Beberapa waktu lalu saya membuat postingan tentang HOMOFON. Nah, sekarang saya lanjut sama
saudaranya, yakni HOMOGRAF. Homograf
adalah kata yang SAMA ejaannya (penulisannya), tetapi BERBEDA bunyi dan
maknanya. Berikut saya beri 9 contoh. Defisini masing-masing kata saya olah dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Keempat (KBBI). Saya ambil
definisi yang sering dipakai aja, yaaa.
Apel
Apel /dibaca: apel/ artinya pohon yang buahnya bundar, berdaging tebal
dan mengandung air serta berkulit lunak berwarna merah (kemerah-merahan),
kuning (kekuning-kuningan), hijau (kehijau-hijauan), rasanya manis atau asam.
Apel /dibaca: apél/ artinya upacara.
Apel bendera pagi ini terganggu gara-gara ada peserta yang berisik mengunyah buah apel. *ada yang berani gitu?*
Memerah
Memerah
/dibaca: memerah/ artinya memeras (memijit)
supaya keluar airnya.
Memerah /dibaca: memérah/ artinya menjadi merah.
Dian tidak menyangka, memerah susu sapi memerlukan tenaga yang lumayan juga. Wajahnya yang putih mulus lambat laun memerah dan berkeringat.
Mental
Mental /dibaca: mental/
artinya terpelanting,
terpental, terlempar kembali, berbalik arah.
Mental /dibaca: méntal/ bersangkutan dengan batin dan
watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga.
Radit sudah siap mental seandainya pernyataan cintanya nanti mental ke udara. *entah kenapa kalau soal yang beginian, saya langsung teringat “Radiya Dika”*
Mental di babak awal, mental bertanding atlet pencak silat itu langsung anjlok.
Per
Per /dibaca: per/ artinya tiap-tiap, demi (satu-satu), mulai (sejak), bagi, menggunakan.
Per /dibaca: pér/ artinya pegas.
Per (sejak) Maret saya tidak lagi bekerja sebagai pegawai yang bertugas memperbaiki per (pegas) kursi di perusahaan pembuat kursi kulit.
Tika menghubungi adiknya per (menggunakan) telepon untuk mengabari per (pegas) jam tangannya yang lepas.
Serang
Serang /dibaca: serang/
artinya menyerang.
Serang /dibaca: sérang/
artinya nama kota.
“Serang baliiik!” seru komandan pasukan ketika tahu prajuritnya terkapar patah hati karena cintanya ditolak seorang gadis asal Serang, Banten. *lebay enggak nih kalimatnya?*
Seret
Seret /dibaca: seret/ artinya tidak lancar, tersendat-sendat.
Seret /dibaca: sérét/ artinya menarik maju (barang yang dihela bergeser
di tanah atau di air), memaksa ikut turut serta.
Belum sempat tenggorokan Brewok yang seret disiram air, tahu-tahu preman pasar itu diseret sekelompok massa ke kantor polisi.
Seri
1Seri /dibaca: seri/ artinya cahaya, semarak, kemuliaan, keindahan,
cantik, bagus.
2Seri /dibaca: seri/ artinya seimbang, tidak ada yang menang dan tidak
ada yang kalah.
Seri /dibaca: séri/ artinya rangkaian yang berturut-turut (cerita, buku,
peristiwa, dsb).
Berseri wajah Dani ketika mendengar bahwa ide cerita anak yang ditawarkannya ke produser bakal dijadikan sinetron cerita anak berseri.
Berhubung lomba berakhir seri, juri bingung akan memberikan kepada siapa hadiah buku langka seri Deni Manusia Ikan.
Tahu
Tahu /dibaca: tahu/ artinya makanan dari kedelai putih yang digiling
halus, direbus, dan dicetak.
Tahu /dibaca: tau/ artinya mengerti sesudah melihat (menyaksikan,
mengalami, dsb).
Dia tahu kalau saya yang menolong pedagang tahu itu kemarin sore.
Teras
Teras /dibaca: teras/ artinya sesuatu
yang terbaik, sesuatu yang terpenting.
Teras /dibaca: téras/ artinya bidang tanah datar yang miring, bidang
tanah yang lebih tinggi daripada yang lain (biasanya ditumbuh rumput).
Pejabat teras diundang untuk menikmati pemandangan teras sawah Tegalalang, pemandangan teras sawah terbaik di Bali.
![]() |
Saya dan tim #JelajahGiziBali jalan-jalan melihat pemandangan teras sawah Tegalalang bulan Nov lalu |
Semoga
bermanfaat. Teman-teman punya contoh lain? Silakan share di sini ya! Kita belajar sama-sama! ^^ [] Haya Aliya Zaki
Salah satu pelajaran yang dulu susaaah banget buat saya ini Mbak Haya. Huehehe
BalasHapusaku dulu pernah nangis pas bingung homograf dan homofon.. wkwkwkwk
BalasHapusWaduuuh. :D
HapusIni pelajaran bahasa Indonesia yg dipelajari ketika SMP/SMA.. Kebetulan papaku guru bahasa Indonesia, banyak memiliki buku2 ttg hal ini dan aku bisa numpang baca buku tsb..
BalasHapusWah, perlu ketelitian yaa...
BalasHapusPelajaran jaman SMP ni kayanya cikgu. Dulu guru bahasa Indonesiaku guanteng pwool jd paling semangat belajar bhs.indo wkwkwkwkkwk.....
BalasHapusWahhh pelajaran paling pusing mnurut ku ini dulu. Skrg jd belajar lg deh dr postingan ini ☺️
BalasHapusAda di pelajaran basa jawa juga, sering bingung tapi seruuu
BalasHapusJadi belajar lagi.. Alhamdulillah
BalasHapusDapat pelajaran kayak gini kalau nggak salah pas kelas 9 SMP deh mbak. Lumayan ingat sih, pembedanya yang belakang itu ya graf fon. Tapi baca ini makin ingat bisa jadi bahan pelajaran buat anak didik.
BalasHapusKalau "graf" artinya tulisan. Berarti tulisannya yang sama, yang lainnya beda (bunyi dan makna). Kalau "fon" artinya bunyi. Berarti bunyinya sama, yang lainnya beda (tulisan dan makna).
Hapusjadi ingat lagi soal homograf, makasih mba Haya udah di-refresh lagi.. ditunggu ilmu2 berikutnya yaaa...
BalasHapusmbaaaa.. trakhir praktik ini, 6 taun lalu, waktu msh jadi jurnalis. skrg ilmunya agak terkikis.. hahahaha
BalasHapusbersyukur banget, bisa diingetin di sini :D
Aku baru inget klo yg seperti ini namanya Homograf.
BalasHapusHomo itu berarti sama ya? ^^
Belajar lagi deh baca ini. Makasih sudah diingatkan, Hay.:)
BalasHapusPenulisan sana bacanya beda biasanya anak2 yang baru bisa baca kadang bingung ya
BalasHapus