Jalan-Jalan ke Singapura: Halo, Singapura! bisa dibaca DI SINI Jalan-Jalan ke Singapura: Medical Checkup di Paragon Medical bisa dibaca DI SINI ![]() |
Paragon |
![]() |
Staf Singapore Medical Group |
Selesai
pemeriksaan mata, saya masuk ke ruangan konsultasi Dr. Christina Low di
Paragon Medical. Nah, sekarang saatnya curhat dan pemeriksaan fisik. Sejak
awal, saya senang karena dokternya wanita, nih, Teman-teman. Soalnya lagi pengin
banget curhat tentang penyakit yang berhubungan dengan kewanitaan. Masalah
kewanitaan memang sensitif, baik bagi pasien ibuk-ibuk maupun para suami.
Latar belakang Dr.
Low sendiri sudah enggak diragukan lagi. Beliau dokter lulusan universitas di
Irlandia yang memiliki minat di bidang kesehatan keluarga dan upaya pencegahan
penyakit (preventive medicine).
Selain itu, Dr. Low juga memiliki minat di bidang dermatologi. Aih, pantaslah
kulit dokter berwajah oriental ini bagus! Pengalamannya dalam menangani pasien
lokal maupun mancanegara sangat luas. Bukan hanya praktik sebagai dokter, Dr.
Low aktif di organisasi non-profit UNIFEM dan AWARE, Singapura.
![]() |
Dr. Christina Low (foto milik: Singapore Medical Group) |
Sebelum sesi
curhat pol-polan *hahahaha apa seh* Dr. Low bertanya sesuai formulir riwayat
kesehatan yang saya tulis. Kemudian, beliau mendengarkan dan menjawab semua
pertanyaan saya dengan penuh perhatian. Hm, jujur, tatapan dan bahasa tubuh Dr.
Low membuat saya merasa seperti sedang mengobrol dengan sahabat. Nyaman. Enggak
ada kesan terburu-buru karena mengejar praktik di tempat lain atau mengejar konsultasi
pasien berikutnya atau mengejar pertemuan dengan sales medical representative atau …, ah, sama sekali enggak ada.
Dr. Low meminta
saya berbaring di ranjang pasien. Beliau memeriksa dengan teliti. Saran beliau
yang paling saya ingat adalah setiap wanita yang sudah menikah atau berhubungan
seksual wajib papsmear setahun sekali
dan periksa payudara sendiri (SADARI) minimal sebulan sekali. Catet! Menurut
Dr. Low, setelah melihat sikon tubuh saya, ada pemeriksaan lanjutan yang harus
saya lakukan selain pemeriksaan fisik hari ini. Saya sedikit khawatir, but, it’s okay. Dr. Low dan Felicia
menjelaskan macam-macam hal. Mereka percaya bahwa deteksi dini akan memberikan
hasil pengobatan yang lebih efektif. Saya pun kembali tenang. Dari sini saya tambah paham kenapa pelayanan dan cara berkomunikasi tenaga medis di Singapura menjadi
magnet bagi pasien-pasiennya.
Fyi, hasil medical
checkup yang saya terima bukan hanya berupa angka-angka, melainkan juga
penjelasan tertulis komplet. Bagi saya, ini sangat berarti. Saya bisa
mempelajarinya dan membacanya lagi sewaktu-waktu.
![]() |
Hasil medical checkup |
![]() |
Penjelasan tertulis hasil medical checkup |
“Are you still in the mood to do skin
consultation?” tanya Felicia
hati-hati.
“Of course!” jawab saya langsung. Justru
konsultasi ke dokter kulit Jonathan Yong adalah konsultasi yang
paling saya tunggu-tunggu! Hihihi. Dr. Yong juga lulusan universitas di
Irlandia. Beliau memiliki minat di bidang perawatan kulit tampak sehat dan awet
muda melalui teknik laser, dermal filler, dan botox.
Begitu ketemu,
deg-degan banget, deh. Dr. Yong bertanya apakah saya ada alergi obat, sedang
sakit apa, sedang berobat apa, selama ini perawatan kulitnya apa, dst. Beliau juga mengamati
wajah saya dengan saksama. Ini bukan deg-degan karena dipandangi dokter yang wajah
mulusnya mirip sama salah satu aktor favorit saya, Chow Yun Fat, bukaaan. Tapi,
saya penasaran banget sama pendapat beliau tentang kulit saya. Kulit adalah
organ tubuh kita yang paling luas. Setiap hari kulit terpapar radikal bebas
dari polusi, sinar matahari, dan stres. Jadi, kesehatan kulit sangat penting.
Menurut Dr. Yong, saya harus rajin minum air putih dan rutin memakai
pelembap. Pakai pelembap paling enggak dua kali sehari. Malam dan siang. Kenapa? Sebagian sisi
wajah saya kering dan kasar. Ternyata, semakin kering kulit, semakin banyak
minyak yang diproduksi. Baru tahu saya. Apa yang terjadi kalau kulit wajah kelebihan
minyak? Mau goreng kerupuk tinggal colek pipi! Hadeeeuh.
Mmm .... (foto milik: RDI) |
Rupanya, oh,
rupanya banyak banget masalah di kulit wajah saya, Teman-teman. Mulai dari kering,
kasar, pigmentasi, garis-garis halus di ujung mata dan bibir, sampai pori-pori
besar. Pori-pori besar ini jadi tempat bersemayam yang gemah ripah loh jinawi
buat jajaran komedo dan teman-temannya. Waktu ditanya kapan terakhir kali
perawatan wajah fasial, saya jawab aja tiga bulan yang lalu. Padahal, sih, udah
berabad-abad yang lalu hohoho. Trauma fasial, ih. Sakiiiit. Enggak lagi-lagi wajah
indah nan memesona ini *siapin kantong kresek gede* ditusuk-tusuk atau
dicongkel-congkel pake jarum. Bener kata orang-orang kalau beauty is pain hiks.
Dr. Yong menyarankan
Hydrafacial untuk membuang komedo, terutama komedo yang bak bintang bertaburan di
area hidung saya. Hydrafacial adalah perawatan spa wajah yang menggunakan alat
berteknologi tinggi. Namanya aja “Hydrafacial”, maka tujuannya udah pasti untuk
bikin kulit terhidrasi (meningkatkan kadar air). Hydrafacial merupakan perawatan
kulit paling populer di Amerika. Fasial ini enggak sakit blas. Cocok untuk
semua jenis kulit, termasuk kulit yang sedang berjerawat. Ibu hamil pun boleh Hydrafacial. Prosesnya cepat kira-kira hanya setengah jam. Saya
pindah ke ruangan sebelah untuk Hydrafacial.
![]() |
Ruangan Hydrafacial |
Berikut
langkah-langkah Hydrafacial yang dilakukan kepada saya:
- Sebelum mulai,
kulit wajah harus benar-benar bersih. Kulit mati wajah saya diangkat dengan
menggunakan pembersih.
(Foto milik RDI) |
- Staf medis menyalakan
alat vakum. Ujung alatnya bernama “tip”. Ukuran tip berbeda-beda sesuai dengan
besar pori-pori. Nanti setelah selesai satu perawatan Hydrafacial, tip dibuang
(disposable). Jadi, semua peralatan dijamin
steril. Untuk Hydrafacial saya, staf medis menggunakan 3 tip dengan ukuran berbeda-beda.
![]() |
Tip |
Eng-ing-eng alat vakum
mulai menyentuh permukaan kulit wajah saya. Rasanya kayak sikat gigi yang
berputar, kemudian menyedot-nyedot. Ada uap air yang keluar dari ujung tip. Alih-alih
sakit, saya malah nyaman syik-asyik. Enggak ada setetes air mata pun yang
keluar seperti saat saya fasial biasa. Kalaupun ada air mata yang keluar, itu
adalah air mata bahagia bwahahaha. Wajah kayak dipijit-pijit. Jadi ngantuk
bawaannya pengin bobok. Kalau dipijit-pijit gini, peredaran darah jadi lancar,
kan, ya? Bagian yang paling lama pengerjaannya jelas bagian hidung. Ya iyalaaah
… komedo pada tumplek blek di sini. Guess
what, suara alat yang sedang menyedot komedo benar-benar memberikan sensasi
puas puas puaaasss bwahahaha! Pergiiii! Pergi kalian yang telah menyumbat
pori-poriku selama iniii! *tereak dalam hati* Oiya, saya kurang tahu serum apa
yang dimasukkan ke kulit. Selain membersihkan wajah, Hydrafacial juga membuat
kulit awet muda.
(Foto milik: RDI) |
- Terakhir, wajah diolesi tabir surya. Kata
staf medis, setiap keluar rumah wajib pakai tabir surya. Udah harga mati. “Remember, you have to put sunblock every day,
yaaa! You have to puuut!” kata
staf medis dengan bahasa Singlish-nya. Siyaaap!
Setelah
Hydrafacial, kulit wajah saya memang sedikit merah. Meski merah, sekali lagi,
enggak sakit, lho. Soalnya merah ini bukan karena iritasi atau meradang. So, does beauty have to be painful? Nah, untuk Hydrafacial ini udah tahu, jawabannya, kan? Besoknya kulit saya kelihatan lebih bersih, cerah, dan
lembut. Aiiih, selfie jadi tambah
pede! *eh* Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Hydrafacial diulangi setiap 3
– 4 minggu.
![]() |
Komedo saya di dalam tabung ini! |
![]() |
Setelah Hydrafacial |
![]() |
Selfie keesokan harinya! |
Kata Dr. Yong, ibuk-ibuk seumuran saya ini harus betul-betul memperhatikan perawatan kulit. Kolagen dah
elastin semakin berkurang. Belum lagi serangan radikal bebas tadi. Merawat
kulit supaya kelihatan sehat dan cantik itu ibadah, ya? Setuju, Teman-teman?
Di postingan
berikutnya, saya bakal cerita tentang acara jalan-jalan ke Gleneagles Hospital,
Singapura. Intip juga tip dan trik berobat ke Singapura dari saya. Tungguin,
ya! ^^ [bersambung] Haya Aliya Zaki
The Wellness Suite An SMG Clinic
290 Orchard Road #13-01 to 06 Paragon
Singapore 238858
Telp: 68361000 Fax: 68368385
Pertamaxxxxx
BalasHapusHahahaha dapet payung Hello Kitty. :v :p
HapusMbak...iya ya itu rada merah...hebat kali komedonya jadi masuk kedalam tabung gitu :O
BalasHapusItu agak bentol gitu beneran g sakit ya mbak??? Huaaa...pengennnn biar kinclong...secara tau sendiri kan gimana sakitnya kalau facial..
Btw....baca tulisan ini aku jadi ngakak 😂😂😂😂😂 akhirnya mb haya bisa selfie dengan wajah ciamikk....
Duh kapan yaaaa...ngiler nyobain
*note utk papsmear setahun sekali #noted
Beneran ga sakit, Cha. Aku malah ngantuk berasa dipijit-pijit gitu. :D
HapusMakaaassiii dah berbagi muaahh
BalasHapusMacamaaa. Moga bermanfaat. :D
Hapuswaaaah....kebayang enaknya wajah mak Haya yang di hydrafacial...
BalasHapusjadi ikut2an ngantuk..... hihihihi
jadi, setiap hari harus pake sun block cream gitu ya mak...
bukan hanya kalau ke pantai aja.....
terimakasih mak Haya untuk tulisannya yg informatif sangat...
Salam
Iya, Bun. Kalau keluar rumah pakai sunblock walaupun ga ke pantai. Kalo ga keluar rumah pakai pelembap supaya kulit ga kering (tetap terhidrasi). Makasih juga udah mampir ya, Bun. Jangan bosen ke sini hihihi.
Hapusmba Hayaa.. asik nyaa. baru kali ini baca postingan orang ke singapur tapi bukan ke tempat yang mainstream. Melihat singapur dari sisi lainnya.. ah aku jadi ingin facial di tempat iniiiiii... huf huf huf
BalasHapusJalan-jalan mainstreamnya ada juga, Put. Ntar kapan-kapan diceritain. :D Ayo, Hydrafacial, Put. Uenak banget! :D
Hapusjadi inget, saya pengen banget facial buat ngecilin pori-pori. Tapi, kata adekku yang suka facial, rasanya sakit. Hiii... jadinya sampe sekarang ga jadi-jadi. Gimana menurut mak Haya, apa ada cara lain buat ngecilin pori-pori yang ga pake sakit?
BalasHapusKalo Hydrafacial sama sekali ga sakit. Soalnya ga pake jarum. Untuk ngecilin pori-pori, mungkin bisa konsul ke dokter kulit, ya. Saya kurang tahu. :)
HapusWah laporannya komplet, Mbak Haya :)
BalasHapusMakasih, Mbak Renny. :)
HapusApalagi aku kali ya kalau ke situ, Hay. Banyak pastinya masalah di wajahku ini. Tfs, ya. ;)
BalasHapusAyo, "diterawang" sama Dr. Yong, Kak Wiek. :D
Hapus(((Overweight))) *seneng ada temennya hahaha*
BalasHapusPengen banget ngobrol sama Om Yong,
masih bingung soal kulit kering, kulitku kering tapi berminyaknya di idung jidat doang. Dan katanya itu jelek karena bagusan berminayk... awet muda katanyaaa...
Hahaha aku selain overweight, juga kolesterol dan asam urat berlebih. Gubraaakkk. Harus olahraga dan pantang makan, nih. *_* Kata Om Yong, yang bagus itu kulit terhidrasi (kadar air cukup), Un. Bukan kulit berminyak. Kulit berminyak malah memicu masalah, jerawat, misalnya. Cmiiw.
HapusAku dulu pecinta facial sampai akhirnya nyerah dan kapok karena yg terakhir aku facial pas lg jerawatan. Tahan berapa lama Mak setelah di facial? Aku pernah sedot komedo pakai tabung itu nggak sakit malah enak di Jakarta di deket rumah malah cuma kulitku tahannya sekitar sebulan aja setelahnya ancur lagi hiks
BalasHapusUenaknya bikin nagih, ya. :D Sebaiknya memang rutin sebulan sekali ini, Put.
HapusSaya masih males pakai sun block *hiks*
BalasHapusKudu pake, Mak, kalo keluar rumah. Apalagi kalo terpapar sinar matahari di atas pukul 9 pagi.
HapusAsiknya. Komedoku banyak hiks :(
BalasHapusManteb banget ini ngeluarin komedo, Fit.
Hapusini mah keren banget mah haya, jalan2 plus perawatan begini...super keren deh...
BalasHapusJalan-jalannya anti-mainstream ya, Mak. :v
Hapuswah kayaknya saya juga overweight mak...
BalasHapuskeren dan lengkap liputannya mak
Qiqiqi toss, ah.
HapusDari semua jalan-jalan karena ngeblog ini adalah yang bikin saya mupeng cikgu,...rangkaian jalan-jalan cikgu ke singapore ^_^
BalasHapusIyaaa yang ini yang paling kusuka. :D
Hapusmemang ya kalau denger kata "facial" itu pikirannya langsung macem-macem hehehe
BalasHapusgak kuat menahan rasa sakit facial...:D
Iya, makanya trauma facial akunya, Mak. :D
HapusWaah... aku ya mau Mbak Haya kalo facial kayak begini. Apalagi gratis hihihi
BalasHapusOalah... jadi kalo sebelum keluar rumah bagusnya pake sunblock ya. Aku kira cuma pas mau ke pantai doang :D
Kalo terpapar sinar matahari di mana pun kudu pake sunblock, Hilda. :)
HapusSemoga suatu hari nanti bisa ke sini, ya minimal kumpulin duit lah :)
BalasHapusKak Indah kan udah ke Singapur duluan waktu itu. Haya ngekor hihihi.
Hapusjadi bersih & mulus tanpa komedo ya mbak
BalasHapusAamiin hahaha. :v
Hapuswahhhh menarik banget mak liputan facialnya...seandainya ahh seandainya bisa ke sana.:)
BalasHapusBerapaan itu biayanya maaaak.mupeng
BalasHapusEntar kalau bertemu lagi saya pasti pangling karena makin cantik
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
Trus buru2 menabung buat botox ke sini :)))
BalasHapuswuidiiiiiihhhh kumplit banget ttg hydrafacialnya :-)
BalasHapusWaaa jadi pengen nyobain hydrafacial, nih. Kayaknya enak banget! Satu lagi, papsmear. Hmmm pengen tapi gak jalan2, nih. Ada rasa takut juga. Mbak Haya udah pernah?
BalasHapusPulang dari Singapura jadi makin kinclong ya mbak hehehehe,,,,
BalasHapusberarti bakalan sering2 selfie, Mak hahaha
BalasHapusWow kinclong banget Mba wajahnya setelah dilakukan perawatan dan konsultasi, skin care kayaknya saat ini sangat dibutuhkan banget ya Mba :D
BalasHapustotal biaya perawatan berapa ?
BalasHapusBagus banget ya peralatannya *eh*
BalasHapusHahahah ngakunya facial terakhir tiga bulan yang lalu, padahal sudah berabad-abad, kok samaan sihh
BalasHapusMba Haya kayaknya ga difacial tetep cantik deh. Upss.. enak ya mba keliatannya perawatan di sana. Tapi mahal kali ya...
BalasHapusTerakhir aku buang sunblock gegara malas pakai. Ternyata penting banget... oke beli lagi ah pake vocer *oooppsss
BalasHapusWah... Asik banget. Makasih banget sharing pengalamannya.
BalasHapusAsyik nya mak haya jadi tambah cantik
BalasHapusPerawatan untuk cowok apa ya hahaha #fashionformen
BalasHapus