Teman-teman, boleh dong saya kepo. Apa alasan kalian
melarang anak-anak jajan di luar? Alasannya mesti masalah higienitas
dan bahan tambahan makanan, kan? Yap, itu alasan saya juga. Kita khawatir gorengan
di kaki lima terpapar debu. Kita khawatir bakso yang dijual babang-babang
di simpang jalan dicampur formalin a.k.a pengawet mayat hiii. Namun, pernahkah
terpikir oleh kita kalau masakan rumah pun bisa berbahaya jika kita salah
mengolahnya? :(
Bertepatan dengan Hari Gizi Nasional (25/1), saya dan
teman-teman blogger diundang menghadiri talk show di auditorium Rumah Sakit
Pertamina (RSPP), Jakarta, untuk membahas lebih jauh soal ini. Masakan rumah,
the silent killer? Benar enggak, sih?
![]() |
Ki-ka: moderator, Pak Entos Zainal, Ibu Theresia Irawati, Ibu Tirta Prawita Sari, Ibu Mulina Wijaya, dan Christian Sugiono |
Saya pernah menyebutkan beberapa kali di postingan blog
saya yang berlabel Kesehatan bahwa
penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab 71% jumlah kematian di Indonesia.
Sekadar contoh, beberapa dekade lalu, penyakit jantung hanya diidap orang kaya
dan orang yang sudah tua. What happened now? Penduduk ekolem alias ekonomi
lemah dan masih muda bisa mengidap penyakit jantung yang berujung pada
kematian. :(
Berikut penyebab meningkatnya PTM menurut Ibu Theresia Irawati, SKM., M.Kes.
- Kurang gerak
Nenek moyang kita dijamin hari-harinya
banyak gerak. Betul? Pekerjaannya bertani, berkebun, melaut, dsb. Kita kini
kebanyakan berkutat di belakang meja. Butuh info tinggal googling. Jadi ingat
waktu saya kuliah. Saya harus jalan kaki ke perpus kampus untuk cari info ini
itu. Gimana enggak langsing. :p Fyi, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan
waktunya 19 jam untuk duduk nonton televisi dalam seminggu.
- Merokok dan minum alkohol
Indonesia menduduki urutan keempat di dunia untuk kategori jumlah perokok dewasa dan smoka baby (balita merokok).
Miris. :( Aturannya duit bisa dipakai buat beli buah dan
sayur, eh, ini malah dibakar. Dan tadi siang kebetulan saya membaca profil Elizabeth Peña, aktris Hollywood yang wafat pada
usia 55 tahun, karena penyakit sirosis hati. Penyebabnya kecanduan alkohol. So,
mending jauh-jauh deh sama dua benda ini, Teman-teman.
- Pola makan yang tidak sehat
Guess what, hanya sekitar 6,5% penduduk Indonesia yang mengonsumsi sayur dan buah. Padahal negeri kita ini begitu suburnya. Bayam aja bisa tumbuh di tepi jalan. Biji pepaya asal dilempar ke tanah pun bisa tumbuh jadi pohon pepaya. Lantas, apa alasan pada tidak makan sayur dan buah? >.<
Guess what, hanya sekitar 6,5% penduduk Indonesia yang mengonsumsi sayur dan buah. Padahal negeri kita ini begitu suburnya. Bayam aja bisa tumbuh di tepi jalan. Biji pepaya asal dilempar ke tanah pun bisa tumbuh jadi pohon pepaya. Lantas, apa alasan pada tidak makan sayur dan buah? >.<
Batasi penambahan gula, garam, dan minyak sayur dalam makanan. Ingat, rumusnya 4-1-5, artinya 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan sayur per hari untuk 1 orang.
Ibu Mulina
Wijaya, Deputy Marketing Manager Sunco,
menjelaskan bahwa memilih minyak sayur atau minyak goreng pun harus hati-hati.
Beliau berbagi beberapa tip, termasuk soal penggunaan minyak goreng yang benar.
Ciri-ciri minyak
goreng baik
- Warna bening
- Kandungan lemak jenuh lebih sedikit
- Tampak encer
- Tidak gampang beku
- Sedikit menempel pada makanan
- Tidak serik di tenggorokan
Penggunaan minyak goreng
yang benar
- Tidak dipakai berulang-ulang
- Jika berubah warna setelah dipakai, ganti dengan yang baru
- Hindari suhu yang terlalu panas saat memasak
![]() |
Ibu Mulina Wijaya |
Teman-teman pernah tidak beli tahu
goreng di jalanan dan membungkusnya pakai tisu? Lalu minyak dari tahu
goreng tadi bikin tisu sobek saking banyaknya. Hidih ... tahu gorengnya 10 biji
pula. Kebayang segayung lemak trans dari
minyak jelantah masuk ke perut kita. Glek glek glek. Orang minum air, kita minum minyak. >.< Nah, minyak goreng Sunco lain. Sunco
termasuk minyak goreng baik yang dikit nempel di makanan.
Terus, siapa bilang kita tidak butuh lemak? Kita butuh
lemak, tapi bukan lemak trans. “Salah satu manfaat lemak dalam tubuh adalah melarutkan
vitamin A, D, E, dan K,” kata Pak Dr.
Entos Zainal, DCN., SP., MPHM.
Apa itu lemak trans? Lemak trans (lemak jahat) merupakan
lemak yang sudah terhidrogenasi dari bentuk likuid ke bentuk beku. Kalau lagi
belanja ke supermarket, perhatikan kemasan makanan. Saran dari dr. Tirta Prawita
Sari, Sp. GK., M.Sc, hindari makanan yang di kemasannya tercantum ingredients “partially
hydrogenated fats” atau “hydrogenated fats”. Catet!
Akhirnyaaaa sampai juga giliran sharing dari mantan saya,
eh, dari brand ambassador Sunco yang gantengnya sama sekali enggak sante, yakni Christian
Sugiono. Kalau melihat fisiknya, sih, udah dijamin Christian sehat bin
kekar sekaleee. Poin plus waktu kami-kami mendengar doi ngomong. Kalimatnya
santun dan suaranya lembut. *dibahas*
“Sejak umur 30-an, saya benar-benar memperhatikan pola
hidup. Beda waktu masih umur 20-an,” kata Christian. Pengin tahu kan tip sehat
ala suami Titi Kamal ini? Yuk, cus!
Tip sehat ala
Christian Sugiono
- Istirahat cukup
Bagi Christian, yang
paling penting itu istirahat yang cukup! Sebisa mungkin tidak kurang tidur atau
kurang istirahat.
- Makan makanan sehat
Christian merasa beruntung
memiliki istri seperti Titi yang sangat memperhatikan kesehatan keluarga.
Mereka membatasi penambahan gula dan garam pada makanan. “Ibu-ibu yang memperkerjakan ART atau baby sitter di rumah, jelaskan penyebab kita membatasi gula dan garam. Jangan sampai mereka mengira karena harga
gula dan garam mahal. Padahal alasan sebenarnya karena kesehatan,” imbuh
Christian.
- Olahraga teratur
Zaman dulu gampang cari
teman buat bikin tim sepak bola atau basket, misalnya. Kapan pun mau olahraga
ya hayuk. Beda sama sekarang. Semua udah pada punya kesibukan masing-masing.
Jadi, olahraga rutin Christian lari dan renang aja. *wah, itu udah mantap
banget kok, Saaay* *ditabok bolak-balik sama Titi* Dalam seminggu Christian
menyempatkan lari dan renang 2–3 kali. Selain bikin badan sehat, olahraga bisa
bikin happy mood, lho.
![]() |
Pemberian kenang-kenangan untuk narsum |
Acara diakhiri dengan demo masak oleh Chef Nanda yang
enggak kalah gantengnya sama Christian Sugiono. *sekali-sekali nyenengin Chef Nanda
hihihi* Semoga ilmu yang disampaikan narsum tadi bisa kami praktikkan, yaaa.
Semoga infonya bermanfaat juga buat teman-teman di rumaaah. Silakan like fanpage Facebook Sunco Indonesia dan
intip website Sunco Indonesia untuk
mendapatkan info memasak yang cihuy. Sreng ... sreng ... sreng ... selamat memasak
secara sehat! :) [] Haya Aliya Zaki
Aku kalo sekali goreng minyak udah berubah biasanya langsung dibuang dan ganti baru
BalasHapusIya, Han. Aku juga. Katanya minyak goreng yang berubah warna bersifat karsinogenik (pencetus kanker).
HapusIya jadi inget dulu berangkat sekolah pylang pergi jalan kaki dijabanin, gk pake jaket pulak. Sekarang? Bisa gosong song kena panas matahari dan debu polusi :(
BalasHapusZaman emang berubah ya, pola hidup sehat perlu banget diterapkan. Karna cepat banget yang namanya penyakit menghampiri kalo imun tubuhnya gk fit.
Kayak aku juga baru kejadian, nih. Bergadang 3 malem, eh, demam, deh. Bergadang bikin tubuh gak fit. Kita jadi gampang sakit. Tapi teteup aja bandel kadang-kadang masih aja bergadang lagi. >.<
Hapussejak simbah kena stroke, di rumah sudah waspada banget soal minyak goreng. tapi,, garem masih ga terkontrol. dilema orang pantura
BalasHapusAnak lauuuut! 😄
HapusTian ganteng banget ya mbaaa, beruntunglah Tikam :))
BalasHapusIya mba, semenjak ibundaku meninggal gegara sakit kanker, aku juga makin hati2 kalau pilih makanan.
--bukanbocahbiasa(dot)com--