Teman-teman
mungkin akan berkerut kening kalau saya menyebutkan kata neuropati.
Betul apa betul? Bisa jadi istilah neuropati terdengar asing, padahaaal gejala neuropati akrab menyergap kita yang
berprofesi sebagai blogger dan penulis, lho. Seharian mager mengetik dan
menatap mesra layar laptop bisa jadi salah satu pemicu neuropati.
Apa itu neuropati?
Beruntung saya diundang di acara NENOIN Press Conference di
Hotel Borobudur, Jakarta (16/3). Saya jadi dapat info lebih banyak tentang neuropati. Btw, NENOIN merupakan penelitian non-intervensi
dengan vitamin neurotropik. Studi klinis NENOIN dilakukan oleh PERDOSSI,
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, dan didukung oleh PT Merck Tbk.
melalui brand Neurobion.
Back to neuropati. Neuropati adalah kondisi gangguan saraf perifer (saraf tepi) yang ditandai
dengan gejala kesemutan,
kebas (baal), rasa terbakar, dan kram. Hih semua
gejala neuropati ini bikin kita enggak nyaman! Kesemutan aja udah bikin enggak
nyaman, apalagi kegajahan. Halah. Lebih jauh, kerusakan saraf tepi dapat
menyebabkan gangguan sensorik, motorik, dan penurunan kualitas hidup.
Narsum di acara NENOIN Press Conference di Hotel Borobudur Jakarta (16/3) |
![]() |
Neuropati |
Faktor risiko terjadinya neuropati
Gaya hidup yang kurang sehat
merupakan faktor risiko utama. Merokok, minum minuman beralkohol, daaan guess
what … memakai sepatu berhak tinggi! Lupakan pepatah biar mati asal bergaya (maksudnya, biar rempong dan sakit yang
penting kelihatan gaya). Kalaupun pengin banget pakai sepatu berhak tinggi,
janganlah setiap hari, Coy. Sekali-sekali aja kalau mau ke pesta atau menghadiri
acara khusus.
Belakangan ini saya merasakan gejala neuropati. Tangan agak kram
kalau mengetik terlalu lama. Seperti yang udah saya sebutkan di atas, profesi
blogger dan penulis rentan terkena neuropati. Aktivitas dengan gerakan berulang
seperti mengetik di laptop, chatting di ponsel, dst meningkatkan risiko
neuropati. Biasanya saya menyiasatinya dengan menyisihkan waktu 5–10 menit 3 kali
sehari untuk bergerak.
Penurunan fungsi saraf karena usia (pasrah dah kalau ngomongin
faktor usia hiks), penyakit diabetes, dan kekurangan vitamin neurotropik B1,
B6, dan B12 juga merupakan faktor risiko terjadinya neuropati.
Fakta mengenai neuropati:- 1 dari 2 orang berusia di atas 30 tahun mengalami gejala kesemutan dan kebas.- lebih dari 50% orang menjalani aktivitas berisiko neuropati seperti mengetik, duduk lama, mengendarai kendaraan, dll.
Tip menjaga kesehatan saraf
Gejala neuropati jelas bikin hayati lelaaahhh.
Ya gimana enggak? Naik ojek lamaan dikit, kaki kesemutan. Gendong anak lamaan dikit, tangan kebas. Ngetik lamaan dikit, jari kram.
Yuk, jaga kesehatan saraf! Rajin olahraga; makan makanan bergizi seperti ikan, daging, kacang-kacangan, gandum, beras merah, susu; istirahat cukup minimal 6 jam per hari; dan konsumsi kombinasi vitamin neurotropik bila perlu.
Yuk, jaga kesehatan saraf! Rajin olahraga; makan makanan bergizi seperti ikan, daging, kacang-kacangan, gandum, beras merah, susu; istirahat cukup minimal 6 jam per hari; dan konsumsi kombinasi vitamin neurotropik bila perlu.
Salut, MERCK terus berupaya
menggaungkan kampanye Terintegrasi Lawan
Neuropati yang meliputi layanan pemeriksaan kesehatan gratis melalui NCP
dan NeuroMobi, edukasi terhadap care practioners (HCP) melalui NerveCareForum
dan M-Care, dan penyediaan kombinasi vitamin neurotropik untuk mewujudkan
kualitas hidup masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Kebetulan, di acara tempo hari ada booth
Neuropathy Check Point. Kami bisa memeriksakan kesehatan saraf di situ. Gratis!
Saya langsung daftar, dong. Alhamdulillah hasilnya baik. Skor anamnesis (pemeriksaan
berdasarkan tanya jawab dengan tim medis) dan skor pemeriksaan fisik masih
dalam range normal. Meski begitu, saya tidak boleh lengah binti gegabah. Konon
pula saya punya berat badan berlebih seperti ini. Kudu harus mesti menganut
gaya hidup lebih sehat dan saya tidak lupa mengonsumsi satu tablet kombinasi vitamin
neurotropik sehari sekali sebelum tidur malam. Studi klinis NENOIN membuktikan
bahwa rutin mengonsumsi kombinasi vitamin neurotropik mampu mengurangi gejala
neuropati secara signifikan (Asian
Journal of Medical Sciences, 2018).
Pada acara NENOIN Press Conference dijelaskan, 411 responden penderita neuropati berusia 18-65 tahun mengonsumsi satu tablet kombinasi vitamin neurotropik sehari sekali setelah makan. Studi dilakukan di 9 kota besar di Indonesia. Setelah 12 minggu, diperoleh data bahwa gejala neuropati berkurang sebanyak 62,9%. Pemakaian jangka panjang diklaim aman selama dalam dosis wajar.
Pada acara NENOIN Press Conference dijelaskan, 411 responden penderita neuropati berusia 18-65 tahun mengonsumsi satu tablet kombinasi vitamin neurotropik sehari sekali setelah makan. Studi dilakukan di 9 kota besar di Indonesia. Setelah 12 minggu, diperoleh data bahwa gejala neuropati berkurang sebanyak 62,9%. Pemakaian jangka panjang diklaim aman selama dalam dosis wajar.
![]() |
Pemeriksaan gejala neuropati di booth |
“Konsumsi kombinasi vitamin neurotropik (kombinasi vitamin B1, B6, dan B12) terbukti lebih efektif mencegah neuropati dibandingkan dengan mengonsumsi vitamin neurotropik tunggal.” – Prof. Dr. Rina Obeid (Saarland, University Hospital, Jerman)
Teman-teman pernah mengalami gejala neuropati
juga? Enggak enak banget, kan, rasanya? Aktivitas terhambat. Kalau pengin
tahu lebih lanjut segala sesuatu tentang neuropati, sila main ke www.sarafsehat.com/lawanneuropati.
[] Haya Aliya Zaki
Iya mbak, akupun juga sama kalau ngetik lama atau pegang gadget kelamaan pun kadang sengkring2. Ternyata itu gejala neuropati ya. Harus banyak konsumsi makanan bergizi, istirahat teratur dan juga konsumsi vitamin B nih.
BalasHapusIyaaa aku udah lama konsumsi kombinasi vitamin neurotropik. Udah sadar usia hehehe.
HapusKebas, pernah. Kesemutan, waduh.. Dari saya SMP udah sering kesemutan kalau duduk berjam-jam main PS. Kalo dengar dari teman sih, karena sejak sebelum ibu melahirkan, ibu juga sering kesemutan. Jadinya menurun begitu.
BalasHapusDan gerak badan usai laptopan (hehe blogger banget) itu memang perlu banget. Biasanya saya jalan-jalan keliling kamar kos. Kadang diam nggak jelas di dapur. Pernah sampai kelupaan matiin laptop gara-gara keasyikan masak di dapur kos ehehe.
Harus rajin gerakin badan, ya. Jadi peer juga buat aku ini jangan kelamaan duduk diam di satu tempat. Ngomong-ngomong soal ngekos, jadi kangen zaman ngekos haha.
HapusWah aku pernah mengalami ini. Gejalanya mirip. Rentan banget duduk lama di laptop dan ngetik fi hp ya, hiiks.
BalasHapusKayaknya blogger dan penulis pasti mengalami neuropati ini ya, Naqi.
HapusAku banget tuh mbak... Kalo lagi packing di pabrik tuh anteng banget. Tau-tau kesemutan. Oh berarti itu namanya Neuropati ya 😊
BalasHapusItu mungkin karena melakukan gerakan berulang (packing) dalam jangka waktu lama. Jangan lupa konsumsi tablet kombinasi vitamin neurotropik bila perlu. :D
HapusSiap mbak :)
HapusIya nih, ngetik lama atau duduk bersila lama langsung kesemutan. Antara gejala neuro atau dah usia ya hahah...
BalasHapusDua-duanya kayaknya Kak hahahahaha.
HapusTangan sering kesemutan kalo pegang hp agak lamaan. Penting banget ya tablet kombinasi vitamin neurotropik untuk mengatasi neuropati, apalagi blogger biasanya duduk lama depan laptop :D
BalasHapusAku sekarang rutin minum, Mbak. Menurutku penting sih untuk orang seusia kita. :D
HapusTahun lalu aku ikutan launcing senam neuro movenya mak. Bagus juga ya untuk mencegah neuropati
BalasHapusWah, apa aja gerakannya itu, Lid? Pengin tahu mungkin aja bisa dipraktikkan di rumah.
HapusIya, Haya, bunda nih akhir-akhir suka merasakan serenat-serenut di ujung-ujung jemari, baik lengan maupun kaki. Apa itu juga termasuk neuropati? Gejalanya keknya ada di sini semua, huhuhuuu....takuuut...Mau cari Vitamin Neurotropik ah. Makasih karena bunda tadinya mau minta pendapat tentang Cerpen bunda, eeeh...alhamdulillah mengklik postingan yang berharga ini. Makasih, Cikgu-ku.
BalasHapusAyo Bunda coba konsumsi kombinasi vitamin neurotropiknya. Etapi mungkin bisa konsul dulu ke dokter Bun senut-senutnya itu kenapa, ya.
HapusAku sejak selesai kemo struggling dengan masalah ini. Memang kata dokterku ini dampak buruk kemo yg harus aku jalani. Sekarang sudah mendingan tapi kaki kesemutan permanen. Ada obat utk kuranginya plus akupuntur aku mba
BalasHapusWah, efek kemo itu kesemutan permanen juga ya, Mbak? Aku kesemutan sebentar aja rasanya gak enak, apalagi kalau permanen. Stay strong, Mbak Indah. Mbak Indah adalah perempuan pilihan. *big hug*
Hapus