Entah
kenapa kalau mendengar kata Penang, yang terbayang di benak saya
adalah rumah sakit haha. Mungkin karena waktu kecil saya terbiasa
mendengar kabar keluarga dan teman berobat ke Penang, ya. Fyi, saya lahir dan
besar di Kota Medan, Sumatera Utara. Jarak Medan dengan Penang tidak jauh,
sekitar 30 menit jika naik pesawat.
Penang atau Pulau Pinang merupakan Negara Bagian
Malaysia. Asal namanya dari Pohon Pinang.
Kotanya tidak terlalu luas. Penang terkenal dengan aneka wisata, termasuk wisata
medis (medical tourism). Wisata medis artinya pasien bukan cuma menjalani
perawatan medis, melainkan juga menikmati perjalanan wisata. Puyeng kan kalau
yang dicium bau karbol rumah sakit melulu. Pasien dan pendamping perlu
refreshing. Sekali-sekali makan-makan dan belanja-belanja dong hoho. Wisata
medis biasanya bekerja sama dengan industri pariwisata.
Banyak rumah sakit berstandar internasional di Penang. Berdasarkan data dari Malaysia Healthcare Travel Council, setiap tahun ada 500 ribu pasien Indonesia yang berobat ke Malaysia, khususnya Penang.
Beberapa tahun lalu orangtua saya menderita penyakit
cukup serius dalam waktu bersamaan. Abah kena saraf kejepit di punggung dan divonis
nyaris gagal ginjal, sementara Mama sakit jantung. Mereka memutuskan ke Island Hospital dan Gleneagles Penang di Penang. Selain 2
rumah sakit ini, ada 4 rumah sakit favorit lainnya, yakni Loh Guan Lye,
Adventist Penang, Pantai Hospital Penang, dan Mount Miriam Cancer Hospital. Kenapa
berobat ke Penang?
Awalnya orangtua saya cuma berniat meminta second opinion
dari dokter di Penang. Akan tetapi, setelah berkomunikasi intens dengan pihak rumah
sakit, mereka memilih berobat di sana sekalian. Hampir semua dokter spesialis
di Penang menempuh pendidikan di Amerika, Australia, Inggris, dan Singapura.
Keempat negara ini tergolong maju ilmu kedokterannya. Pelayanan rumah sakit di
Penang ramah dan sigap. Fasilitasnya canggih. Biayanya pun tidaklah terlalu
mahal seperti yang disangkakan orang-orang. Biaya medical checkup komplet
sekitar Rp2–3 juta saja.
![]() |
Berobat ke Penang |
Selain itu, suasana di Penang cenderung lebih santai
dibandingkan Jakarta atau Kuala Lumpur yang setiap hari macet parah. Abah memang
mumet sama urusan satu ini. Macetlah yang paling bikin beliau tidak betah
berlama-lama di Jakarta.
Tip berobat ke Penang
Persiapan berobat keluar negeri
tentu sedikit berbeda dengan persiapan berobat di negeri sendiri. Berikut
beberapa tip berobat ke Penang berdasarkan pengalaman orangtua saya.
1. cari info berobat ke Penang
Sebelum memutuskan berangkat,
sebaiknya Teman-teman mencari info dari sumber yang kredibel seperti BerobatKePenang.com. BerobatKePenang.com adalah
perwakilan resmi rumah sakit favorit di Penang. Mereka dapat membantu kita
memberikan rekomendasi dokter, membuatkan perjanjian dengan dokter, dan
memperkirakan biaya berobat (sekadar acuan). Please be noted, tidak semua
penyakit bisa diberikan perkiraan biayanya. Semua sangat tergantung kepada
kondisi pasien dan keputusan dokter. Jangan khawatir soal bahasa. Dokter dan
staf rumah sakit di Penang fasih berbahasa Indonesia, kok.
2. bawa berkas-berkas terkait
Contoh, hasil medical checkup, foto rontgen, dll. Bawa
juga obat-obat yang sedang dikonsumsi pasien, oksigen portabel, dan kursi roda
traveling bila perlu.
3. bawa kartu identitas
dan paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan
4. memesan tiket pesawat dan hotel
Sebelum membeli tiket pesawat dan
memesan hotel di Penang, kalian harus menghubungi BerobatKePenang.com terlebih
dahulu untuk memastikan ulang apakah dokter memang available (tidak sedang cuti
atau ada jadwal operasi).
5. siapkan dana
Siapkan dana ancar-ancar
sesuai perkiraan BerobatKePenang.com. Jika harus transfer biaya dari Indonesia
ke rekening bank rumah sakit di Penang, boleh coba pakai Bank Mandiri karena BerobatKePenang.com
bekerja sama dengan Bank Mandiri. Bawa kartu kredit juga untuk jaga-jaga. Rumah
sakit di Penang menerima pembayaran kartu kredit berlogo Visa atau Master. Soal
asuransi, sila tanya langsung ke agen asuransi kalian karena masing-masing
premi punya jenis pertanggungan yang berbeda.
Alhamdulillah, kini Abah dan Mama
sudah bisa beraktivitas kembali, meski masih tetap dalam pengawasan dokter dan rutin
minum obat. Surprisingly, fungsi ginjal Abah yang tadinya 15% sekarang naik
jadi 21%. Tentu didukung dengan pola makan sehat dan olahraga ringan. Semoga
kondisi mereka terus membaik. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bisa
berkumpul bersama orangtua dan nama kita dilangitkan melalui doa-doa mereka.
Aamiin yaa Rabb.
Oiya, jangan lupa cari info wisata
di Penang. Berobat sambil jalan-jalan, kenapa tidak? Nah, apakah Teman-teman
pernah berobat ke Penang? Boleh share pengalaman kalian di sini, yuk! Insya
Allah bermanfaat buat pembaca lainnya. [] Haya
Aliya Zaki
Disclaimer: foto-foto di atas adalah ilustrasi karena orangtua saya tidak mengambil foto saat berobat ke Penang
Aku tiap tahun ke Penang untuk kepentingan orang tua dan kadang juga aku pribadi. Biasanya hasil rontgen mau dibawa atau tidak, akan selalu dilakukan pemeriksaan baru disana ya,:)
BalasHapusWebsite berobatkepenang sepertinya cukup membantu untuk yang baru pertama kali kesana atau utk yg ragu berobat disana.
Mudah-mudahan kita semua selalu sehat ya, Mbak. Meski fasilitas di sana bagus, tapi tetep sih kalau bisa jangan sampai harus nginap di sana, hehe.. Ini bisa jadi referensi buat yang lagi cari tempat berobat yang bagus yahhh :)
BalasHapus