“Pahlawan adalah seseorang yang
bisa mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.” – anonim
Pahlawan bukan hanya mereka yang terjun ke medan perang. Pahlawan bukan
hanya mereka yang bergerilya dengan wajah coreng-moreng belonteng. Pahlawan
bukan hanya mereka yang berani mengangkat senjata sambil berseru, “Merdeka!”. Saya setuju.
Tanpa bermaksud mengecilkan keberadaan pahlawan zaman dahulu, lalu, siapa?
Siapa pahlawan masa kini menurut Teman-teman? Kebetulan saya membaca artikel menarik
di Republika Online edisi April 2014.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkata, “Blogger
(khususnya travel blogger) adalah pahlawan pariwisata. Kami sangat berterima
kasih kepada blogger. Mereka mempromosikan tempat-tempat wisata di Indonesia
secara masif dan efektif di blog.”
BRAVO! Tidak sekadar mempromosikan tempat-tempat wisata di Indonesia
kepada turis domestik maupun mancanegara, travel blogger juga membantu pembaca
dengan membuat panduan wisata komplet sesuai pengalaman masing-masing. Keren
banget, ya!
Dalam rangka Hari Pahlawan, saya pun mewawancara beberapa travel blogger
perempuan. Kenapa mereka memilih menjadi travel blogger? Apa suka duka menjadi
travel blogger? Bagaimana menulis kisah traveling yang oke? Pengin tahu, kaaan,
kaaan?
Muna Sungkar
“Setahu saya, belum banyak travel blogger yang membahas tentang traveling
bersama anak. Jadi, saya mengambil spesialisasi itu dan menuangkannya di momtraveler.com. Namun, alasan utama, saya
ingin menularkan ‘virus’ traveling bersama anak kepada pembaca,” Muna membuka
percakapan dengan semangat.
Traveling bersama anak tentunya
butuh persiapan ekstra. Selain orangtua kudu siap mental, segala perlengkapan
yang dibutuhkan anak juga perlu dibawa. Belum lagi menyesuaikan jadwal dengan
jam biologis anak. Ya, selama ini traveling bersama anak identik dengan repot.
Apalagi, buah hati Muna, Nadia, menderita asma. Meski begitu, Muna tidak
gentar. Ibu muda yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen ini ingin
membuktikan bahwa anak penderita asma saja bisa naik gunung, kenapa anak normal
tidak?
![]() |
Muna Sungkar dan keluarga di Bromo, Jawa Timur (sumber) |
Banyak manfaat traveling untuk anak, yakni memperkenalkan ciptaan Allah
yang luar biasa indah, menumbuhkan rasa cinta pada alam sekitar, menunjukkan keberagaman
yang ada di dunia, mengasah kemandirian serta keberanian, dll. Di atas itu
semua, senyum Nadia saat traveling mengalahkan segala lelah dan kerepotan tadi.
Mengingat tidak semua orang bisa mengakses internet, Muna menyajikan
cerita traveling bersama anak dalam bentuk buku berjudul Mom
Traveller’s Diary. Buku ini dilengkapi tip dan trik mengajak
anak traveling. Mata pembaca pun bakal dimanjakan foto-foto ciamik full colour koleksi pribadi Muna.
Kembali ke blog. Bagi Muna, cerita-cerita travelingnya di blog adalah
kolase memori buat Nadia. Main ke pantai, naik gunung, membangun tenda di alam
terbuka, serta menatap bintang gemintang. Ilmu dan pengalaman, semua priceless. Insya Allah ingatan ini
membekas seumur hidup. Seperti halnya Muna yang selalu terkenang masa-masa travelingnya
bersama sang papa di Vancouver, Kanada. So
sweet! *aamiin yaa
Rabbal ‘aalamiin ya, Mun! ^^*
Cerita Eka
Saya suka cara bertutur travel blogger yang satu ini. Mengalir dan
ceria, sesuai dengan kesehariannya yang memang ramah dan mudah akrab sama siapa
aja. Yap, dialah Cerita Eka. Sejak tahu blog Ceritaeka.com di tahun 2011, saya hampir tidak pernah absen
mampir. Berkat kreativitas, keunikan, dan konsistensinya sebagai travel
blogger, Eka dianugerahi predikat Nominasi Blogger Wanita Terbaik oleh
Skyscanner (semacam Oscar-nya dunia travel blog). Belum lama, perempuan
keturunan Batak ini meluncurkan novel Labirin Rasa dan buku kompilasi DestinASEAN. Seting
tempat Labirin Rasa benar-benar kaya
rasa. Semua sudah pernah dikunjungi Eka di dunia nyata. Sementara, DestinASEAN berisi cerita perjalanan Eka
dan teman-temannya di negara-negara ASEAN. Eits, jangan salah. DestinASEAN bukan cerita perjalanan
biasa, lho. Ada aneka kejadian tak terduga di balik setiap cerita. Penasaran?
Hayooo … bacaan wajib para traveler, nih.
Saking cintanya sama dunia traveling, saat hamil pun Eka tetap traveling!
Pastinya traveling yang berisiko minim, ya. “Happy mom will have a happy baby! Traveling membuat saya bahagia.
Lagian, kalau lama enggak traveling, saya bisa sakau!” Eka tertawa.
![]() |
Cerita Eka di Mangkunegaran, Solo (sumber) |
Eka berbagi tip menulis cerita traveling yang oke. Pertama, berikan personal touch pada setiap cerita.
Kedua, jangan hanya menulis apa yang dilihat, tapi juga didengar dan dirasa.
Ketiga, cantumkan info bermanfaat untuk pembaca, seperti harga tiket, jam buka
museum, dll. Hingga kini, Eka masih menyimpan mimpi menjelajah sebuah surga di
Timur Indonesia. Apa lagi kalau bukan Raja Ampat! “Who can deny the beauty of Raja Ampat?” demikian Eka beretorika. *kalo
jadi ke sana, ajak aku, Kaaakkk! Feliiiis!*
Vira dan Mumun
“Indonesia bukan cuma Bali. Masih banyak tempat indah lainnya, tapi
infonya sulit didapat, terutama info tempat yang di pelosok-pelosok,” papar Vira
di acara Female Daily Blogger Workshop bulan lalu. Bersama Mumun, temannya, Vira berinisiatif membuat blog
traveling berbahasa Inggris bernama indohoy.com.
Kenapa berbahasa Inggris? Tujuannya agar turis asing bisa mendapat info
segambreng-gambreng tentang Indonesia. Sekitar 90% konten indohoy.com tentang
tempat-tempat wisata di Indonesia.
Vira berbagi kisah seputar mengelola indohoy.com. Dia dan Mumun banyak
belajar dari travel blogger luar negeri. Mulai dari memasang iklan di blog,
menulis e-book, sampai menjadi gaet. Mereka proaktif menawarkan diri menjadi
kontributor website dan
majalah-majalah traveling. Semua tulisan tetap berbahasa Inggris. Asyiknya
mendapat honor dan jalan-jalan gratis berkat ngeblog! Cihuuuy!
![]() |
Mumun dan Vira di Sungai Embaloh, Borneo (sumber) |
Begitulah cara Vira dan Mumun mewujudkan passion mereka. Kalau ngeblog tanpa passion, Vira yakin, blog tak akan bertahan lama. Tanpa Vira
sadari, passion ini membuat mereka
tambah peduli sama alam. Contohnya waktu Vira ke Kepulauan Derawan. Di sana Vira
mengusap-usap penyu. Wew, ternyata, enggak boleh! Penyu akan stres dan sakit. Pengetahuan-pengetahuan
seperti itu disampaikan Vira dan Mumun di blog mereka.
“Jangan lupa, modal utama travel blogger adalah kemampuan menulis dan
fotografi. Mari terus belajar,” Vira menutup presentasi.
Marischka Prudence
Siapa bilang penampakan travel blogger kudu kucel? Yuk, kenalan sama travel
blogger Marischka Prudence (Prue) yang
cantik dan gaya! Senang pake banget mendapat kesempatan bertemu Prue di acara
Female Daily Blogger Workshop. Barusan saya intip postingan terbarunya tentang
komodo di marischkaprudence.blogspot.com. Wiiih,
foto-fotonyaaa! Salut melihat nyali doi berpetualang di daerah penuh spesies
kadal terbesar di dunia itu.
Teman-teman jangan kaget. Polos binti jujur Prue berkata bahwa dia bukan
warga nasionalis, bukan penggemar batik, dan pesimistis sama negerinya sendiri,
Indonesia. Pekerjaannya sebagai jurnalis hard
news membuatnya harus bergumul dengan berita politik setiap hari. Indonesia
rusuh. Indonesia karut-marut. Indonesia kacau balau. Meski sebagian politisi
berada di jalur yang benar, sih.
![]() |
Marischka Prudence di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (sumber) |
Sampai akhirnya Prue ‘terpeleset’ di dunia traveling. Dia ‘dipinjam’ untuk
program traveling Indonesia. Semenjak itu, Prue punya kacamata baru tentang
Indonesia. “Indonesia itu indahnya keterlaluan,” puji Prue tulus. Bulan
September 2012, Prue memutuskan berhenti sebagai jurnalis hard news. Sebuah keputusan besar. Banyak yang mencemooh. Meski pekerjaan
yang sekarang selalu dianggap seputar pekerjaan ‘senang-senang belaka’ dan
‘tidak berbobot’, tak apa. Prue yang aktif di aksi Tolak Perburuan Hiu ini tak pernah
peduli.
Sadiiieeez, ‘merinding’ membaca blog para travel blogger! Entahlah,
mungkin karena saya terpesona dengan ruh dalam setiap cerita. Meski destinasi
sama, misalnya, masing-masing blogger punya sudut pandang dan pengalaman berbeda. Melalui blog, para
travel blogger telah berjasa mempromosikan tempat-tempat wisata di Indonesia,
khususnya. Mereka mengajak kita jatuh cinta terus-menerus pada indahnya lukisan
Sang Maha. Cinta, pula berarti menjaga agar kelak alam dapat dinikmati oleh segenap
anak cucu. Maka, rasanya tidak berlebihan kalau saya berkata, “Terima
kasih, Pahlawan Pariwisata-ku! Jangan lelah bertualang dan berbagi melalui blog!" [] Haya
Aliya Zaki
emang bener sih mereka berjasa mempromosikan, tapi pada dasarnya para travel blogger itu sebenarnya sangat sangat menyebalkan bagi saya. Karena mereka sangat sukses mengiming ngimingi saya untuk melakukan wisata seperti mereka. heehehhee...
BalasHapusmereka hebat hebat, bisa mempresentasikan indonesia sampe bikin ngiler pembacanya
Hahaha minta pertanggungjawaban sama travel blogger, nih! :))))
HapusMakasih ya mak sudah masukin profilku..jadi tersipu2 nih betsanding dengan para travel blogger kondang ;)
BalasHapusSetuju bgt.. Indonesia itu ga ketulungan indahnya..so kalo bukan kita siapa lagi yg mempromosikan keindahan ini pada dunia? Srbentuk tanda cintaku utk Indonesis :)
Makasih udah mau kuwawancara, Mun. Filosofi traveling bersama anak darimu keren banget. Menginspirasi. :)
Hapushehehe... mau jadi travel blogger ah. Ambil andil dalam kemajuan pariwisata Indonesia.
BalasHapusYuk, Mbak Donna udah punya 'modal'. Tinggal merealisasikan. :D
Hapusmengulik setiap tempat wisata sepertinya memang mengasikkan, setiap orang punya cerita berbeda walau di destinasi wisata yang sama. Pahlawan travel dari cowok2nya kok nggak ada Mbak?
BalasHapusKalo cowok-cowoknya, aku nunggu Mas Ahmed yang nulis xixixi.
HapusIya mereka keren2 ya. Sama kerennya sama dirimu, Hay....
BalasHapusDirimu juga keren, Dwina! Kapan-kapan dikau mau ya jadi 'korban' untuk topik mom hijabers atau gaya hidup sehat? :D
HapusJangan malah habis itu PNS-PNS di Kementrian Pariwisata jadi malah lebih senggang karena tugas promosi diambil alih sama travel blogger. :p
BalasHapusHehehe jangan sampe, ya. :)
HapusKeren emang para travel blogger, jadi pengen kayak mereka jugaa :D
BalasHapusAyo, Mak Irits, cari sponsor supaya bisa traveling ke mana-mana. :D
HapusHehee, travel blogger ya~ pahlawan tanpa tanda jasa yang lebih sering diundang negara lain dari pada negara sendiri #lho~ nice writing dan salam kenal ya ^^
BalasHapusPenghargaan justru datang dari negara lain, ya. ^^ Makasih udah mampir. Salam kenal juga. ^^
HapusI love their blogs....soon will become one as well hehehe..makasih sudah sharing mak..salam kangeeen
BalasHapusSalam kangen juga, Mak Indah. Kembali kasih. *peluk seerat-eratnya*
Hapuswah mbak" di atas emng jagoan dan inspirator saya dah saluuttt hidup travel blogger heheh pizz
BalasHapusYeay! Salut buat travel blogger, termasuk dirimu! :D
HapusSaya setuju banget sama pendapat Vira. “Indonesia bukan cuma Bali. Masih banyak tempat indah lainnya, tapi infonya sulit didapat, terutama info tempat yang di pelosok-pelosok,” papar Vira
BalasHapusIndonesia memang indah banget. Yuk, ah para traveler lebih eksplore lagi keindahan pariwisata di Indonesia :)
Yuuuk, tapi aku jangan diajak tubing, Mak! :)) *tring!* *langsung menghilang*
HapusKapan Mak Haya mengikuti jejak mereka? Ditunggu ceritanya, pasti seru ...
BalasHapusBwahahaha pegimana eike mau jadi travel blogger? Disuruh arung jeram aja atuuuttt! *guling-guling gelundungan*
HapusKan gak harus yang ekstrem seperti itu. Bisa juga seperti wisata kuliner atau ... wisata shopping, he-he.
HapusKalo itu sih mau banget hihihi.
HapusWah kalau kuliner dan belanja mah wisata minat khususku juga Mbak :P
HapusWahhhh para blogger traveler-nya keren-keren mbak... ^^d Jadi pingin sering-sering ngunjungi blog2 mereka. :)
BalasHapusTersentuh membaca ungkapan Kementrian Pariwisata. Baru beberapa hari lalu saya menemukan berita di harian pagi bahwa museum House of Sampoerna bisa mendunia berkat postingan blog! Makin bangga jadi blogger :)
BalasHapusHwa.... pengen juga mak jd travel blogger.
BalasHapusKadang udah diniatin, potret sana sini.
Eh, pas nulis... stuck! Ga ada kata2...
Hehehe
Itu Cerita Eka kasih tip menulis cerita traveling. Kalo bisa, selesai traveling langsung ditulis. Mumpung ingatannya masih fresh.
HapusDari dulu pengwn banget jd travel bloggers. Tapi disayangkan krn keterbatasan waktu, materi dan sikon *halaah* jadilah gagal :)))
BalasHapusBerkat postingan2 mereka bikin aku makin cinta dgn Indonesia. Jd pengen banyak menjelajah di pelosok2 Indonesia :)
Kalo soal materi, bisa ngikuti cara indohoy.com, Line. Cari-cari sponsor. :)
Hapusasyik ya jadi travel blogger. Saya cukup jadi penikmat blog mereka dulu...:)
BalasHapusKeren-keren kalii Mak. Sebagian aku udah tau :D sebagian lagi, baru tau karna baca postingan ini. Kalo jadi travel blogger harus totalitas ya, gak bisa setengah-setengah mengandalkan waktu luang jalan-jalan disela perjalanan dinas dari kantor, qiqiqi :D
BalasHapusAwalnya di sela-sela dinas, lama-lama ketagihan jadi tiap minggu haha! :v
Hapusjd mupeng pengen kek mrka.. huhuu
BalasHapusawal2 ngeblog sih pengennya jd travel blogger, eh ternyata makin kesini makin jarang jalan2, jdlah blogku campur2 gt, drpd ga da isinya.. hahaa
eh aku punya buku destinASEAN loh.. :D
sebel mak, liat blognya mereka... bikin mupeng hihihi...
BalasHapuswkt di makassar pernah ktemu sm prue, cantik & ramah ya :)
Iya, cantik dan ramah. Senang pas ketemu doi. Diajak foto beberapa kali mau-mau aja. Ga bete sama sekali. :)
Hapuskarena tulisan-tulisan blogger ini pembaca jadi tau tempat wisata yang menarik
BalasHapusSurga banget kerja sebagai travel blogger, jalan-jalan, dapat senang, mata dimanjakan oleh keindahan pemandangan dan yang terakhir di bayar pula. Patut di contoh setiap udah jalan-jalan ditulis biar nggak lupa, kenangannya biar ada biar nggak nguap begitu saja.
BalasHapusEnaknya jd travel blogger itu bikin nyandu.
BalasHapuspengennya jalan2 terus..hihi
ah,,,pengen banget itu jadi travel blogger tapi apa daya tangan tak sampai, haha.
BalasHapusmakasih infonya, CikGu.
Tapi kalo isi kantong, sampai kan. :D
HapusBeneran keren deh mereka, Mak Haya. Asyik tiap kali baca kisah2nya Jeng Muna dan Jeng Shinta. Merapat juga aaaah ke blog2 yg lain.
BalasHapusAku tak pernah melewatkan membaca setiap postingan Marischa Prudence. Dia blogger yang antimainstream plus ekstrim, menurutku, xixixixiii...
BalasHapusmereka memang keren
BalasHapussmoga pariwisata indonesia makin maju dan tetap lestari
salut sana mereka,kl baca blognya para tb jadi mupeng banget pingin jalan2,apalagi gratis hahaah
BalasHapusSalut sama mereka
BalasHapuskeren!
BalasHapusUsul deh, kapan-kapan menteri pariwisatanya seorang travel blogger *lho? :D
BalasHapusDari list di atas, aku juga suka update ceritaeka.com. orangnya cihuy dalam mengolah kisah travellingnya ke dalam bentuk tulisan ^^
Hahaha boleh juga tuh usulnya. Jadi, kerjanya sesuai passion, ya. :v
Hapuswalaupun udah baca sejak kemaren, tapi gak afdol kalo pas ol komputer gak ninggalin jejak di sini..
BalasHapusheheheh
terima kasih yaa para emak2 traveller blogger yang sudah berbagi ceritaaaa dengan kamiii
walaupun udah baca sejak kemaren, tapi gak afdol kalo pas ol komputer gak ninggalin jejak di sini..
BalasHapusheheheh
terima kasih yaa para emak2 traveller blogger yang sudah berbagi ceritaaaa dengan kamiii - See more at: http://www.hayaaliyazaki.com/2014/11/pahlawan-pariwisata-itu-bernama-travel.html?showComment=1415957966909#c2290479695161152713
nurulnoe kagak dimasupin mak?
BalasHapusAtau, si mak olenka yang ngehittsss ituh?
Tapi emang nama2 yang ada di postingan ini super-duper bikin kita envy sekaligus pengin mengikuti jejak mereka. Termasuk, si empunya blog ini dong *towel dagu mak Haya*
Ga semua dimasukin, Mak. Nanti kepanjangan postingannya qeqeqe. Mereka semua istimewa, kok. :) *elus-elus janggut*
Hapussenang baca travel bogger. tapi kenapa saya sendiri tidak senang dengan jalan2. aneh ya. soalnya saat di jalan saya suka mengeluh ingin pulang saja. tidak tahan dlm perjalanan baik dgn kereta, pesawat atau kendaraan lainnya dan seringnya sampai tujuan saya bilang. cuma begini aja. jd ga cocok kali ya jadi travel blogger. tidak punya passsion. padahal sih klo liat orang liburan dimana, pingin juga. hiihihi.
BalasHapusSalut sama mbak Marischka Prudence .. cantik dan enerjik .. hehehe
BalasHapuspengen diajakin jalan2 dong...
Para perempuan di atas macho banget ah. Cool. Hihihi Suka banget baca2 tulisan tmen2 Travel Blogger perempuan. Rasanya lain ajaa. :)
BalasHapusKeren banget!
BalasHapusJadi pengin bikin blog yang khusus bercerita tentang perjalanan ih. Tks, Haya. :)
baca artikelnya blogger travler enak sih, jadi tau pemandangan sana sini tapi ujung2nya bikin sirik. soalnya kepingin pergi ke sana juga tp ga kesampean :"(
BalasHapusAku juga suka kepoin blognya para travel blogger, Mak. Mungkin ada hasrat terpendam meniru jejak mereka. Hueeee cuma belum bisa nulis semaksimal begitu. Tulisan mereka santai tapi informatif :)
BalasHapusMakasih ya, Mak. Mencerahkan :)
Huaaa aku juga ngefans sama Om Yudasmoro, sejak jaman di Multiply, hihihi... Suka juga blognya Marischka, fotonya apik-apik, bikin mupeng!
BalasHapussetuju!! blogger traveling emang pantas disebut pahlawan pariwisata! :D
BalasHapusBener Mak Haya! Saya setuju banget. Indonesia indah dan senang rasanya banyak travel blogger yang mengangkat itu. Seringkali prihatin sama blogger-blogger yang menulis jelek-jelek tentang Indonesia padahal bagaimana pun kita yang harus mulai dari diri sendiri. Susah pingin ngerubah bangsa kalau cuma bisa mengeluh
BalasHapusaku suka pruu... photo-photo nya bikin iriii.. hihihi
BalasHapuspengen bannget kayak mereka, jalan-jalan teruuuss..
Cerita Eka, tiap minggu selalu aku mengintip website nya ditambah mbak tranity juga. selebih nya yang diatas belum pernah ku lihat website nya.. enak nya memang berlibur sambilan kerja...
BalasHapusSemoga saya bisa seperti mereka. Saat ini masih fokus pada peningkatan kualitas tulisan, kalau fotonya masih belum. Soalnya belum punya kamera selain HP. Jadinya masih belum maksimal isi blog saya sekarang. moga-moga lewat blog saya bisa mengikuti jejak mereka, jalan-jalan keliling Indonesia.
BalasHapus