Sekian tahun lalu waktu memenuhi undangan meliput rumah
sakit di Singapura, saya dkk blogger diajak makan siang di sebuah resto oleh
panitia. Sebenarnya menu makanannya biasa aja, bahkan cenderung kurang cocok di
lidah saya. Akan tetapi, satu pemandangan membuat semuanya jadi luar biasa. Di
resto Singapura kami dilayani oleh karyawan penyandang disabilitas rungu. Ini
kali pertama saya melihat penyandang disabilitas bekerja berbaur dengan
karyawan biasa. Masya Allah!
Gimana di negeri sendiri? Alhamdulillah, hari gini di
Indonesia, penyandang disabilitas semakin banyak yang berdaya. Terbukti
beberapa kali saya mendapati mereka bekerja di berbagai perusahaan.
Daaan, kabar gembira untuk kita semua! Kementerian
Perindustrian RI dan Kementerian Sosial RI sepakat berkolaborasi demi meningkatkan
kompetensi penyandang disabilitas di aneka sektor industri formal maupun
informal. Saya dkk blogger diundang menghadiri acara penandatanganan Nota
Kesepahaman (MoU) tentang Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja Bagi
Penyandang Disabilitas antara Bapak Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian RI) dan Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri
Sosial RI) di Ruang Garuda, Gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta
(27/12). Harapannya, penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama menikmati
pertumbuhan ekonomi dan mengakses kesejahteraan sosial.
![]() |
Penandatanganan Nota Kesepahaman |
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2015, diperkirakan 8,56%
atau 22 juta jiwa penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Data lebih
lanjut, 24% dari mereka yang menganggur, berstatus kepala rumah tangga. Rantai
kemiskinan merupakan masalah yang cukup krusial bagi penyandang disabilitas. Prioritas
pemerintahan kita, memutuskan rantai kemiskinan ini dengan membuat macam-macam
program yang membangun penyandang disabilitas menjadi sosok mandiri secara
sosial dan ekonomi. What a wonderful new year gift tho!
Pada acara puncak Hari Disabilitas Internasional tanggal
3 Desember 2015 di Istana Negara, Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan,
negara harus adil menegakkan hak-hak penyandang disabilitas. Maka, lahirlah UU
no. 8 tahun 2016.
Payung hukum tersebut berguna mengakui, melindungi, dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia. Selain itu, disebutkan bahwa perusahaan swasta wajib memperkerjakan sedikitnya 1% penyandang disabilitas dari jumlah seluruh karyawannya. – UU no. 8 tahun 2016
Komitmen diperkuat pada perayaan Hari Disabilitas
Internasional 2018 di Bekasi. “Pemerintah berjanji menyediakan ruang untuk
penyandang disabilitas memberi manfaat, berkarya, dan berprestasi. Kementerian
Sosial RI sedang membuat konsep industri yang sepenuhnya untuk penyandang
disabilitas,” kata Pak Agus. Perkara industri, mestinya paling klop tek-tokan
dengan Kementerian Perindustrian RI. Nah, demikian asal muasal kolaborasi ini,
Teman-teman.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman meliputi pertukaran data dan informasi, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penempatan kerja di perusahaan industri, serta pengembangan kerja sama kelembagaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas masing-masing pihak.
Berdasarkan isi Nota
Kesepahaman, tugas dan tanggung jawab Kementerian Perindustrian RI adalah
menentukan jenis pendidikan dan pelatihan untuk penyandang disabilitas,
melaksanakan pendidikan dan pelatihan, melakukan sertifikasi kompetensi, dan
memfasilitasi penempatan kerja di perusahaan industri.
Sementara itu, tugas dan tanggung jawab Kementerian
Sosial RI adalah menyediakan data potensi penyandang disabilitas, melaksanakan
rekrutmen, serta memfasilitasi sarana prasarana termasuk operasionalisasi
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Di acara, hadir perusahaan-perusahaan yang bersedia
menerima tenaga kerja penyandang disabilitas, yakni PT. Wangta Agung, PT. Ecco
Indonesia, PT. Young Tree Industries, PT. Widaya Inti Plasma, PT. Inti Dragon
Suryatama, PT. Bintang Indokarya Gemilang, dan PT. Aggio Multimax. Tidak lupa
industri garmen, yakni Intima Globalindo, Mataram Tunggal Garmen, Pan Brothers
Group, Ungaran Sari Garments, dan Srite Group. Menurut Pak Airlangga, industri
makanan, pakaian jadi, dan alas kaki merupakan industri yang punya potensi
paling besar untuk menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas. Insya Allah
Januari tahun depan bisa terlaksana, ya.
Hal yang paling istimewa buat saya di acara adalah saya
bisa bertemu dengan adik-adik dari BRSPDSRW Melati Jakarta (penyandang
disabilitas rungu wicara). Saat menyampaikan kata sambutan, Pak Menteri didampingi
penerjemah bahasa isyarat supaya adik-adik ini mengerti. Guess what ... mereka
jago main angklung! Mereka bisa memainkan lagu Tanah Airku dan Selendang
Sutra yang begitu indah yang bahkan mereka sendiri tidak bisa mendengarnya! :(
Saya jadi penasaran, gimana cara mereka berlatih? Saya
pun mewawancara Pak Burhan, pelatih angklung adik-adik BRSPDSRW Melati Jakarta.
Pak Burhan pensiunan yang mengabdikan dirinya untuk dunia kesenian. Usianya
udah 76 tahun, lho. Beliau bukan penyandang disabilitas, tapi beliau bisa bahasa
isyarat sehari-hari dan bahasa isyarat khusus not musik. Sepertinya
kami luput melihat tangan Pak Burhan yang memberi isyarat not-not musik tersebut
saat di panggung. Bagi saya, Pak Burhan sama hebatnya! Semoga selalu
dianugerahi kesehatan ya, Pak! Kalian tertarik belajar bahasa isyarat? Silakan
intip akun Instagram @pusbisindo.
Selesai acara, saya mengunjungi bazaar yang menjual hasil
karya penyandang disabilitas. Ada tempat tisu, boneka, gantungan kunci, dompet, dll.
Bagus-bagus, deh. Saya membeli tempat tisu batik berbentuk baju yang imut. Mereka
bilang, mereka belajar membuat kerajinan seperti itu justru dari orang bule. Lumayan
bisa dijadikan sumber pendapatan.
![]() |
Saya dan adik-adik BRSPDSRW Melati Jakarta |
![]() |
Mereka jago main angklung! |
![]() |
Saya dan Pak Burhan |
![]() |
Hasil karya penyandang disabilitas |
Back to Nota
Kesepahaman. Semoga Nota Kesepahaman
ini menjadi pendorong munculnya upaya-upaya lain dari pemerintah untuk
menegakkan hak-hak penyandang disabilitas. Semoga ke depannya terwujud
masyarakat penyandang disabilitas yang impulsif dan aktif. Aamiin! [] Haya Aliya Zaki
Di dekat rumahku ada cafe, pelayannya juga tuli, sepertinya pemiliknya memang punya kepedulian utk memberdayakan mereka.
BalasHapusKeren, Mi. Semoga semakin banyak perusahaan yang seperti ini.
HapusSetuju dengan poin memberikan ruang kepada kaum disabilitas. Jangankan diberi ruang, terkadang masih ada stigma dan pandangan minor terhadap mereka. Padahal, dalam keterbatasan mereka sebenarnya bisa berkreasi. terlepas dari itu semua, mereka adalah juga manusia yang hak-haknya perlu ditegakkan di republik ini...
BalasHapusPadahal mereka punya skill yang keren. Semoga Januari ini program pemerintah memberdayakan penyandang disabilitas segera terlaksana.
HapusKerajinan tangannya sangat rapi. Coba kalau dijual online ya?
BalasHapusKemarin tuh aku pengin beli keset karakter tapi lupa karena sibuk sana sini.
Aku berdoa semoga semakin banyak yang terinspirasi dari upaya kolaborasi seperti ini.
Kudoakan pula adik-adik difabel menjadi wirausaha yang sukses. Aamiin
Buar Pak Burhan semoga selalu sehat.
Senang saya mendengar hadirnya nota kesepahaman ini, semoga dengan hadirnya Nota Kesepahaman ini, semakin banyak ruang bagi para disabilitas untuk menunjukan kemampuan dan bakat mereka yang luar biasa itu.
BalasHapusSetuju Madam, dengan adanya 'ruang' mereka kaum difabel ini jadi memiliki kesempatan yang sama ya, setidaknya ada fasilitas dari Pemerintah yang mendukung mereka untuk berkarya dan berprestasi!
BalasHapusSemoga dengan adnaya MoU ini, makin banyak yang peduli akan keberadaan kaum difabel :)
Di Singapore difabel diberi pekerjaan baik, semoga Indonesia dapat melakukan hal yang sama. Melalui program Kemenperin dan Kemensos ini (Diklat 3in1) semoga mampu meningkatkan kemampuan mereka dan menjadikannya lebih baik :)
BalasHapusDengan hadirnya program 3 in 1 ini teman-teman penyandang disabilitas bisa bekerja dan terus berkarya ya mba. Serta berprestasi.
BalasHapusLucu lucu deh kerajinannya 😍 au percaya walau fisik terbatas tapi daya kreativitas mereka ga akan mati!
BalasHapusPas di bazar aku kagum deh liat hasil kerajinan tanganya bagus, rapi, unik, dan menarik, Semoga program kerjasama ini berjalan lancar, dan bisa membantu banyak kaum difabel untuk bisa makin berkarya.
BalasHapusPak Burhan pasti orang yang keren pake banget... Huhu. Bisa sabar banget jadi pemandu anak anak lucu itu....
BalasHapus