“Anak saya
cita-citanya apa?”
“Anak saya bakatnya
apa?”
“Anak saya minatnya
apa?”
Pernah bingung soal bakat minat
anak? Contoh, anak dikursusin berenang, tenggelem melulu. Anak dikursusin
matematika, malah stres. Anak dikursusin gambar, kayaknya kok enggak semangat.
Jadi? Apa? Apa yang salaaah?
Sejak
awal melihat jadwal acara Sun Life Edufair 2016 di atrium Senayan City, Jakarta, saya memutuskan untuk datang
di hari terakhir tanggal 31 Januari 2016. Selain ngebet pengin dapat info
tentang asuransi pendidikan anak dan info macam-macam sekolahan, saya juga
ngebet berat sama materi talkshow-nya
yakni, Cara Mengetahui Bakat Minat Anak.
Tambahan pula narsumnya psikolog kesayangan saya, Mba Anna Surti Ariani. Rencananya saya mau mengajak Shafiyya karena di
sana ada macam-macam permainan.
![]() |
Sun Life Edufair 2016 di atrium Senayan City, Jakarta |
![]() |
Dapet maskot Sun Son kalau tukerin 3 cap dari booth permainan & 3 cap dari booth sekolahan |
Sampai
di TKP pukul 11.00, saya dan Shafiyya disambut oleh dongeng Negeri Gatal-Gatal oleh Kak Astrid Malahayati. Yeay! Jangankan anak-anak, mamah mamahnya juga seneng didongengin,
kok. *ikut duduk manis lipet tangan rapi* Eh, eh, enggak gampang mendongeng
itu. Kita harus bisa menyampaikannya dengan bahasa sederhana, bisa menarik
perhatian anak-anak, bisa membuat macam-macam suara, dst. Hebat, Kak Astrid
bisa! Salut!
Setelah mendengarkan dongeng, saya
dan Shafiyya main ke booth DrEAM DrESS fashion design course.
Biasanya Shafiyya suka sama gaun-gaun princess
gitu. DrEAM DrESS fashion design course adalah kursus untuk anak-anak umur 8 –
12 tahun yang senang fashion. Ada 10
modul, masing-masing modul 3 bulan. Kursusnya sebulan 4 kali cuma hari Sabtu.
Ternyata, profesi di dunia fashion
itu luas. Ada fashion designer, fashion blogger, fashion stylist, shoe stylist,
dll. Nanti di tempat kursus anak-anak belajar mendesain sederhana, menjahit,
mencelup bahan, dll. Tertarik?
![]() |
Booth DrEAM DrESS fashion design course |
Banyak
sekolahan yang buka booth di hari
Minggu, yakni sekolah Pembangunan Jaya, Jakarta Multicultural School, BINUS
School, sekolah High Scope, Don Bosco, sekolah Al-Fath Cirendeu, Ichthus
School, Sekolah Dasar Kupu-Kupu, Sekolah Menengah Garuda Cendekia, DrEAM DrESS
fashion design course, dan MASTER. Kita
punya kesempatan tanya-tanya mulai dari jadwal, kurikulum, sampai biaya
sekolah. Jangan khawatir anak boring.
Setiap booth sekolahan punya games masing-masing. Orangtua
tanya-tanya di booth, anaknya main.
Cakeeep!
![]() |
Meronce gelang |
![]() |
Mewarnai |
![]() |
Bikin origami |
Saya
penasaran sama MASTER. MASTER
(MASjid TERminal) merupakan sekolah gratis untuk anak-anak dan dewasa yang tidak
mampu yang berpusat di masjid terminal Depok. Sekolah dibuka Senin – Minggu pagi
– malam. Pengajarnya adalah para relawan. Hebat, ya? Saya bertemu dengan Bu
Tia, Mas Sugeng, dan Pak Bambang di sana. Beliau beliau ini adalah pendiri
MASTER. Selain di Depok, MASTER juga ada di Bekasi, Bandung, dan Cianjur. Teman-teman berminat menjadi
relawan? Boleh pilih jadi relawan tamu atau relawan tetap. Silakan hubungi Mas
Sugeng langsung, ya!
Sugeng Riyanto
Kawasan Terminal Terpadu Depok
Jl. Margonda Raya No. 58 Depok Jawa Barat
Telp. (021)77217308/081380433338
E-mail: yabim.depok@gmail.com
![]() |
Bersama Bu Tia, Mas Sugeng, dan Pak Bambang dari MASTER |
Tepat pukul 13.30, talkshow Mencari Tahu Bakat Minat Anak dimulai.
Selain Mba Anna, narsumnya ada Pak Wirasto
Koesdiantoro (Sun Life Financial Indonesia) dan Mba Prameswari Sugiri (majalah Parenting
Indonesia) juga. Hmmm, dari jauh Pak Wirasto ini mirip banget sama Pak Ridwan
Kamil. *beda fokus*
![]() |
Para narsum di panggung |
“Ada 8
kecerdasan majemuk,” kata Mba Anna. Yuk, kita simak apa-apa aja.
1. Musik
Anak mudah
menghafal not, tertarik bermain alat musik, suka bernyanyi, dll.
2. Gambar
Anak senang
menggambar, suka mewarnai, dll.
3. Logika
Anak cepat
berhitung, suka pelajaran matematika, dll.
4. Kata
Anak gampang
mengingat kosakata baru, bisa menuangkan apa yang dia rasakan dan pikirkan ke
dalam tulisan, piawai merangkai kalimat, dll.
5. Tubuh
Anak mudah meniru
gerakan, senang menari, dll.
6. Orang lain
(interpersonal intelligence)
Anak suka mendengarkan
curhat teman-temannya, care,
berempati, penolong, dll.
7. Diri sendiri
(intrapersonal intelligence)
Anak cepat
mengendalikan diri, sigap menguasai situasi, dst.
8. Alam
Anak penyayang binatang,
gemar bermain outdoor, dll.
Menurut
Mba Anna, seorang anak bisa saja memiliki lebih dari satu kecerdasan.
Berikut tips dan trik dalam mengetahui bakat minat anak ala Mba Anna dan Mba
Prameswari.
1. Pilih sekolah yang paling tepat
“Tidak ada sekolah yang paling
bagus,” tegas Mba Prameswari. Hah, ciyus? Lalu? Yang ada hanyalah sekolah yang
paling tepat. Ada anak yang fit masuk sekolah alam, ada anak yang fit masuk
sekolah berbasis sains, ada anak yang fit masuk sekolah yang materinya condong
ke enterpreneur, dst. Pilih sekolah yang paling sesuai sama minat anak. Si
sulung, si tengah, dan si bungsu bisa aja punya minat di sekolah yang berbeda.
Wah, kita-kita sebagai orangtua kudu ekstra hati-hati pilah pilih sekolah, ya.
*pasang iket kepala* *tempel koyo di jidat*
2. Sering ngobrol sama anak
Ngobrol yang dimaksud di sini adalah
ngobrol dua arah, lho. Bukan orangtua yang menasihati melulu, sementara anak injih injih injih wae hihihi. Tanyakan kepada anak kegiatan apa yang dia suka dan
kenapa? Kalau anak tiba-tiba mogok ke tempat kursus, cari tahu sebabnya. Jangan
bertanya secara tendensius seperti, “Kamu pasti enggak suka kursus lagi karena
temenmu yang bandel itu kan?” Alih-alih menjawab yang benar, anak udah
ketakutan duluan!
3. Memuji secara spesifik
Ketika
kita melihat progres yang baik pada bidang yang ditekuni anak, Mba Anna
menganjurkan agar kita memuji anak secara spesifik. Contoh, “Tarikan garis
hitam di gambarmu ini bagus sekali, Nak!” atau “Campuran warna hijau dan kuning
ini menurut Mama cocok banget!” Jangan memberikan pujian mengambang
seperti, “Kamu anak Mama yang paling cantik sedunia!” atau “Kamu anak Papa yang
paling ganteng sejagat raya antah berantah!” Euleuh euleuh euleuh.
4. Setop memaksakan kehendak
Sebagian
anak mudah menyesuaikan diri di tempat kursus, namun sebagian lagi tidak meskipun
mereka menyukai bidangnya. Contoh, seorang anak yang menyukai sepak bola belum
tentu dengan serta merta mau dimasukkan ke tempat kursus sepak bola. Kita perlu
melakukan penjajakan terlebih dahulu seperti berkali-kali menontonnya bermain
sepak bola dan memotivasinya terus-menerus. Bisa butuh waktu berbulan-bulan!
Jadi, harap bersabar ya, Teman-teman. Selain itu, mungkin ada alasan anak tidak
cocok di tempat kursus. Apakah karena sistem mengajarnya, sikap gurunya, ulah kawan-kawannya,
dst.
5. Ajari anak berkomitmen
Ketika anak tiba-tiba minta berhenti
kursus, sebaiknya kita tidak gampang mengiyakan. Kasih tenggat waktu bertahan.
Sementara itu, cari tahu penyebabnya. Bisa aja karena anak sedang berantem biasa
dengan temannya. Kalau ini penyebabnya, anak tidak perlu berhenti kursus bukan?
6. Ajak anak menguasai banyak keterampilan
Sekali lagi, menurut Mba Anna,
seorang anak sebenarnya punya lebih dari satu kecerdasan. Ya itu tadi
kecerdasan majemuk. Cuma, masing-masing kecerdasan ada rankingnya. Misal,
rangking pertama kecerdasan alam, ranking kedua kecerdasan logika, ranking
ketiga kecerdasan tubuh, dst. Semua bisa dioptimalkan. Ajak anak menguasai
banyak keterampilan. Jika hanya menguasai satu, ketika terjadi hal yang tidak
diinginkan, anak akan depresi. Maksudnyaaah, Kak? Begini, jika anak hanya
menekuni balet, misalnya, ketika terjadi sesuatu yang menyebabkan kakinya
diamputasi (naudzubillah min dzalik), anak akan depresi karena tidak bisa
menjadi balerina lagi seperti dulu. Tapi, jika selama ini anak juga menekuni
seni lukis, matematika, menyanyi, dll, anak bisa beralih kepada keterampilan
yang lain. Ajak anak menguasai banyak keterampilan. Dengan begitu, anak
punya kesempatan lebih banyak untuk berbahagia. Oh my God, isn’t that sweet? :)
7. Bangga pada semua kecerdasan yang dimiliki anak
“Kamu
harus jago matematika supaya tidak ditipu orang,” kata ibu X.
Pernahkah
kita berpikiran seperti ibu X juga? Eits, jangan salah. Anak yang memiliki interpersonal intelligence bisa
mengetahui gelagat seseorang dari bahasa tubuh, cara berbicara, dll. Ini salah
satu modal untuk menghindari penipu. :)) Bukan hanya anak cerdas logika aja yang
bisa. So, jangan meremehkan bentuk
kecerdasan lain.
![]() |
Peserta talkshow, rame! |
Mengingat kita sebagai orangtua
ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anak, sebaiknya kita memiliki dana cukup
untuk mendukung bakat minat anak. Bukan hanya dana pendidikan biasa yang perlu
dipersiapkan. Nambah peer lagi, nih, jadi orangtua. Kalimat paling “nendang”
dari Pak Wirasto.
“Siapkan sejak dini dan siapkan sejak kita masih SEHAT.”
Semakin
dini kita menyiapkan, semakin kecil pula rate
dana awalnya. Kalau perlu, siapkan sejak anak masih dalam kandungan. Nah, kita
tidak bisa memprediksi apa yang bakal terjadi kepada kita esok hari bukan?
Bahkan, kita tidak bisa memprediksi apa yang bakal terjadi kepada kita di menit
berikutnya. Seandainya (naudzubillah min dzalik lagi) kita dipanggil Allah
Swt., bagaimana?
![]() |
Booth Sun Life Financial Indonesia |
Asuransi
menjadi salah satu jaminan masa depan pendidikan anak. Sun Life Financial Indonesia menyiapkan
aneka asuransi pendidikan sesuai kebutuhan. Tinggal tunjuk. Kalau belum paham,
jangan khawatir. Staf Sun Life Financial Indonesia siap membantu. Kebetulan
saya sudah punya asuransi pendidikan Sun Life Financial Indonesia (tiap bulan dipotong otomatis via
bank). Tinggal dana yang untuk persiapan bakat minat belum ada. Pengin bikin,
ah. :)
Di
akhir acara, Mba Anna menambahkan bahwa kadang bakat minat tidak ditemukan di
usia muda. Teman Mba Anna baru nemu passion
merajutnya di usia 30. Lha, saya jadi mikir. Saya sendiri hobi nulis ketika
udah umur 18. “Jangan pernah merasa terlalu tua untuk memulai menekuni sebuah
bidang,” tutup Mba Anna bijak.
![]() |
Saya dan Shafiyya menang photo wall competition |
Terima
kasih, Sun Life Edufair 2016! Sering-sering bikin acara seperti ini, ya. Selain
dapat ilmu dan wawasan, kami juga sangat terhibur. Shafiyya hepiii banget kemarin
bisa nonton Naura, penyanyi cilik yang lagi heitz. Meski udah sore,
dibela-belain nunggu. Sampai jumpa di Sun Life Edufair berikutnya! [] Haya Aliya Zaki
Makasih sharing-nya Haya, sangat bermanfaat ini untuk diaplikasikan.
BalasHapusSama-sama, Buk Ani. :D
HapusBetul sekali, sebaiknya anak memiliki lebih dari satu kecerdasan.
BalasHapusYap. Tugas kita sebagai orangtua untuk membantu menggali potensi anak.
HapusMenarik banget ya mba talkshownya...ngajarin banget orang tua bersikap bijaksana pada anak.
BalasHapusBetul, Mba. Aku sampe berkaca-kaca terharu. Isi talkshownya kena banget di hati.
HapusItu foto yang menang ya? *gagal fokus*
BalasHapusJangan terlau fokus sama kekecean kami, Kak. :))
HapusWah, sekarang mah bukan minat anak lagi yang dicecer tapi minat sang cucu, hehe...
BalasHapusNah karena Bunda udah punya cucu ya Bun.
HapusArtikelnya bermanfaat banget.
BalasHapusMakasih udah mampir.
Hapuskok kk selalu bisa menang yaa... hehe.. thank u sharingnya kak, catet dulu :)
BalasHapusGa ko tengok gaya kami yang ga nahan itu Dek? :))
HapusHmm... rasa rasanya jadi harus berhati hati banget ya pilah pilih sekolah. Jadi bingung tahun depan kan Hana mau masuk sekolah :(
BalasHapusBoleh dipraktikkan tips dan trik di atas. Mudah-mudahan Hana senang di sekolah baru nanti ya. :)
HapusAsuransi pendidikan emang penting banget ya cikgu apalagi sekolah jaman skr makin mihil aja makanya meskipun ngoyo aku paksain ambil asuransi. Eh kalo nadia kayanya bakat alam deh sama gerak dan kata jg mulai muncul. Moga2 emaknya ini bisa mengarahkan bakat si genduk dengam baik. Tfs cikgu
BalasHapusKayaknya Nadia bakat alam ya, Mun? Insya Allah Muna bisa. Ntar Nadia jadi big traveller. :D
HapusSelalu deh, tulisan di blog cikgu nah jd rujukan saya klo ada miss pas hadir di acara. mihihi. btw nti aku nyontek slh satu tip nya, ngerecord. eh maaf oot.
BalasHapusBtw,dr acara talkshow kmren aku dpt bnyak ilmu buat jd ortu yg lbh baik lg. seneng jg bs skalian ktemh cikgu
Iyaaa di-record dan diolah lagi pake bahasa sendiri, Noe. Nice to meet you too and abang Ranu ganteng. :)
HapusBerharap ada juga di Surabaya.
BalasHapusSetidaknya Salfa belajar bertemu orang banyak :)
Aamiin aamiin. Semoga ada di kota-kota lain juga, terutama Surabaya kota-nya Salfa. :D
HapusIni lengkap banget. Btw aq susah move kn dr pose mba ummi 😬
BalasHapusMove on posisi yang mana, Des?
HapusWihh di dkt terminal depok ada toh.. Dkt itu dr sini ☺️
BalasHapusTFS Kak Haya.. Bagus ☺️
Wah siapa tahu, Ye. Langsung aja kontak Mas Sugeng di sana. ^_^
Hapusacaranya bagus banget buat anak2 dan salut sama orang yang masih peduli dengan keadaan anak2 gak mampu seperti para relawan MASTER
BalasHapusMudah-mudahan ada lagi dan bukan hanya di Jakarta.
HapusBermanfaat banget infonya,Mbk, suka deh
BalasHapusAlhamdulillah senang kalo bermanfaat. Aku juga suka kamu. #eh
HapusWahh saya dtg tgl 30 nya mom,engga ketemu deh. Bermanfaat banget jadi lebih pintar membaca share ilmu ini
BalasHapusiya ya mba, dengan menguasai banyak hal anak juga jadi tau banyak hal ya ...sayang nih ga datang kesini..
BalasHapusWah sharingnya bermanfaat sekali mbak, cocok sekali dengan saya yang sedang mencari-cari sekolah untuk anak saya. Insha allah bermanfaat :)
BalasHapusibu dan anak ini kompak ajah kalau urusan poto-potoan hahaha. Saya suka kagum sama anak yang berprestasi sejak kecil tapi bukan karena paksaan. Kayak kalau nonton Junior Masterchef, keren ajah bakat mereka :)
BalasHapusMakasih sharingnya mbak. Kapan ya ada seminar kayak gini di semarang? #ngarep heheheee
BalasHapus