“Pusiiiing! Pusiiing! Pusiiing!” seru Peggy sambil menekan kedua pelipisnya kuat-kuat.
Teman-teman familiar dengan adegan ini? Hayooo …
ngaku! Yang generasi 90-an pasti khatam sama penampakan sinetron Gerhana
dengan tiga bintang utama Pierre Rolland
(Gerhana), Peggy Melati Sukma (Peggy
Melati Sukma Harum Mewangi Sepanjang Hari), dan Ruhut Sitompul (Poltak Si Raja Minyak). Ceritanya tentang Gerhana
yang punya kekuatan gaib karena lahir saat gerhana bulan. Sinetron Gerhana benar-benar melambung pada
masanya. Selalu dibahas dan ditunggu-tunggu sama kawula muda kayak kami-kami
ini, Cyiiin. *elus-elus koleksi kemeja flanel dan celana cutbray di lemari*
Buaaanyak banget faktor yang bikin kami kesengsem
sama sinetron Gerhana. Suka sama
jalan ceritanya. Takjub sama efek visual sinetronnya, yang kalau dilihat para remaja
hari gini, pastilah komennya, “Biasa aja keleuuus!” *anak 90-an mah gampang
disenengin* Kepincut sama gantengnya Pierre. *apa kabar doi sekarang?* Daaan, of
kors gemes pol sama kelakuan Peggy Melati Sukma Harum Mewangi Sepanjang Hari
yang selalu jailin Gerhana! :)) Tokoh Peggy kerap berpakaian seksi. Centil-til-til-til.
Kalau ngomong, tuh, cepet luar biasa kayak laju MRT. Penasaran, saya sampe-sampe
latihan ngomong cepat di rumah. Kali aja bisa kayak
Peggy, tapi yang kejadian malah lidah saya yang kegigit haha.
Udah lama enggak dengar kabar Peggy, mungkin Teman-teman kaget dengan transformasi beliau sekarang. Beda seratus delapan puluh derajat! Pada
bertanya-tanya, kan, Peggy ke mana ajaaa? Nah, ketika dua bulan lalu masjid yang tak jauh dari
rumah mertua saya memampang spanduk Pengajian
Bersama Peggy Melati Sukma, saya buru-buru mencatat tanggal. Sebagai fans
tokoh Peggy di sinetron Gerhana, kepo
juga apa dan gimana kisah hidup Peggy sekarang. Pengalaman langka bisa ketemu dan mendengar ceritanya langsung. Pokoknya tidak boleh dilewatkan!
Peggy Melati Sukma |
Beberapa tahun belakangan, Peggy memutuskan untuk berhijab
rapat dan melepas atribut duniawi. Awal-awal berhijab, perempuan kelahiran
Cirebon, 40 tahun lalu ini, masih sering galau. Beberapa kali dia buka-tutup
hijab karena tergiur tawaran pekerjaan di dunia selebritas. Sering dia merasa
sayang dengan baju-baju seksinya, jumpalitan mix and match baju-baju tersebut
demi bisa menutup auratnya. Contoh, baju you can see my ketiak dipakein kaus
daleman atau celana panjang ketat dipaduin sama rok mini, dst. Setiap mau
keluar rumah, minta ampun ribetnya segala urusan mix and match baju. Bisa makan
waktu berjam-jam! Hadeuh. Peggy jadi mikir. Benar enggak, sih, yang dia lakukan
ini?
Meski sudah berhijab, Peggy merasa batinnya belum
tenang, padahal semua dia punya. Harta, karier, prestasi, pacar, semua. “Kalau
perempuan main ke mal, yang dibeli biasanya tas, ya? Kalau saya, mainnya ke
showroom mobilnya, Ibu-Ibu. Lihat sebentar mana mobil yang saya suka, beli,
deh. Kasih DP, besok bayar cash. Semudah itu. Uang ratusan juta tidak ada
apa-apanya buat saya, Bu,” kata Peggy ke kami tanpa bermaksud menyombongkan diri.
Sejak masih ngekos di Depok dulu, saya paham bahwa Peggy sosok yang cerdas. Ika, salah satu teman saya di kos-kosan, kebetulan satu kampus sama Peggy. Ika sering cerita tentang kiprah Peggy sebagai mahasiswi. Jadi,
saya tidak kaget ketika Peggy menyebutkan prestasinya di dunia kampus. Selain
itu, karier Peggy berjaya di kancah lokal dan internasional. Perusahaannya
berjejer. Bintangnya di dunia hiburan tak kalah bersinar. Saking ngehitsnya,
slogan “Pusiiing!” pun dipatenkan. Penghasilan Peggy satu bulan mencapai Rp2,5
miliar (ini belum termasuk penghasilan dari perusahaan-perusahaan
miliknya).
Lalu, apa yang membuat Peggy benar-benar hijrah?
Jawabannya: Alquran.
Dalam Alquran, Peggy menemukan kedamaian. Tentu bukan "sekadar" membasahi bibir dengan ayat-ayat suci. Peggy berusaha betul memahami artinya dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Nikmat sekali. Tak pernah sehari pun dia ingin jauh dari kalam Ilahi.
Jawabannya: Alquran.
Dalam Alquran, Peggy menemukan kedamaian. Tentu bukan "sekadar" membasahi bibir dengan ayat-ayat suci. Peggy berusaha betul memahami artinya dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Nikmat sekali. Tak pernah sehari pun dia ingin jauh dari kalam Ilahi.
Pelan-pelan Peggy mengubah caranya berhijab.
Hijabnya kini hijab sederhana, lebar, dan tidak menarik perhatian. Sebelum
hijrah, Peggy mengaku bahwa dia tukang mabok dan tukang zina. Hampir
setiap malam pulang dengan kondisi teler. Lihat cowok cakep dikit pasti pengin
dipepet. Semenjak hijrah, otomatis orientasi hidup Peggy ikut berubah. Dia mengurangi
dosis tampil di layar kaca, bahkan dua tahun ini memutuskan memilih
absen sama sekali. Dunia hiburan totally ditinggalkan.
“Meski namanya sinetron religi, saya tetap kurang
sreg. Di sinetron, misalnya, kudu berperan suami istri, menatap mesra pasangan pegangan
tangan belai bahu dll, padahal di dunia nyata, bukan mahram. Saya tidak bisa
lagi seperti itu,” jelas Peggy lirih. Peggy pun maklum ketika satu per satu
temannya pergi, terutama teman lelaki. Ada yang tidak klop dengan perubahan
sikap Peggy dan ada yang “alergi” karena Peggy sering membahas soal ... “mati”.
“Karena tidak ada yang pasti di dunia ini selain MATI,” kata Peggy lembut, namun tegas.
Sekarang perempuan berkacamata ini mantap memilih jalan dakwah. Dia
tidak mematok bayaran, diundang ke pelosok pun mau. Peggy pernah
berdakwah di luar negeri beberapa kali tanpa dibayar. Selama dibutuhkan,
dia akan berusaha hadir. Peggy juga aktif dalam kegiatan sosial. Dia menggalakkan
gerakan perempuan mengaji. Hingga kini sekitar 5000 perempuan di Indonesia bisa
belajar mengaji gratis. Peggy tidak ketinggalan berkontribusi untuk Palestina dengan
membangun sekolah untuk anak-anak cacat di sana. Masih banyak lagi proyek kemanusiaan milik Peggy. Sumber dana dari berdagang
bros, hijab, dan dari royalti buku. Sebagian penghasilan disisihkan untuk
pengrajin dan sebagian lagi untuk amal. Insya Allah rezeki halal, bukan hasil
maksiat dan riba.
![]() |
Buku karya Peggy |
Last but not least. Teman-teman, kita seringkali
dibuat kecewa oleh urusan dunia. Rasanya udah berbuat begini begitu udah
ikhtiar udah doa, kok, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Peggy punya tip
simpel menghadapinya. Baginya, hidup ini berjuang. Berjuang adalah salah satu
bentuk penghambaan kita kepada Allah. Jangan melulu memikirkan hasil. Soal
hasil bukan urusan kita, urusan Allah saja. “Oiya, mohon doanya, ya, Ibu-Ibu
supaya saya dilapangkan jodoh,” ucap Peggy malu-malu sebelum acara bubar. Aamiin
yaa Rabbal ‘aalamiin, kami mengamini berjamaah.
Jujur, saya berasa speechless aja gitu ketika mengingat-ingat lagi usaha keras Peggy menjemput hidayah dan alhamdulillah akhirnya dia mendapatkannya. Peggy tidak menunggu hidayah yang menghampiri. Indahnya. Semoga diijabah semua doamu ya, Peggy! Percayalah, Allah pasti menganugerahi yang terbaik untukmu, pasti. [] Haya Aliya Zaki
Indah sekali cerita hidupnya.
BalasHapusSubhanallah, ternyata si "Pusiiing" sudah berhijrah.Makanya jarang kelihatan di layar kaca.
BalasHapusJika Allah menghendaki pemabok dan pezina juga bisa hijrah.
BalasHapusSemoga khusnul khatimah.
Terima kasih kisahnya.
Salam hangat dari Surabaya
Masya Allah..perjalanan hijrah siapapun selalu bisa membuat kita terharu ya Mbak Haya. Walau aku dulu tidak sekaya Peggy Melati Sukma, tetapi sedikit banyak ujian speerti yang dialami Peggy pernah kurasakan. Berkelebihan materi, tapi tdk bahagia.Sekarang, hidup cukup bersama suami dan anak-anak yang luar biasa, alhamdulillah nikmatnya luar biasa. Padahal terkadang enggak tahu penghasilan besok dari mana. Kunci hidup tenang memang dekat dengan Allah dan ikuti jalannya. Semoga Peggy dan kita smeua istiqomah selalu di jalanNya, karena hidup ini sejatinya ujian sampai akhir menutu mata. Maaf nih, curcol :)
BalasHapusHidayah itu dijemput sendiri... setuju :)
BalasHapusSaya termasuk generasi sinetron Gerhana. :) Dan sudah suka dg Peggy yg kelihatan cerdas dari dulu. Semoga beliau selalu istiqomah di jalan dakwah.
BalasHapus"Tak ada yang pasti di dunia ini kecuali mati."
BalasHapusMakasih udah mengingatkan kembali. :)
Jalan hidupnya luar biasa. Masih terus mencari ga pernah henti
BalasHapusAamiin, semoga harapan mbak Peggy mendapatkan jodoh segera terkabulkan
BalasHapusDulu saya nggak suka sama Peggy karena gayanya yang lebay itu..tapi semenjak Peggy berhenti dari sinetron dan banyak berkiprah di dunia sosial, saya jadi ngefans. Apalagi sekarang sudah hijrah...duuh makin ngefans sama beliau
BalasHapussaya fans berat peggy melati harum mewangi sepanjang hari Mba Haya, dulu setiap malam sabtu selalu nggak sabar nungguin sinetron gerhana :):)
BalasHapussalut sama perubahan Peggy *jempol*
semoga keinginan beliau bertemu jodohnya segera dikabulkan, amin..
Saya kagum sekali pada sosok Peggy, hijrahnya keren. Semoga saya bisa seperti beliau, aamiin
BalasHapussemoga makin banyak publik figur yg menginspirasi dan berdakwah untuk ummat..
BalasHapusMasya Allah... luar biasa sekali
BalasHapusBaca postingan ini seperti mendapat siraman air sejuk ketika badan ini tengah panas dengan amarah.
BalasHapussuka suka sukaaaaaaa dgn cara mba Haya bercerita.
BalasHapusIya, Peggy itu luar biasa. Tersirami hidayah Allah, dan semoga bisa menularkan semangat hijrah itu ke kita semua, amiiiin :)
bukanbocahbiasa(dot)com
Bener2 total ya cikgu transformasinya jilbab lebar jd ustadzah keren bgt deh. Hidayah kalo udah menyentuh manusia kekuatannya maha dahsyat
BalasHapusih...
BalasHapusmerinding bacanya mbak...
btw bener kata mbak, saya juga ingatnya beliau pas main film gerhana, tapi hebat ya bisa berubah drastis gitu
jadi ingat dulu waktu belajar ngaji...
Salut dgn perempuan cerdas ini.
BalasHapusDi program Tolong..RCTI sy suka caranya membawakan. Rendah hati dan pintar.
Subhanallah... hijrahnya benar-benar total mbak.. #takjub
BalasHapusAllah telah memberikan hidayah untuk total berhijrah
BalasHapusAq salut sama peggy, dia pernah ikut kampanye #savethechildrenofsyria di lembaga kemanusiaan bareng suamiku. Orgnya berhijrah total, salute
BalasHapusSubhanallah, terharu bacanya, Mbak.
BalasHapusMasya Allah skr sudha berubah total ya penampilannya mbak
BalasHapusSaya dulu sempat ketemu langsung di islamic book fair, dan memang peggy yang sekarang bukan yang dulu lagi. Betul-betul teduh. Dan perempuan yang suka membaca. Semoga disegerakan jodoh terbaiknya.
BalasHapusDulu beliau sempat menghilang...eh datang datang sudah berubah. Dan berubahnya ternyata bukan karena tren...subhanallah
BalasHapusmakasih mba diingatkan, emang tugas kita di dunia cuma berjuang ya...bukan menentukan hasil :)
BalasHapusMaa Shaa Allah bbarakallah mBa Peggy
BalasHapusMbak haya postingan yang membuat nafasku terhenti, dan degup jantung berpacu cepat.
BalasHapusBarakallah sangat manfaat sekali postingan ini.
Masya Allah.. sukaa banget sama mba Peggy ini...
BalasHapusSering liat video dakwahnya Mba Peggy ini di youtube, dan memang Peggy ini cerdas ya. Sukaa banget penyampaiannya tegas tapi adem. Walaupun termasuk pendakwah yang lahir beberapa tahun terakhir, tp gayanya ngga kayak pendakwah seleb.
Peggy sering bilang hidup kita harus selalu disibukkan oleh kebaikan. Jd prinsipnya bukan hanya menghindari melakukan keburukan tapi harus sibuk dgn melakukan kebaikan.
Manusia hanya berjuang... serahkan hasilnya pada Allah SWT. Tulisan yang mencerahkan sekali mba Haya :).
BalasHapusSubhanallah, salut dengan hijrah total Peggy. Semoga lekas didekatkan dengan jodohnya aamiin.
BalasHapusbaru ngeh kalo peggy sudah berhijarah..pantesan jarang di infotainment
BalasHapusAlhamdulillah...
BalasHapusMasya Allah...
BalasHapusSemoga selalu istiqamah, berkah umur dan segera bertemu jodohnya.. Allahumma aamiin
Kira-kira 2 bulan lalu, di skeolah anak-anak saya juga pernah menghadirkan Peggy untuk acara pengajian. Saya gak hadir. Tapi, menurut banyak cerita, bagus sekali. Saya kagum dengan cerita hijrah Peggy
BalasHapusaamiiin yra untuk doanya. Peggy sering ke NYC mba, sudah 2 kali..saya pernah hadir sekali :). Ceritanya memang luar biasa..
BalasHapusSalut dengan Mbak Peggy Melati, perjalanan hidupnya saya ikuti waktu masih rajin suting dan main sineteron. Sekarang malah jarang saya ikuti. Membaca artikel ini, saya salut sekali MBak, dengan perubahan yang sangat baik ini.
BalasHapusMasya Allah... Merinding bacanya. Malu kalo kita yang masih kurang merasa kurang bersyukur. Peggy aja yang berlebihan berusaha meninggalkannya untuk akherat.
BalasHapusKapan hari ada acara di Malang juga dan sayangnya saya gak bisa datang. Pengen banget dateng ke acara yg pembicaranya mbak Peggy ini.
BalasHapusAlhamdulillah udah ga pusiiing lagi ya sekarang mba pegi nya.
BalasHapusTerharu bacanya... Masih inget gaya seksinya di sinetron gerhana dulu.
BalasHapusAku terharu baca ini
BalasHapusKecerdasannya sudah terlihat dari caranya berbicara. Salut sama beliau. Biasanya orang nggak rela meninggalkan kehidupan yang di pandangan orang adalah kehidupan yang sukses, tapi beliau bisa. Salut. Salut.
BalasHapusHalo Mbak Haya. Pa kabar? 😊
BalasHapusSaya juga pernah hadiri acara Peggy di Makassar. 3 atau 4 thn lalu dan menuliskannya di blog. Luar biasa ya transformasinya..
Siapa yg benar2 mencari kebenaran sejati. In syaa Allah pasti ketemu.
Aamiin, utk yg di paragraf terakhir. Semoga Peggy bertemu lelaki baik yg bisa mengimamonya. Orang seperti Peggy pantas mendapatkan jodoh yg luar biasa.
Aq terharu banget bacanya mbk, semoga bisa mengikuti jejak mbk Peggy, berhijrah ke arah yang lebih baik. Aamiin.
BalasHapusSaya ngefans karna beliau itu pinter banget. Trus dulu gemes gara-gara sinterton Gerhana, sinetron favorit yang ditunggu hehehe. Subhanallah perjalanan hijrahnya. Iya di dunia tidak ada yang pasti selain mati. Jleb banget. ��
BalasHapusMasya Allah, semoga selalu istiqomah dalam jalan dakwah, aamiin
BalasHapusSaya udah bookmark ini, tapi baru sempat baca. Tersentuh baca tulisan mba Haya, sepertinya dunia saya lagi panas akhir2 ini. Makasih mbak :)
BalasHapus