“Dikit dikit talkshow parenting, perasaan orangtua zaman dulu enggak ada yang begitu, deh.”
“Ikutan talkshow
parenting? Situ enggak pede jadi orangtua,
ya?”
“Mengasuh dan mendidik anak, kan, bukan cuma teori? Ngapain?”
Well,
mungkin … mungkiiiin di sekitar kita beredar komentar-komentar seperti di atas.
Fyi, ikutan talkshow parenting bukan berarti kita orangtua yang tidak pede. Kondisi sekarang lebih complicated. Selain itu, segala info udah mudah didapat di mana-mana, termasuk dari talkshow parenting. Zaman dulu mau cari talkshow parenting juga enggak bakalan ada-lah haiii hihi.
Awal tahun 2000-an saya mengalami kasus bingung sebagai ibu baru. Setelah melahirkan Faruq, ASI saya sulit keluar. Pengalaman Mama dan ibu mertua ASI-nya lancar lancar aja jadinya saya enggak bisa tanya lebih jauh. Ketika berumur lebih dari 15 bulan, Faruq belum jalan juga. Bingung lagi. Kesalahan saya, saya cari info sana-sini bukan dari pakar dan akhirnya malah tambah semrawut. Setelah kenal internet dan ikut talkshow parenting, dapat, deh, tambahan ilmu bermanfaat terkait tumbuh kembang anak. Memang tidak melulu cocok, tapi alhamdulillah sebagian besar teori dan praktiknya klop. Satu lagi, sebagai ibu, saya merasa tidak sendiri. Banyak kawan untuk berbagi. Nasihat Mama dan ibu mertua? Teteuuup diperhatikan.
Awal tahun 2000-an saya mengalami kasus bingung sebagai ibu baru. Setelah melahirkan Faruq, ASI saya sulit keluar. Pengalaman Mama dan ibu mertua ASI-nya lancar lancar aja jadinya saya enggak bisa tanya lebih jauh. Ketika berumur lebih dari 15 bulan, Faruq belum jalan juga. Bingung lagi. Kesalahan saya, saya cari info sana-sini bukan dari pakar dan akhirnya malah tambah semrawut. Setelah kenal internet dan ikut talkshow parenting, dapat, deh, tambahan ilmu bermanfaat terkait tumbuh kembang anak. Memang tidak melulu cocok, tapi alhamdulillah sebagian besar teori dan praktiknya klop. Satu lagi, sebagai ibu, saya merasa tidak sendiri. Banyak kawan untuk berbagi. Nasihat Mama dan ibu mertua? Teteuuup diperhatikan.
Nah, seminggu yang lalu saya
mendapat undangan menghadiri smart health
parenting talkshow dari Brawijaya
Clinic, fX Sudirman, Jakarta (30/1). Cuuuss langsung ke TKP. Brawijaya
Clinic merupakan “anak” dari Brawijaya Women and Children Hospital yang berdiri
tahun 2006. Di Brawijaya Clinic kita bisa medical
checkup, USG, periksa kesehatan anak, periksa gigi, periksa kulit,
dll.
![]() |
Brawijaya Clinic di fX Sudirman, Jakarta |
Tema talkshow-nya adalah Lindungi Buah Hati dengan
Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat. Pemateri dr. Nathanne Septhiandi, S.pA. Dokter hanteng lulusan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia ini udah malang melintang di dunia kesehatan
anak. Selain praktik dokter, beliau juga aktif di berbagai organisasi sesuai
bidangnya. Menarik!
![]() |
dr. Nathanne Septhiandi, S.pA. |
Pernah mengalami kasus bingung sebagai ibu baru kayak saya? Menurut dr.
Nathanne, sebaiknya hal-hal yang “mengganjal” diketahui sebelum anak berusia 3
tahun. Semakin dini terdeteksi, penanganan semakin mudah dan hasil yang
diharapkan pun semakin baik. Kalau terlambat, penyimpangan sukar diperbaiki.
Teman-teman yang baca penuturan dr. Nathanne jangan mendadak parno, tapi juga
jangan sengaja menunda-nunda!
Stimulasi
Selama ini kita selalu mendengar
kata “tumbuh kembang anak”. Sebenarnya, “tumbuh kembang” itu apa, sih? Jawabnya,
“tumbuh” meliputi ukuran fisik,
seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala (mengukur dimensi otak anak),
dst. Sementara, “kembang” meliputi
kemampuan sensorik, motorik, emosi, kemandirian, dst. Faktor yang memengaruhi
ada 2, yakni internal dan eksternal. Faktor internal berupa genetik dan proses
sejak kehamilan. Faktor eksternal berupa gizi, aktivitas fisik, penyakit, pola
asuh (orangtua dan nanny), pengaruh
teman, dan lingkungan sekolah.
Stimulasi
(termasuk kasih sayang) anak dilakukan bukan cuma pada saat tertentu.
Stimulasinya enggak ribet, kok, Teman-teman. Contohnya memeluk, tersenyum (bayi
umur 3 bulan udah bisa balas senyum, lho), main cilukba, cipak cipak air,
menggambar, tebak-tebakan, makan bersama, dll. Stimulasi bisa dilakukan kapan
aja dan di mana aja, bahkan sejak anak ada di dalam kandungan usia 6 bulan.
Jadi inget waktu hamil Faruq, saya getol ngaji dan nempelin suara murottal CD ke
perut. Sekarang Faruq senang menghafal surat Alquran. Hm, ada hubungannya
enggak, ya? Wallahu ‘alam.
Stimulasi yang tepat akan membuat
sinaps (sel-sel otak) semakin banyak dan kompleks. Ini berkaitan dengan kecerdasan majemuk nantinya. Sebaiknya
stimulasi seimbang otak kanan dan otak kiri. Dr. Nathanne detail sekali
menjabarkan aneka stimulasi dan deteksi kemampuan normal bayi dari 0 – 36 bulan via slide.
![]() |
Beda, ya, sinaps anak yang cukup stimulasi & kasih sayang dengan yang enggak |
![]() |
Stimulasi seimbang otak kanan dan otak kiri |
Nutrisi
Pemberian makan merupakan bagian
terpenting dari kehidupan anak, terutama batita. Di momen ini sebagian besar terjadi
interaksi orangtua dan anak. Faktanya 50 – 60% orangtua melaporkan anaknya
mengalami kesulitan makan. Anak yang kesulitan makan akan rentan infeksi,
pertumbuhan terganggu, bermasalah dengan perilaku dan kognitif (potensi
intelektual). Deteksi dari awal. Berikut macam-macam kesulitan makan dan solusinya.
1. Inappropriate feeding practice
Anak di atas umur 1 tahun cuma bisa makan
bubur? Anak di atas umur 1 tahun cuma mau minum susu? Ini salah satu kesulitan
makan jenis inappropriate feeding
practise. Penyebabnya, perilaku makan yang salah dan kebiasaan memberikan
makanan yang tidak sesuai usia.
Do’s
- Suasana makan
menyenangkan
- Atur jadwal
makan; 3 kali makan utama dan 2 kali camilan di antaranya (susu bisa dikasih 2
– 3 kali sehari)
- Atur rasio
makanan padat dan cair 70 : 30
- Buat variasi
makanan
- Sajikan makanan secara menarik
- Dorong anak
untuk makan sendiri
- Tawarkan makanan
secara netral (tanpa bujukan atau paksaan, no drama heee)
- Jika dalam
waktu 10 – 15 menit anak tetap tidak mau makan, angkat piring makan anak (lama
makan maksimal 30 menit)
- Hentikan proses
makan jika anak marah
- Bersihkan mulut
dan alat makan anak jika acara makan telah selesai.
Dont’s
- Menjadikan
makan sebagai reward (please … makan itu wajib, yak)
- Mainan,
televisi, atau gadget yang dapat mengganggu proses makan.
2. Small eaters
Anak aktif dan tumbuh kembang
normal, tapi tidak tertarik sama makanan? Anak cuma mau mengonsumsi sedikit
makanan utama? Bisa jadi anak termasuk small
eaters.
Do’s
- Meningkatkan
kalori makanan rumah dalam bentuk mentega, santan, susu
- Pemberian
suplemen nutrisi
- Pemberian
nutrisi enteral
- Pemberian
nutrisi parenteral.
*tapi jangan pulak anaknya ditakut-takutin, "Kalau kau enggak mau makan, mamak infus aja kau! Infuuus!"
Dont’s
- Menawarkan
camilan atau susu di luar jadwal makanan utama.
3. Food preference
Food preference ini
termasuk anak yang picky eaters. Kalau
istilah orang Medan, pilih pilih tebu. Kebanyakan milih kalau mau makan. Ini
enggak mau itu enggak mau. Ah entah hapa maunya pusing pala mamaknya jadinya.
Do’s
- Kasih contoh
makan yang menyenangkan tanpa menawarkan makanan tersebut kepada anak
- Sajikan makanan
dalam porsi kecil
- Sajikan
beberapa makanan walaupun bukan makanan kesukaan orangtua
- Paparkan anak
terhadap makanan baru
- Campur sedikit
makanan baru dengan makanan yang disukai anak, pelan-pelan tingkatkan porsi
makanan baru
- Taruh makanan
di meja yang mudah dijangkau anak.
Dont’s
- Tetap melanjutkan
makan padahal anak mau muntah.
Pesan
penting dari dr. Nathanne, tidak semua masalah bisa diatasi dengan mudah karena
melibatkan banyak faktor. Minta bantuan tenaga ahli. Kunci utama ada pada
orangtua dan nanny.
Oiya, kalau
boleh saran untuk panitia, sebaiknya talkshow
nutrisi dan stimulasi dibuat terpisah mengingat waktu yang sempit, tapi materi
cukup banyak. Jadi, talkshow nutrisi
satu sesi khusus dan talkshow stimulasi
satu sesi khusus, gitu. Kedua tema talkshow
ini oke banget. Info seputar nutrisi dan stimulasi adalah info yang paling sering
dikepoin ibuk-ibuk muda kayak saya. Terbukti dr. Nathanne kebanjiran
pertanyaan dari peserta. Semoga ke depannya menjadi perhatian pihak Brawijaya
Clinic, yaaa. Hopefully.
![]() |
Suasana talkshow |
![]() |
Goodie bag |
Terima kasih talkshow-nya, Brawijaya Clinic! Sayang saya tidak bawa anak.
Padahal yang bawa anak dikasih free
dental screening untuk anak huhu. But,
alhamdulillah, salah satu isi goodie bag
acara adalah voucher diskon 50% mammography screening. Seperti
diingatkan kalau saya belum melakukan checkup
penting ini. Siap-siap atur jadwal, ah. [] Haya Aliya Zaki
Catatan:
- Semua gambar (bukan foto) dalam postingan ini milik dr. Nathanne
Septhiandi, Sp.A.
- Jadwal praktik dr. Nathanne Septhiandi, Sp.A.
di Brawijaya Clinic fX Sudirman and Oktroi Plaza Kemang sesuai dengan perjanjian.
Informasi:
Brawijaya
Clinic @ fX Sudirman
fX Sudirman
Jl. Jendral Sudirman #K 8A-8B,
Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat
Telp : 021-25554099 , 25554154
Brawijaya
Clinic @ Oktroi Plaza
Oktroi Plaza Building
Jl. Kemang Utara Raya No.1
Jakarta Selatan
Telp : 021-71792074, 71792101
Brawijaya
Clinic @ UOB Plaza
ANZ Square – UOB Plaza
Podium Thamrin Nine
Jl. MH. Thamrin No.10 Jakarta Pusat
Telp : 021-29261880
Penting banget memperhatikan tumbuh kembang anak sejak dini ya Mba.. Pengetahuannya makin nambah nih sering ikutan seminar kayak gini ya Mba..
BalasHapusSekalian dishare siapa tahu ada pembaca yang butuh. :)
HapusAlhamdulillah kita menjadi orang tua di era dimana banyak ilmu utk dipelajari dan sarana yg terbuka luas utk berbagi & mendapat ilmu. Ini berkah...
BalasHapusAlhamdulillah, betul banget, Mba Anne.
HapusWahh talkshow yg sarat ilmu yahh.. aku juga pengen dateng kalo ada talkshow2 kayak gini :)
BalasHapusSama, Oline. Aku juga seneng. :)
HapusTFS yah kakak..
BalasHapusJaman dlu kan perkembangan nya blm pesat bgt, ortu ga ikut seminar parenting jg msh ok lah. Klo skrg, perkembangan makin menggila, kynya emang hrs banyak2 ilmu parenting :D
Sama-sama, Dek. Nambah wawasan ga ada salahnya. Malah bagus kan yak.
HapusAnak saya baru usia 4 bulan dan sering saya ajak ngobrol dan becanda (gemess) :D kalau ada talkshow parenting mendidik /merawat anak baru lahir (<1thn) boleh donk ikut xixixi
BalasHapusStay tuned di komunitas Fun Blogging. Ini undangannya dapet dari komunitas BRID. Bisa juga mantengin di sana.
HapusJaman dulu bahkan penyakitnya juga gak serame sekarang
BalasHapusIYa, Mba, katanya penyakit pun semakin rame dan "canggih".
HapusIya bener banget, anakku Hania terdeteksi Speech delay saat umur 2th 9bulan,dan Alhamdulillah berkat tahu lebih awal jadi bisa kekejar dengan terapi.
BalasHapusAlhamdulillah, ikut senang dengarnya. Salam buat Hania, Mba.
HapusSekarang sudah banyak ya acara-acara sarat ilmu seperti ini. kalo dulu biasanya cuma dari buku aja.
BalasHapusSoal makan, anak-anak nih kalo sudah suka dengan makanannya biasanya makan banyak *eh semua juga seperti itu ya :)
Maksudnya kalo udah suka dengan 1 jenis makanan, terus makan makanan yang itu jadi banyak ya, Mba? Bagus, Mba. Tapi ga ada salahnya dikenalkan dengan beberapa makanan baru secara berkala, kata dr. Nathanne.
HapusBeruntungnya diriku jadi ibu muda *pamer* di era yang semuanya serba IT Mak. Mau cari info ya tinggal klik.
BalasHapusKalau dulu kudu ribet buka kliping koran atau tabloid. :))
HapusPak dokternya masih muda gtu..ganteng kayanya
BalasHapus#salahfokus
Kayaknya Muna malah terlalu fokus ya hahahaha.
HapusDokternya bikin mata seger hahahhahahaa... tapi memang ya, sering kali ada yang nyinyir kalau bahas soal seminar parenting... Padahal anak-anak zaman sekarang beda, orangtuanya perlu belajar lebih banyak :)
BalasHapusHahahaha ini juga beda fokusnya. :)) Biarlah anjing menggonggong nona cantik berlalu yah.
HapusSekarang banyak seminar-seminar semacam ini ya mbak, bahkan di daerah. Memang butuh sekali tahu agar bisa deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak.
BalasHapusBetul, Mba Susi. Di daerah juga semakin banyak sepertinya.
HapusBeruntung sekali saya dulu bisa mendeteksi masalah si bungsu, Mbak, jadi dia bisa tumbuh normal meski agak terlambat.
BalasHapusDahulu dia tidak mau bicara dan kesulitan menyebut kata, tetapi bisa. Meski banyak yg mengolok-olok si bungsu sebagai si bisu, saya yakin dia bisa. Dan benar... dgn terapi sendiri di rumah, dia bisa bicara dalam 6 bulan dan terus bertambah. akan lebih cepat jika bisa deteksi dini dengan bantuan medis. TFS mbak.
Alhamdulillah, senang dengarnya, Mba. Yang bikin berat antara lain bully dari orang-orang di sekitar, ya. Semoga si bungsu tambah baik perkembangannya. Aamiin.
Hapuscateettt dulu ya kaakk :)
BalasHapusKalo penghargaan setelah makan boleh makan es krim gimana ya mba?atau boleh nonton tv tapi makan dulu?
BalasHapusDuh moga raffi termasuk yg sel otaknya banyak :"$
Di era globalisasi penyampaian informasi memnag lebih mudah ya, apalagi dengan talkshow kaya gini. Sangat informatif ^^
BalasHapusnamanya juga orang tua gak ada sekolahnya. Jadi, salah satu ilmunya di dapat dari talkshow, ya :)
BalasHapusTFS mbak.. aku share ya...
BalasHapus