Pernah melihat anak-anak lari riang
gembira menyambut babang-babang penjual tahu bulat keliling? Tanpa sadar mereka
ikut nyanyi tahu tahu bulat digorengnya
mendadak … satu lima ratus kalau duanya seribu …. Di komplek perumahan
saya, dagangan tahu bulat termasuk laris. Tahunya enak, musiknya lucu. :)) Hm,
kenapa selama ini kita tidak kepikiran berdagang tahu dengan cara unik begini?
Ngomong-ngomong soal
wirausaha, saya jadi ingat. Kemarin (31/1) saya diundang menghadiri media
briefing Citi Microentrepreneurship
Awards (CMA) di Financial Club, Senayan, Jakarta. CMA adalah ajang
penghargaan untuk pengusaha mikro berprestasi Indonesia yang diselenggarakan
oleh Citi Indonesia (Citibank). CMA ini bagian dari payung
program CSR Citibank bernama CitiPeka
(Citi Peduli dan Berkarya) dan tahun ini masuk tahun ke-12, lho. CMA program
yang sejalan dengan CSR Citibank, yakni inklusi keuangan, dan mendukung program
pemerintah Strategi Nasional Keuangan Inklusif @ojkindonesia (Otoritas Jasa
Keuangan).
![]() |
Narsum acara |
Ibu Elvera N. Makki, Country Head Corporate Affairs Citi Indonesia,
dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa CMA tidak cuma memberikan hadiah berupa
cash. Peserta dibekali ilmu penguatan daya saing ekonomi, workshop, pembinaan kredit
usaha rakyat (KUR), dan kesempatan memperluas jaringan. Jadi nanti para finalis dikarantina kayak peserta Indonesian Idol gitu hihi. Selesai ajang CMA,
hubungan peserta dengan penyelenggara tidak serta merta terputus alias tetap
ada engagement. Kategori penghargaan untuk pengusaha mikro sbb: Green,
Agriculture, Service, Fishery, dan Creative. Penghargaan khusus sbb: Young,
Best Woman, dan Microentrepreneur of the Year. CMA diselenggarakan di 30 negara
sebagai program unggulan Citibank.
![]() |
Elvera N. Makki |
Kenapa Citibank sangat concern dengan pengusaha mikro? Eits,
jangan anggap remeh. Di Indonesia, tercatat 2,8 juta usaha mikro pada tahun
2013 dan meningkat jadi 3,3 juta pada tahun 2015. See, micro-enterprise is one
of the pillars of the world economy! Pemenang CMA diharapkan menjadi teladan
bagi pengusaha mikro lainnya. Mereka bisa menopang ekonomi mereka sendiri
sekaligus membantu orang-orang di sekitar. Btw, saya senang sekali bisa ketemu
Ibu Elvera. Indonesia patut bangga memiliki beliau. Ibu Elvera terpilih sebagai
salah satu dari 50 Asia’s Woman Leader atas kiprahnya di dunia bisnis.
Pada hari Rabu lalu hadir
pula Pak Kusnodin. Pria kelahiran
Magelang berusia 57 tahun ini pemenang CMA 2012 kategori Wirausaha Mikro
Lingkungan sekaligus peraih gelar bergengsi Microentrepreneur of the Year.
Teman-teman tahu usaha apa yang bisa mengantarkan Pak Kusnodin sebagai pemenang?
Beliau memanfaatkan limbah kaleng menjadi kerajinan replika binatang yang
indah, seperti burung merak, elang, ayam, dll. Yap, siapa sangka, semua berawal
dari sekeping kaleng bekas!
Ceritanya tahun 1985 Pak
Kusnodin kerja jadi sopir angkot. Suatu hari beliau melihat kotak peralatannya
bolong akibat dikerat tikus. Kaleng bekas biskuit digunakan untuk menutup
lobang di kotak peralatannya. Setelah itu, ide cemerlang pun muncul. Voila!
Sisa kaleng bekas “disulap” menjadi replika burung merak dan langsung dibeli
oleh teman Pak Kusnodin seharga Rp25 ribu.
Kini Pak Kusnodin bukan
lagi sopir angkot. Berkat limbah kaleng, beliau memiliki toko kerajinan replika
binatang bernama Karya Baru. Satu buah replika binatang dijual Rp100–500 ribu
tergantung kerumitan dan ukuran replika. Semua dikerjakan pakai tangan, bukan mesin.
Hasilnya rapi dan halus. Pembeli kebanyakan turis bule. Cocok buat souvenir.
Seperti pada acara hari itu, souvenir untuk narsum dibeli dari Pak Kusnodin. Ini
termasuk engagement yang disebutkan Ibu Elvera tadi.
Pak Kusnodin tak hanya bisa menafkahi
keluarganya secara berkesinambungan, melainkan juga membantu orang lain. Dulu
pegawainya 5 orang. Sekarang? Sekitar 30 orang! Pak Kusnodin memberdayakan para
ibu rumah tangga di lingkungan sekitarnya. Eh, saya kok terharu, ya. Insiden
kotak peralatan yang bolong menjadi semacam “letikan” dari Sang Maha Pemberi
Rezeki agar Pak Kusnodin mengubah jalan hidupnya ke arah yang lebih baik. :)
Pak Kusnodin datang
jauh-jauh dari Magelang ke Jakarta untuk berbagi kiat memenangi CMA kepada khalayak.
Soalnya ajang ini cukup kompetitif. Dari 400 pelamar, hanya akan dipilih 8–10
pemenang. Satu pesan penting dari Pak Kusnodin untuk teman-teman yang ingin
mengikuti ajang CMA, “Peserta CMA jangan melihat hadiah dari CMA aja. Pikirkan
juga bahwa ini ajang yang sangat tepat untuk mempromosikan usaha kita. Berkat ikut
CMA, gaung usaha saya tambah luas. Bahkan bapak bupati ikut mengapresiasi dan memberikan
bantuan.” Wah, tambah semangat pastinya, Pak!
![]() |
Pak Kusnodin |
Cantiknyaaa replika binatang karya Pak Kusnodin |
Nah, Teman-teman memiliki
usaha dan pengin mengikuti jejak Pak Kusnodin? Simak syarat mengikuti ajang CMA
berikut.
1. WNI dan
berusia di atas 18 tahun
2. nasabah
atau anggota sebuah LKM (Lembaga Keuangan Mikro)
3. telah
menjalankan usahanya minimal 2 tahun
4. usaha yang
didaftarkan merupakan sumber pemasukan utama
5. nilai aset
usaha maksimal Rp50 juta (tidak
termasuk tanah dan bangunan)
6. total
penjualan atau omset tahunan maksimal Rp300
juta
7. bukan finalis dari program CMA di tahun sebelumnya.
Sila unduh formulir
pendaftaran CMA di link yang terdapat di akun Twitter dan Instagram @CMA_Indonesia atau Facebook CMA.id. Kirim formulir
ke email citipeka.indonesia@citi.com
dan infocma2016@id.mercycorps.org.
Yuk, ikuti ajang kompetisi bergengsi dan berkelas global ini. Ditunggu sampai
tanggal 14 Februari 2017, ya! :) [] Haya
Aliya Zaki
Waduh menarik euy baca syaratnya mah saya masuk kriteria 😀 kemaren yg wirausaha mandiri mau ikutan tapi masih maju mundur 😂
BalasHapusIkutan atuh, Ulu. Waktunya seminggu lagi. :))
HapusWah cakep ya Citi mendukung pengusaha mikro kita biar lebih oke
BalasHapusMudah-mudahan dengan adanya CMA semangat para pengusaha mikro kita makin tinggi ya, Timo.
Hapusmenarik nih ulasannya.. saya juga masuk dalam kriteria tersebut...
BalasHapusAyo ikutan, Mas! *pom pom*
HapusKeren ya mba Haya...ada yang mendukung UKM...semoga kedepannya makin maju
BalasHapusAamiin, Mbak. Ayo ajak teman-temannya yang punya usaha untuk ikutan CMA. :D
Hapuspaling seneeeng banget kalau penghargaan diberikan untuk mereka yang bergerak di bidang UKM ya
BalasHapus