Saya pernah berandai-andai suatu saat akan menulis cerita tentang memori pernikahan saya di blog. Dan, sepertinya inilah saatnya. Kebetulan tanggal 14 September 2015 lalu adalah hari ulang tahun pernikahan saya yang ke-13. Hitung-hitung sekalian "merayakan". :p Actually, urusan resepsi pernikahan di
Medan hampir semua keluarga (terutama Mama) yang handle, Teman-teman. Saya jadi nona nona tjantik yang tinggal
terima beres. *ndak sopan* Maklum,
ketika persiapan resepsi pernikahan, saya lagi jadi anak rantau nan teladan di
Jakarta. Selesai kuliah di Depok langsung lanjut bekerja di perusahaan retail. Pegawai baru belum bisa cuti
lama-lama. Weekend juga kerja, Bok. Fyi, orangtua dan keluarga besar saya
menetap di Medan. Kebayang, acara lamaran di Medan, saya dan suami absen. Yang
ketemuan cuma keluarga saya dan keluarga inti suami. Pada celingak-celinguk,
“Ini calon mantennya ke mana, yak?” Kami benar-benar tidak bisa meninggalkan
pekerjaan waktu itu. Pokoke, untuk urusan resepsi pernikahan, kami sok iyes aja. Boro-boro mikirin bulan madu kayak orang-orang hahaha!
Ternyata,
konsep resepsi pernikahan keluarga saya dan keluarga suami beda banget.
Keluarga saya senang yang “rempong”. Keluarga suami senang yang simpel. Keluarga saya pengin pakai acara adat Melayu seperti tepuk tepung tawar dkk dan acara ala ala Arab (Abah keturunan Arab).
Sebaliknya, keluarga suami tidak pengin acara adat apa pun. Akhirnya, diambil
jalan tengah. Resepsi pernikahan dengan segala pernak-pernik acara adat
keluarga saya, diadakan di rumah dan gedung di Medan. Resepsi ngunduh mantu secara islami tanpa acara
adat diadakan di rumah orangtua suami di Tangerang. Kami menghargai keputusan
keluarga besar. Buat saya, semua sama-sama istimewa. Psssttt … nanti saya bakal
cerita “insiden bulu mata”. Asli, ngingetnya bikin perut mules-les-les sampai
sekarang! :)) Tunggu postingan selanjutnya, ya! Di postingan ini saya mau cerita
tentang lobi lobi vendor katering untuk resepsi pernikahan.
![]() |
Acara adat Melayu di rumah |
![]() |
Resepsi di gedung |
Katering dan resepsi pernikahan ibarat smartphone dan kuota. Susah dipisahkan
euy. Biasanya yang paling bikin kita terkenang-kenang dari sebuah resepsi
pernikahan yaaa … makanannya! Betul apa betul? Perlu diketahui, lidah saya
sangat kritis kalau menyangkut hal ini. *dasar gembul* Eh, tapi beneran, lho. Persiapan
katering yang oke akan membuat tamu merasa dihargai. Berikut sedikit chit chat antara saya dan Mama tentang
tetek bengek urusan katering.
1. Rekanan gedung
Tanya kepada pihak gedung apakah mereka rekanan sama vendor katering
yang kita pakai? Beberapa gedung tidak kami masukkan ke list karena mereka tidak menerima katering dari luar atau kalaupun
menerima biasanya harganya bikin dompet nangis.
2. Rasa
Rasa,
rasa, rasa. Mama benar-benar survei vendor katering yang rasa makanannya enak.
Selain itu, menunya kudu bervariasi dan penataan aneka makanannya menarik.
Mulai dari baca-baca brosur sampai tanya ini itu ke kawan-kawan Mama yang udah
pernah mantu. Maklum, tahun 2002 Mbah Google belum familiar. Vendor yang
bagus tanpa sadar membuat pelanggannya promosi gratis dari mulut ke mulut.
Singkat cerita, dapat jugalah katering yang cocok. Pucuk dicinta ulam pun tiba.
Rupanya vendornya teman masa kecil Abah. Oiya, sebaiknya test food! Lebih oke kalau vendor memberikan undangan kepada kita
untuk icip-icip makanan di resepsi pernikahan yang sedang mereka garap. Amit-amit,
jangan sampai, deh, kita menyajikan makanan tidak enak dan basi di resepsi
pernikahan kita.
3. Perkiraan
jumlah undangan
Abah
dan Mama mengundang sekitar 100 tamu untuk acara di rumah dan 500 tamu untuk
acara di gedung. Which is jumlah
hidangan didobel dan ditambah 20% lagi. Kita anggap aja tamu yang datang itu sepasang
sejoli atau bawa anak-anak. Alhamdulillah, makanan di resepsi pernikahan saya
berlebih. Bisa buat bungkus-bungkus untuk saudara dan para pemulung. Waspada sama
vendor abal-abal yang menawarkan katering enak, tapi harga murah. Bisa aja diam-diam
jumlah hidangan yang dikurangi. Saya dan suami pernah kelaperan di resepsi
pernikahan teman. Waktu kami datang, semua wadah hidangan sudah licin! Padahal,
acara masih satu jam lagi dan tamu masih terus berdatangan. Mana tempat
resepsinya jauh. Sakiiit hati Hayati, Bang, sakiiit.
4. Harga
Pintar-pintar
cari diskonan atau bonus. Berhubung vendor yang kami pakai adalah teman masa
kecil Abah, kami dikasih bonus hidangan 200 porsi untuk acara di rumah.
Lumayan buanget, kaaan? Boleh juga pakai menu paketan supaya lebih hemat. Kalau teman
saya lain lagi. Dia hanya memakai jasa memasak dari vendor. Bahan-bahan makanannya
belanja sendiri. Harga jatohnya memang lebih murah, tapi perlu dicatat tidak
semua vendor menyediakan pilihan ini, ya.
![]() |
Kue-kue hantaran dari keluarga suami |
![]() |
Katering untuk acara di rumah |
![]() |
Gubuk-gubuk (resepsi di gedung) |
![]() |
Aneka kue (resepsi di gedung) |
5. Pembayaran
Pengalaman
kami, pembayaran paling tidak sebulan sebelum acara dengan minimal DP 50%. Siapin
uang yang dibutuhkan. Sisanya dibayar setelah acara. Kecuali, kalau ada perlengkapan makan yang rusak atau hidangan tidak seperti yang dijanjikan, mungkin pembayaran
berubah sesuai kebijakan bersama. Seperti ituuuhhh.
Kabar
gembira, sekarang ini Teman-teman yang akan menikah tidak perlu pusing-pusing
ke sana kemari mencari vendor katering seperti zaman Mama. Coba main ke Bridestory. Bridestory merupakan online wedding marketplace terbesar di Indonesia. Mereka membantu kita mencarikan vendor pernikahan yang dibutuhkan. Ingat, cuma membantu mencarikan vendor penikahan. Bukan membantu mencarikan calon mempelai laki-laki atau perempuannya, ya. -__- Pengin lihat-lihat
dulu? Klik aja “Save Vendor” untuk referensi. Segala bujet ada! Bukan hanya
bujet premium. No need to worry.
Jangan sampai setelah menikah dikejar-kejar utang. Harga bisa langsung dilihat
di “View Pricelist” tanpa perlu menelepon atau ketemu vendor yang bersangkutan.
Teman-teman punya tip selain lima tip di atas tadi? Yuk, share di kolom komentar. ^^ Baidewei, seru juga kayaknya kalau di
resepsi pernikahan ada stan Turkish Ice Cream? Es krimnya lezat, itu udah
pasti. Kita pun bakal disuguhi atraksi yang unik dan entertaining abis! Cek, deh, vendor Zahra Turkish Ice Cream ini. Siapa
tahu bisa menambah pengalaman memorable
dari resepsi pernikahan Teman-teman! ^^ [] Haya Aliya Zaki
Waaa enak banget dikasih bonus 200 porsi Mak, nilainya gede banget kalo sekarang ituuuh :))
BalasHapusIyaaa efek pertemanan yang ikrib. :))
Hapuskalau nikahan aq dulu di rmh aja cikgu, yg masak pun juru masak kampung plus dibantu anggota keluarga jg tetangga...
BalasHapustfs ya cikgu, aq bookmark dlu ah,
Nah, kalo acara ngunduh mantu pernikahan kami yang di Tangerang seingatku kateringnya oleh anggota keluarga, Mba.
Hapus2002 saya masih SMA, Mak Haya udah nikah aja :)
BalasHapusSoal katering, waktu pernikahan tante saya, makanannya mengundang pujian dari para tamu undangan. Mereka bilang rasanya enak dan tanya pesan di mana? Ya, namanya orang senang habis dipuji, nyeploslah tuh nama vendornya. Hihih. Tapi emang enak beneran, kok, Mak. Dan pemilihan katering itu atas rekomendasi besannya eyang. Untung aja diikutin sarannya. Heheheh.
"Promosi" otomatis dari mulut ke mulut ya. :D
HapusCikgu ayuuu bangeeettt...
BalasHapusDulu ada prosesi.berinai juga ga cikgu? Orang Arab n Aceh biasanya ada adat itu
Aku berinai, tapi ga pakai acara khusus, Mun. :D
Hapuswaah cikgu cantek kalee...langsing pulak *dikeplak.. btw mirip banget sm Marini (sardi) zaman muda ya hihihi
BalasHapusBwahahaha *Marini Sardi yang asli langsung keselek* Makasih ya, Ophi. Bawaannya jadi pengin nraktir, nih.
Hapusmakanannya enak, mak haya sampe sekrg tetep cntik ya :)
BalasHapusMakasih, Mba Meutia hihihi. Doakan samara, ya.
HapusHappy belated wedding aniversary Haya dan suami :)
BalasHapusDengan segala keribetan itu, tetap keluarga memang nomor satu ya, nggak diikutin serba salah. Tapi tetap senang.
Makasih, Kak Indah. Betul. Jangan sampe terjadi huru-hara sebelum nikah. :))
HapusDlu aku random aja milih vendor katringnya eh trnyata enak bgt.
BalasHapusWah, beruntung banget. :D
HapusPengantinnya Cantik Bingiiit :) Itu acara apa Mak yg rebutan kembang?
BalasHapusMakasih, Mbaaa. :) Kalo ga salah, itu nama acaranya: santap nasi berhadap-hadapan.
HapusCatet semua...
BalasHapusEhm, kayaknya udah mau dekat. :D Dicatet ya siapa tahu Keenan butuh vendor penikahan. :D
HapusKok bisa ya kepikiran .moto makanan yang disajikan dalam resepsi pernikahan. Padahal kan itu tahun 2002, belom gencar2nya sosmed.
BalasHapusSaya ga punya foto makanan yang dihidangkan saat resepsi. Adanya foto orang yang lagi antri ambil makanan atau sedang menyantap makanan.
Semoga makin samara ya keluarganya mbak Haya
Wkwkwkw ini memang ada panitia dokumentasinya, Mba. Dokumentasi foto lengkap jadinya. Sampe papan bunga juga ada fotonya satu-satu. :)) Foto orang-orang yang lagi antre makanan juga ada. Tapi ga enak mau dipajang khawatir ada yang ga berkenan. :) Aamiin aamiin. Makasih doanya, Mba. :)
HapusAku nggak ngenalin Mbak Haya yang pakai baju hijau. Kalau yang baju putih, ada miripnya dengan yang sekarang. Btw, baca ini kok, aku mikirnya malah ke anak. Suatu saat kita yang akan sibuk milih-milih vendor, ya. Bukan nggak mungkin saat itu tiba-tiba datang. Hehehhe
BalasHapusWkwkwkw "ada miripnya". :)))) Iya, mudah-mudahan ada umur kita sampe nanti anak-anak kita mau nikah ya, Nik. Aamiin.
Hapusmenunya enak banget mba, wah serasa membuka file di kayangan ya... :)
BalasHapusDan sembari dikelilingi bidadari gitu, ya.
HapusMembaca ini jadi ingat jaman dulu juga waktu acara pernikahan hihihihi.
BalasHapusMenu makanan mba enak enak semua di foto :)
Cerita dong, Mba. Pengin tahu, nih. :)
HapusBeda banget mba Haya di foto ini ya. Seru ya acara pernikahannya. Segera meluncur ke Bridestory, buat referensi neh.
BalasHapusBeda karena dulu 57 kg sekarang 75 kg, Lis hahahahaha.
HapusOoh Mbak Haya ada keturunana arab, pantesan ada wajah-wajah timtengnya...
BalasHapusDikit-dikit mirip ....
HapusTemanku pernah mengalami hal cukup tidak mengenakan dengan vendor pernikahan. Makananya basi donk mba -___- pihak vendor sih minta maaf sama keluarga temenku, tapi malunya itu lho. Padahal temenku itu wealthy family...
BalasHapusMakanya harus cerdas2 pilih vendor pernikahan. Untung saja ada Bridestory ini ya.
Oya aku pernah makan Zahra Turkish Ice Cream yg stand nya ada di Kokas. Atraksinya keren abis, bikin sport jantung juga haha. Eskrim cone nya gak tumpah ^_^
Nah, aku juga pernah datang ke resepsi yang makanannya basi, Zahra. >.< Vendor minta maaf, tapi nasi udah jadi bubur. Kalo di Bridestory insya Allah vendor berkualitas dan tepercaya. Soal es krim Turki, aku juga deg-degan setiap mereka atraksi. Mana mas mas es krimnya ganteng. *eh*
HapusDuuuhh rempong tapi asyik yaa.. manten nya tjantique
BalasHapusLumayan Mba didandani cakep sekali-sekali. :))
HapusPadahal sebelum klik bridestory udah niat mau nanya apakah mereka menyediakan mempelai. Eh, sudah dibahas aja di kalimat berikutnya. Ish. >.<
BalasHapus*duda mana duda?*
Duren, dong. :D
HapusIhh... lucu bngt mbak. Pas lamaran malah catin-nya yang ada semua. Xixi
BalasHapusFoto2nya masih bagus ya mbak. Jd pengen denger cerita insiden bulu mata *lhogagalfokus *ganyambung :D
Siyap! Tungguin, ya. :v
HapusOiya, ini foto lama (yang edisi cuci cetak zaman jebot wkwkw), saya scan ulang di komputer supaya jelas. :)
HapusPantesan mancung ya, keturunan Arab ternyata
BalasHapus*uhuuukkk*
Hapussaya kalo baca review pernikahan suka pengen bikin resepsi deh jadinya. karena waktu nikah dulu bikin akad nikah sama makan pagi bersama aja. biatnya sih 3 bulan sejak akad mau bikin resepsi. tapi yah begitulah, sayanya males ngurusin. akhirnya dilupain aja rencana resepsinya. tapi pengen buat suatu hari, di anniversary yg ke berapa gitu pengen bikin garden party di bandung. bridestory yang bikinin hihihi
BalasHapusBikin yang kayak nikahan Andien, cakep tuh, Lu. :D
HapusJadi inget dulu nyiapin cuma dalam waktu 2 bulan aja cuma berduan aja sama ibu
BalasHapusKebayang rempongnya ya, Mba Titi.
Hapusnoted mba haya hehhe...
BalasHapusbtw salam kenal :)
Salam kenal juga. Makasih dah mampir. :)
HapusEnak ya sekarang ada seperti bridestory ini, nggak seperti zaman kita dulu hehe. Jadi lebih praktis sekarang.
BalasHapusIyes, sekarang tinggal klak klik di Bridestory aja, Mba.
Hapusmbak hayaaaa pernahhh kurusssssssssss xD
BalasHapus*gak sabar cerita bulu mata :D
cantik mbak
happy anniversary ya setengah bulan lalu langgenggg
Aamiin. Makasih, Cha. Ajarin aku pake bulu mataaa. :v
Hapusmbak haya lagi nyanyi lagu apa tuh suaranya enak pasti
BalasHapusLagu "Looking through the Eyes of Love". :D
HapusHaya, ditunggu cerita lanjutannya. Saya penasaran sama tragedi bulu mata itu. Karena kalau Haya punya cerita tragedi bulu mata, saya punya cerita tragedi alis hahaha
BalasHapusBwahahaha hayooo apa tuh Tragedi Alis? Siyap! Tungguin Tragedi Bulu Mata akhir Oktober, ya. :))
HapusWah kalau sekarang mah 2 minggu sebelum acara harus udah lunas, jadi kalau mau complaint gak bisa motong budgetnya dia :(
BalasHapusBTW cantik banget mbak!