana kudu antre luaaama. Saya dan suami khawatir anak-anak kurang nyaman
dan malah tidak menikmati. Dua tahun lalu, kami ke sekeluarga ke Bali pada
bulan April. Terus, kalau bukan musim liburan, harga tiket pesawat juga jadi
lebih murah khaaan khaaan khaaan. Hanya, jadwal sekolah perlu diperhatikan. BIG
NO jalan-jalan saat musim ulangan atau ada acara penting di sekolah.
2. the art of packing
Packing harus dilakukan jauh-jauh hari. Packing untuk
jalan-jalan ke Bali, saya lakukan minimal banget seminggu sebelumnya. Packing
untuk jalan-jalan ke luar negeri, apalagi seperti ke Eropa tempo
hari, saya lakukan sebulan sebelumnya. Pakaian dan segala printilan didata, lalu
dicicil masuk ke koper. Sebaiknya enggak packing koboi alias packing dadakan
kalau jalan-jalan bareng keluarga, takutnya nanti ada yang kelupaan dibawa.
Bisa berabe. Lebih baik ribet di awal daripada rempong di akhir. Betol? Jangan
sampai ada deramah di antara kitah gara-gara packing yang tidak terencanah.
Bagi Teman-teman yang berniat membawa stroller, better
think twice, deh. Soalnya, trotoar di Bali belum ramah pedestrian. Trotoar di
tourist area gradak gruduk (tidak rata), sempit kemakan sama jalan, juga sering disalahgunakan jadi tempat
dagang dan parkir motor.
3. booking hotel sesuai kebutuhan
Pertimbangkan beberapa hal saat memilih hotel, salah
satunya, apakah kita akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk jalan-jalan di
luar atau santai-santai di hotel? Saya pernah melakukan kesalahan. Itinerary kami
di Bali seharian jalan-jalan di luar melulu, di hotel cuma numpang tidur.
Sementara, saya booking hotel bintang 5, Saudara-saudara! Alhasil fasilitas
hotel enggak kepake sama sekali huhu. Tahu gitu, mending saya booking hotel
yang biasa-biasa aja. Oiya, kalau anak-anak senang berenang, paling oke booking
hotel dekat pantai.
Di mana booking hotel di Bali? Pastinya info hotel terbaik bisa dicek di Pegipegi! Pegipegi adalah perusahaan
yang melayani booking hotel, tiket pesawat, dan tiket kereta api melalui web
situs. Tersedia pula aplikasi gratis di Android dan iOS.
![]() |
Pantai di belakang hotel kami |
Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini terhubung
langsung ke lebih dari 7.000 hotel di Indonesia, lebih dari 20.000 rute
penerbangan, dan 1.600 rute perjalanan kereta api. Pegipegi fokus mengelola
kebutuhan liburan dan business trip menjadi fun travelling partner.
Booking hotel di Pegipegi mudah banget bisa kapan aja di
mana aja. Pilihan harga, bintang hotel, lokasi, fasilitas, dll semua ada.
Berbagai penawaran menarik akan kita dapat kalau menjadi member. Saran saya,
meski sudah booking hotel via online, tetap telepon pihak hotel sebelum
berangkat. Just make sure nama kita sudah tercatat di sana.
4. rental mobil is a must
Sebenarnya, kami sekeluarga paling
senang naik transportasi umum. Kalau jalan-jalan ke luar negeri, kesempatan
emas bagi kami untuk mencoba MRT dan tram. Sayangnya, di Bali berbeda.
Transportasi umumnya belum menjangkau semua lokasi. Jarak lokasi wisata dari
satu tempat ke tempat yang lain juga cukup jauh. Mau tidak mau, kami kudu
rental mobil selama di sana. Rental mobilnya dilakukan beberapa hari sebelum ke
Bali, ya. Jadi begitu kita tiba di Bali, mobil sudah ready menunggu di bandara.
Rental mobil lepas kunci manual sekitar Rp250 ribu per 24 jam dan matic Rp300
ribu per 24 jam.
5. cari tempat wisata yang cocok
Senjata saya, browsing internet dan
baca-baca review blogger. Kami memilih wisata ke pantai, gunung, dan kota. Cari
tahu juga alamat persis tempat wisata. Tempat wisata yang pertama dengan yang
berikutnya dekat atau berjauhan? Apakah dalam satu hari memungkinkan jalan-jalan
ke beberapa tempat? Kira-kira kalau dijabanin, anak-anak sanggup enggak? Sila
didiskusikan. Saya menulis pengalaman jalan-jalan ke Desa Penglipuran, Bali Pulina, dan DMZ Bali.
Monggo yang mau baca.
![]() |
Nonton Hanoman di Uluwatu |
![]() |
Anak-anak main di DMZ Bali |
6. beli tiket wisata online
Sejak kenal yang namanya tiket online,
saya prefer membeli online daripada membeli di TKP. Keuntungannya, tentu kita tidak
perlu antre di TKP. Kami pernah sampai di Uluwatu (untuk menonton tari kecak)
saat pertunjukan siap-siap dimulai. Saya dicegat masuk oleh petugas. Tiket
sudah habis, kata mereka. Saya keluarin tiket online yang sudah saya beli dong dong dong.
Kami pun masuk dengan mulus. Selain itu, harga tiket online LEBIH MURAH.
Selisihnya lumayan!
7. riset makanan halal
Jalan-jalan sendiri atau sama teman,
bolehlah ambisius. Urusan makan bisa
ntar sok ntar sok. Tapi, kalau jalan-jalan bareng anak, saya enggak berani.
Telat makan, anak-anak bakal cranky. Mood jalan-jalan terancam bubar.
Di Bali, penduduk muslimnya minoritas. Kehalalan makanan
wajib diperhatikan. Saya rekomen menu ayam betutu dan sayur gonde di Ayam
Betutu Khas Gilimanuk Bali dan nasi campur di RM. Wardani di
Kuta. Enak dan halal! Btw, RM. Wardani ini unik, dari luar kelihatan seperti toko kecil aja, tapi begitu masuk, baru deh ketahuan ternyata rumah makannya luaaas. Spot-spotnya cakep dan instagramable.
![]() |
Sayur gonde |
![]() |
Nasi campur |
Teman-teman mau menambahkan tip jalan-jalan bareng
keluarga, khususnya ke Bali? Boleh juga cerita-cerita pengalaman kalian ke Bali
di kolom komen di bawah ini. Yuk! :) [] Haya
Aliya Zaki
Jadi kangen Bali
BalasHapusTerakhir ke sana... 5 tahun yang lalu wkkkk
Ayo ke Bali lagi Miyo hahaha.
HapusNext jalan-jalan goal: Bali! Pake contekan tulisan Hay
BalasHapusSemoga segera terwujud liburan ke Bali ya, Nancy!
HapusAku udah beberapa kali ke Bali bahkan pernah tinggal 6 bulan di Bali tapi belum semua wisatanya kujelajahi. Saking banyaknya tempat wisata apa saking kupernya aku ya hahaha. Desa Penglipuran salah satu whistlist nih. Belom pernah ke sana.
BalasHapusWaaa Rahmi pernah tinggal di Bali! Tempat wisatanya dijamin banyak, Mi. Pantainya aja gak tahu ada berapa. Ayok ke Desa Penglipuran, berasa main ke kahyangan saking indahnya hihi.
Hapussering ke bali ya mba. Bali memang amazing, berasa di luar negeri kalo di bali, soalnya lebih banyak bule ketimbang orang lokal hehe
BalasHapusGak sering sih, pernah beberapa kali hehe. Beneeerrr di Bali berasa di luar negeri karena kebanyakan bule ya wkwkw.
HapusHalo, Cikgu Haya, pernah 3 kali ke Bali -- yang enjoy sih ketika menginap ke hotel diSeminyak tuh, rada puas karena selain liat2 pemandangan kota Bali bisa ketemuan sama blogger Bali juga. Ee...yang ketiga kalinya cuma pindah tempat tidur donk, karena khusus nemenin cucu yang latihan berselancar. Alamaa...jauh-jauh awak ke Bali gak bisa melihat pemandangan yang indah-indah. Awas ya Bali, I'll be there soon, hehehe... Kangen nih si bunda.
BalasHapus