Once my mom asked me, “Why would you draw? Is this gonna
make some money?”
“No,” I said. “This one is for my relaxation. Although
it doesn't make any money, it keeps me away from doctor.”
I'm a children book illustrator. Once I draw for earning
some money, the other time I draw for fulfilling my passion. But drawing surely
make me alive. – Herlina Kartaatmadja
Pertama kali melihat
ilustrasi di buku cerita anak What Would I Do With
All These Clouds?, saya langsung jatuh hati. Siapa gerangan ilustrator yang
mampu menggambar seindah ini? Gambarnya begitu hidup, seolah-olah bercerita
kepada pembaca. Selidik punya selidik *berasa detektip* ilustrator berbakat tersebut
adalah Herlina Kartaatmadja. Orangnya
cantik pake banget!
![]() |
Herlina Kartaatmadja |
Sejak dulu
Herlina memang sangat suka menggambar. Untuk mendukung hobinya, perempuan
kelahiran Jakarta ini memilih kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual. Perkembangan
kemampuan Herlina sangat terbantu di sini. Dia belajar membuat ilustrasi dengan
teknik digital.
”Puji Tuhan,
aku mendapat tawaran pertama membuat ilustrasi buku cerita anak (seri Wooly The Worm karya Arleen A) saat
kuliah,” kata Herlina dengan mata berbinar. Satu seri Wooly terdiri atas 12
buku. Honornya bisa buat membayar uang kuliah satu semester.
Semenjak
itu Herlina semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi ilustrator
profesional. Orderan membuat ilustrasi untuk kepentingan penerbitan satu per
satu datang. Hingga kini
ada 68 buku cerita anak yang sudah digarap. Wooow, banyaknyeee! Bahkan, Herlina
sudah menulis buku cerita anak karyanya sendiri, yakni Aku Memang Unik dan Aku Bangga Jadi Diri Sendiri. Herlina semakin
yakin bahwa passion-nya adalah
menjadi ilustrator!
![]() |
Karya-karya Herlina Kartaatmadja |
Bagaimana
proses kerja sama dengan penulis?
”Biasanya
penulis terlebih dahulu menyerahkan naskahnya kepadaku. Aku akan mengerjakan
contoh karakter atau contoh beberapa
halaman ilustrasinya. Lalu, ilustrasi tersebut di-asistensi-kan oleh penulis
dan penerbit. Setelah semua setuju, membuat ilustrasi sebuah buku pun dimulai.
Kerja sama dengan penulis aku lakukan via e-mail,” jelas perempuan yang juga
bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan tekstil sebagai in-house designer.
Pastinya
Teman-teman pengin tahu proses kreatif seorang Herlina Kartaatmadja, kan? Herlina
sangat senang mengeksplorasi media-media gambar, juga mencari teknik dan gaya
ilustrasi baru. Dia sudah mencoba berbagai media seperti cat air, cat minyak, acrylic, pensil warna, krayon, marker, dan digital. Yang sering
digunakan adalah cat air, pensil warna, digital, dan mixed media. ”Aku paling suka memakai cat air karena kesan yang
ditimbulkan seperti mengalir dan tenang,”
ujar Herlina tersenyum. ”Dalam mengerjakan sebuah ilustrasi, aku membuat sketsanya
dulu di kertas, setelah semua oke, aku
akan mewarnainya, kadang-kadang aku me-retouch
kembali ilustrasiku dengan komputer,” sambungnya.
Herlina
sangat mencintai dunia yang digelutinya sekarang. Dia bisa mengekspesikan diri
dan mendapatkan kepuasan batin. Kebutuhannya akan materi pula terpenuhi. ”Aku ingin membuat self improvement kepada
orang-orang di sekitarku. Aku bisa bertumbuh dan menjadi pribadi yang besar
dengan menekuni profesi ilustrator. Membuat ilustrasi bagiku bukan lagi sekadar
hobi,” jelas Herlina.
![]() |
Karya-karya Herlina Kartaatmadja yang dipajang di Frankfurt Book Fair 2015 |
Siapa
sangka, di balik keberhasilan Herlina, ada kisah sedih. Lulus kuliah S1, dia
bekerja sebagai dosen. Mengajar adalah passion-nya
yang lain. Beberapa waktu kemudian, peraturan pemerintah mewajibkan agar para dosen memiliki pendidikan
minimal S2. Padahal, saat itu Herlina memiliki dua kendala untuk melanjutkan
kuliah.
Herlina
divonis menderita penyakit tak lazim. Jantungnya sering berdebar kencang,
lalu diakhiri dengan kejang-kejang (tanpa busa) dan pingsan. Ini sering
terjadi. Berbagai dokter didatangi. Uji lab bolak-balik dijalani. Aneh, tetap tidak
ada yang tahu jenis dan penyebab penyakit Herlina. ”Jika tidak ada serangan, aku tampak seperti gadis normal. Namun, jika terjadi serangan, aku jamin
orang-orang akan kaget dan takut melihat kondisiku,” cerita Herlina. Kendala
satu lagi: keuangan. Herlina bukan orang berada. Dia tidak
memiliki uang untuk membiayai kuliah. Berulang kali dia mencoba mencari
beasiswa, hasilnya nihil. Meski begitu, kecintaan akan dunia mengajar membuat
Herlina bertekad mengambil kuliah S2 pada tahun 2013.
Pagi –
sore Herlina mengajar. Dia juga menerima orderan membuat ilustrasi dan desain.
Sore – malam kuliah S2. Kegiatannya ini belum termasuk mengurus rumah tangga.
Herlina benar-benar bekerja keras. Lalu, bagaimana dengan kesehatannya?
Tuhan
lagi-lagi menunjukkan kuasa. Ketika kuliah S2, Herlina tidak pernah lagi
pingsan. Hampir pingsan pernah, sesekali. Tanggal 10 oktober 2015, Herlina dinyatakan
sebagai wisudawati lulusan terbaik dan tertinggi dengan IPK 4,00. Emejiiing! Selain
anugerah kesehatan, Tuhan menganugerahkan pekerjaan agar Herlina bisa
membayar uang kuliah sampai lulus. ”Aku selalu membawa masalahku dalam doa.
Pertolongan-Nya sungguh ada walau sangat tak terlihat. Jika tidak peka, mungkin aku akan melewatkan kebaikan hati-Nya yang luar biasa.” Mata Herlina berkaca-kaca.
![]() |
Diwawancara TVRI |
![]() |
September lalu 10 tahun Herlina Kartaatmadja berkarya |
Buat
Teman-teman yang ingin menekuni profesi ilustrator, Herlina memiliki beberapa
pesan. Teruslah berkarya karena dalam proses berkarya kita akan menemukan keunikan gaya
ilustrasi kita masing-masing. Buat portfolio
yang bagus. Kumpulkan dan simpan rapi dalam sebuah tempat (clear holder, misalnya),
beri tanggal dan tanda tangani. Hargai karya kita sendiri. Kumpulkan terus,
sejalan dengan itu kita bisa melihat perkembangan ilustrasi-ilustrasi kita.
Banyak berdiskusi
dengan teman yang memiliki minat sama untuk memperkaya ilmu. Dan, yang paling
penting, jangan pesimistis jika menemui hambatan, baik dalam bentuk materi,
persaingan, atau apa pun. Ora et labora (berdoa dan bekerja).
Kalau kita sungguh-sungguh, Tuhan pasti buka jalan. [] Haya Aliya Zaki
Berdoa dan Bekerja.. Ok sip, kak..
BalasHapusMakasih sharing nya yah :)
Keren, berdoa dan bekerja, ipnya 4 luar biasa
BalasHapusMungkin ini salah satu contoh dari hobi menjadi profesi. Keren gambar2nya. Ga nyangka yg gambar itu terNyata cewek hehehe
BalasHapusSaya selalu kagum sama orang-orang yang memiliki "sesuatu" dalam diri mereka. Penulis, musisi, dan segala sesuatu yang membuat mereka terlihat "beda". Terlebih lagi orang yang bisa gambar. Saya bikin lingkaran aja nggak bisa bulet, jadi kalau lihat orang bisa gambar rasanya iri setengah mati :D Selalu muncul pertanyaan, "kok bisa ya?" hihi
BalasHapusMemang ya Mbak, untuk mengejar impian itu rintanganyaa.... beuhh.... hihi
kerennn..akuh selalu suka dgn org2 berbakat dan berprestasi..kyg semacam pacuan, meski bidangnya berbeda
BalasHapusIlustrasi menjadi bagian tak terpisahkan ya mba, dengan sebuah cerita, karena dengan ilustrasi, cerita menjadi lebih hidup.
BalasHapusBtw, prinsip-prinsip Herlina keren ya, terutama selalu membawa masalah ke dalam doa.
Kepribadian yang matang, salut.
Tengkyu mba, tulisan ini menginspirasi
Wah, sangat menginspirasi. Ilustrasi di cover2 itu cantik sekali. Apalagi dalamnya ya... Dan tentang kekurangannya itu, benar-benar ya.. jika ada kesungguhan pasti semua baik-baik saja. :) Karena kita otomatis akan sehat dengan cara gembira.
BalasHapusMantap... Sudah lama sekali ternyata prosesnya sampai 10 tahun
BalasHapusWah, ternyata orang dibalik buku-buku menarik buat anak-anak penuh kisah inspiratis dalam hidupnya...
BalasHapusHmmm beruntung deh punya bakat kayak Mbak Herlina...
wow, keren karyanya...Bakat dan kerja keras (10 th) ya....Salut!
BalasHapusIPK 4, belajarnya macam mana ka? *logat ala mba haya 😬
BalasHapusNaeema suka gambar, aq ceritain ah sama dia. Makasih ya Mba Haya
wah mba Herlina ini inspiring banget ya, banyak yang bisa dipelajari dari hidupnya..
BalasHapusmakasih mba Haya yang sudah menulis artikelnya...(langsung pengen nyari2 bukunya)
Jadi ingat sama perjuangannya Sweeta Kartika yang juga awalnya berprofesi sebagai ilustrator buku di salah satu penerbit sebelum merintis karir menjadi komikus. Keren ih, terharu dan sangat termotivasi setelah membaca kisahnya Mba Herlina ini. :')
BalasHapusSalam kenal, Mba Aliya. :)
http://penjajakata.com/
menginspirasi banget, suka deh :)
BalasHapusWaaaaa... kerennnn bangettt
BalasHapusgambarnya bagus-bagus :O
semangatt dan berkarya!
Njirrr 4 ipknya...--"
BalasHapusShe's a fighter. Hebat euy ... keren
BalasHapusIlustrasinya juga bagus2 ya cikgu. Sellau iri sama orang yg gambarnya bagus..pengen tapi aku ga bisa gambar :p
Jadi pengen meluk Mba Herlina, kuat banget!
BalasHapusSubhanallah, takjub banget. Ikhtiarnya luar biasa, Mbak.
BalasHapusBagus2 ilustrasinya, ya. Suka ngelihatnya.
Inspiring sekali mba. Berawal dr hoby yah. Trims sharing nya mba.
BalasHapusSalam kenal mba..
makasih sharingnya Mba :D inspiring :D
BalasHapusDuuuh, meweeek bacanya
BalasHapusSungguh kuat dan super-duper inspiratif mbaak
bukanbocahbiasa(dot)com