Kata-kata ‘bea cukai’ sebenarnya
tidak begitu asing di telinga saya. Cakep-cakep gini *disambit biji duren* saya punya kenalan pengusaha ekspor impor. Cerita seputar bea cukai kerap meluncur dari
bibir mereka.
Pucuk dicinta, nasi ulam pun tiba. Persis seminggu yang lalu (18/11) saya
dan puluhan blogger lainnya diundang silaturahim ke Kantor Pengawasan
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta
dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tanggal 9 Desember 2014. Mana
mungkin saya menyia-nyiakan kesempatan ini? Konon pula katanya pihak bea cukai baru
kali pertama mengundang para blogger untuk tur keliling KPPBC. Psssttt … bocorannya, kami diperbolehkan menyaksikan konferensi pers tentang
penggagalan kasus penyelundupan narkoba. Wow, pastinya konferensi pers yang
lain daripada yang lain. Penasaran!
Hampir satu jam menunggu teman-teman komplet kumpul di parkiran ITC
Cempaka Mas. Mandi sinar matahari pagi lumayan bikin tulang tambah kuat.
*apalah* Pukul 08.00 teng bus yang kami tumpangi berangkat dari TKP menuju KPPBC
Soekarno Hatta.
![]() |
Saya dan Desi Namora mandi sinar matahari! |
![]() |
Berangkat! |
Aula
Setelah mengisi daftar hadir dan foto-foto, kami diajak ke aula. Awalnya saya
pikir suasana bakal formal dan membosankan. Aih, ternyata salah besar! Kami
disambut hangat, terus icip-icip enak. Mau tahu sambutan yang paling menyenangkan?
Kami dihibur oleh band KPPBC yang suaranya enggak kalah sama penyanyi
profesional. Pengin sekalian joget, sih, tapi maluuu … aaakkk …..
![]() |
Ekspresinya enggak cucok! >.< |
![]() |
Band KPPBC |
Sudah tahu apa beda bea cukai dan imigrasi? Bea cukai konsen di barang
masuk dan keluar, sementara imigrasi konsen di orang masuk dan keluar. Berbagai
kasus ‘aneh’ yang pernah dihadapi, misalnya menemukan barang impor sex toys. Bukannya tidak boleh, tapi ini
amat sangat langka. Ada juga tas bermerek seharga 1,4 M (miliaaar, bukan
embeeer!), baju-baju baru mihil dari Perancis sampai dua koper, dll. Perlu
dicatat, barang-barang penumpang senilai > 250 USD (per orang) dan 1000 USD
(per keluarga) per kedatangan harus bayar pajak. Yang ‘aneh-aneh’ tadi belum
termasuk barang-barang narkoba, lho, ya. Kita akan bahas di sesi konferensi
pers.
Control Room
Dari aula, kami ke Control Room. Control Room termasuk baru, belum ada
satu bulan. Gunanya untuk mengawasi area terminal dan udara. CCTV terkoneksi
dengan CCTV di PT. Angkasa Pura 2 (868 titik CCTV di semua area). Sayang, di
sini kami tidak diperbolehkan foto-foto. Soalnya weri weri secret area. Rencananya di Control Room 10 menit. Tapi, belum
sempat lihat-lihat lebih banyak, kami sudah harus brengki.
Konferensi pers
Pukul 11.00 wib kami rame-rame ke tempat konferensi pers. Olala, mendadak
saya bergidik. Tepat di hadapan saya ada 5 orang berbaju oranye dan memakai topeng
hitam! Semua duduk dengan kepala tertunduk. Bukan, mereka bukan pahlawan
bertopeng. Mereka adalah pelaku penyelundupan narkoba. Sumpe, biasanya yang
beginian saya tonton di televisi, tapi sekarang betul-betul ada di depan mata!
![]() |
Lima pelaku |
![]() |
Shabu-shabu lilin dan pelaku dari Iran |
Dari 5
orang pelaku, saya melihat seorang wanita dan si ganteng berhidung mancung.
Kepala KPPBC, Okto Irianto,
berkata bahwa dalam satu bulan terakhir pihak KPPBC berhasil menggagalkan 7 kasus
upaya penyelundupan narkoba. Total barang bukti lebih kurang 13,5 kg
metamphetamin yang berpotensi merusak 94 ribu orang generasi muda. Nilainya Rp18
miliar, Saudara-saudara! Pelakunya WNI dan WNA (Cina, Vietnam, Iran). Si
ganteng dari Iran membawa 1,6 kg shabu shabu dalam bentuk lilin. Kabarnya, doi berprofesi
sebagai guru musik di negaranya. Sayang, ya. *nyesek* Saya, kok, menduga doi
cuma korban dari sindikat penipuan. Bukan jahat beneran. Sering korban berkenalan
dengan sindikat penipuan hanya melalui internet, kemudian dititipi barang.
Waspadalah, waspadalah, terutama para perempuan. Ada yang dirayu, diajak
tunangan, padahal cuma diakali buat jadi kurir narkoba.
Selain narkoba lilin, kami juga diperlihatkan narkoba cair dalam wadah
guci. Sekilas seperti arak. Hadeuuuh, penjahat sekarang makin kreatif aja.
Salut buat kerja keras KPPBC. Beberapa waktu lalu katanya ada pelaku yang
menyelundupkan hashish 2 gram di celana dalam dan bahkan ada yang menelan 92
ampul narkoba. Semua ketahuan! Yang jelas, petugas KPPBC harus punya keahlian, salah satunya mengenali gelagat pertama pelaku secara psikologis. Ini bukan hal mudah.
Dalam perjalanan bus ke Kantor Tukar Pos Udara, saya mengobrol dengan Iwan Agung dari KPPBC. Saya bertanya tentang
barang-barang impor yang sering tertahan lama di bea cukai. Menurut Iwan,
barang tertahan lama bukan karena kemauan bea cukai. Biasanya pengusaha yang bermasalah
di dokumen perizinan. Dokumen perizinan bukan bea cukai yang mengeluarkan, melainkan badan-badan yang
bersangkutan seperti kementerian perdagangan, kementerian kesehatan, dan
seterusnya.
Sependek pemahaman saya, di sinilah celah terjadinya korupsi itu.
Pengusaha keburu harus produksi, sementara barang belum bisa keluar dari bea
cukai. Terjadi ‘transaksi’ antara pengusaha dan oknum bea cukai. Barang pun
lolos.
“Bantu kami menjerat oknum tersebut. Kalau kejadian, laporkan ke pengaduan.beacukai@customs.go.id. Dulu
ruangan bea cukai berupa kantor kecil. Sekarang seperti lounge dengan dinding dan pintu kaca. Setiap terjadi ‘transaksi’
bakal kelihatan,” kata Iwan tegas.
Terminal 2D
Guess what, kami
beruntung diajak ke ruang scan barang di terminal 2D. Saya melihat barang-barang
seperti diX-Ray. Warna isi koper di layar jadi lucu-lucu. Ada yang hijau, biru,
oranye, dll. Warna-warna itu untuk menandakan apakah barang dari logam, bahan
kimia, cairan, dst.
![]() |
Koper-koper di-scan |
Pernah menunggu koper keluar dari conveyor
yang berputar? Nah, kami juga diajak mengintip apa yang terjadi 'di balik
layar’ sebelum koper keluar. Petugas tampak berlari ke sana kemari mengikuti
anjing yang sibuk mengendus-endus koper. Anjing-anjing yang kebanyakan berasal dari Australia ini bisa mendeteksi keberadaan narkoba. Mereka dilatih 3 bulan
untuk mengenali narkoba. Kalau anjing kelihatan gelisah dan menggaruk-garuk,
hm, isi koper kudu dicurigai.
Mungkin memang banyak berita miring seputar bea cukai yang kita
dengar. Namun, pengalaman sehari saya bersama KPPBC membuka mata saya bahwa
tugas KPPBC mengurus arus barang masuk dan keluar ini sangat berat dan rumit. Frekuensi
penerbangan dan volume penumpang di Bandara Soekarno Hatta terkenal super-duper
tinggi. Saya jadi lebih menghargai kinerja mereka. Semoga KPPBC yang sekarang semakin
berbenah sesuai janji, terutama janji antikorupsi. Semoga sistem pengamanan
semakin fokus dan berdaya guna. Kami dukung! [] Haya Aliya Zaki
mungkin itulah mengapa proses ekspor impor sangat ribet sekali. Penjelasannya di situ, karena tugas bea cukai memeriksa satu per satu
BalasHapusIya diperiksa satu per satu dan yang antre banyak. Selain itu bikin dokumen perizinan sering lama. Makanya SPPB (Surat Perintah Pengeluaran Barang) juga lama.
HapusAku beberapa kali liat foto2 peristiwa di atas wara wiri. Hmm iya, berat sebenernya ya kerjaannya apalagi yg di bagian operasional
BalasHapusIya, berat, Mia. Bayangkan, narkoba 2 gram di celana dalem bisa ketahuan. Itu hebring banget, menurut aku. >.<
Hapuswah..jadi tau sekarang. enak banget ya diundang acara ini dapat ilmu banyak dan pastinya bermanfaat :)
BalasHapusAamiin. Insya Allah saya share kalo kebetulan dateng ke acara. :)
HapusAku jg dukung mak...xixixiii, gileee ada tas seharga s3kian ember :))) :p
BalasHapusHahaha tas seharga rumah! :))))
Hapusfoto mandi mataharinya oke bgt kak, hihi
BalasHapusSehat kita, Dek. :p
Hapuspernah lihat filmnya.. kerja mereka memang berat. Bahkan kalau yg custom di lapangan, mereka harus tidak takut mati. Makanya kadang ada berita penangkapan sindikat narkoba internasional. Baik pelaku atau penangkapnya pakai topeng semua.
BalasHapusWah, tambah merinding baca komenmu, Ris. Kebayang ganasnya sindikat narkoba internasional. Iya, ya, kudu ga takut mati hiks.
HapusWahh..asik tuh, dapet foto BECAK nya, saya kelewat, nggak liat! :)
BalasHapusSaya fotonya pas detik-detik terakhir mau pulang. :))
Hapuswih ikut juga berhadapan dengan para penyelundup, ya?
BalasHapuspengalaman langka tuh, mak
btw, Memang berat ya kerja di bea cukai
Iya, berat pake banget.
HapusMenyenangkan sekali ya...
BalasHapusMenyenangkan dan menambah wawasan. :)
HapusMak Haya gak bisa garang ekspresinya wkwkkw
BalasHapusPas saya baca tulisan ini, saya baru aja nonton film di HBO. Lupa judulnya apa, nontonnya juga gak dari awal. Tapi filmnya ttg kisah nyata. Jaid kurang lebih ceritanya ttg perempuan liburan ke negara lain.
Backpackeran trus punya kenalan pas lagi liburan. Perempuan yang lagi berlibur ini dititipi barang sama kenalan barunya. Gak taunya tanpa dia tau isinya itu narkoba. Ketangkap, lah.
Kata suami, "Pokoknya dimanapun, apalagi kalau lagi liburan jangan pernah mau dititipin barang sama orang yang baru dikenal. Wlaopun kelihatannya orang tersebut baik. Kita kan gak tau barangnya apa." Bener juga, sih. Maksud hati mau menolong dan berbaik snagka, yang terjadi malah kita kena kasus. Ngeri, ya.
Semoga gak pernah terjadi ke kita. aamiin
Hahaha ga bisa berekspresi garang. :p Aamiin, aamiin. Bener-bener kudu hati-hati ya, Mak Myra. Catet!
Hapuspantesan koper kita keluarnya di conveyor ga bs cepet ya mak..eh salah fokus ya
BalasHapusasik bgt acaranya ya mak..
Iya, jadi sabar sabar ya, Mak hihihi.
Hapuswah,seru banget ya mak bisa langsung pas banget lihat confence pers penyelundup narkoba....
BalasHapusSeru dan bikin keder dikit. :D
HapusWuah, asyik sekali ya acara khusus ngundang blogger ini. Envy envyyyy.... *malah oot :D
BalasHapusMoga kapan-kapan di kotamu ya, Jeng Tjantik. :D
HapusHayaaaa, trims for share! Ini artikel keren sangat! Ternyata begitu ya, di sana.... membaca ini, jadi ga sebel lagi deh jika koper2 yang kita tungguin beredar dan keluar dari conveyor itu lama. Rupanya sedang dilacak oleh pasukan anjing2 pelacak. Wow! Duh, andai eikeh di Jakarta, pasti ngotot ingin ikutan kunjungan ini. :D
BalasHapusIya, seru kali kalo kita pergi bareng-bareng, Mbak. Sekarang aku dah ga pengin ngedumel lagi kalo koper lama keluar. :)
HapusWah serunyaa, sama kayak mak uniek, akuu cemburuuh *mbok diadakan di Semarang gitu skali-kali hehee
BalasHapusHihihi. *puk puk*
HapusWah, aku kok ya ikut merinding liat foto-foto pelaku. Berasa takut ditandai. Padahal, kenal juga enggak kali ya. Tfs mak, jadi nambah wawasan lagi
BalasHapusSem-sem, Makpon. Mungkin cukup sekali aja ketemu face to face sama pelaku kejahatan begini. *keder*
HapusWuah, keren bingit blogger menjelajah kantor bea cukai. Saya masih nol kosong soal begituan mbak Haya. Kalo aku ada di acara itu, mungkin yang paling menegangkan saat menyaksikan sidang. Gak tau ya, aura hukum itu sangat menyeramkan bagi saya. ^^
BalasHapusYap, jangan sampe kita berurusan dengan sidang-menyidang, ya. Kecuali sidang skripsi hihihi.
HapusMoga para petugas bea cukai senantiasa diberi keimanan hahaha.. rentan tuh soalnya pekerjaan mereka dengan duit bocor..
BalasHapusAamiin. Moga mereka memiliki iman berlapis ya, Mas. Btw, itu FB lagi matik?
HapusPengalaman seru ya, mak. Makasih sudah mau berbagi. Bisa nitip salam ke si mancung? Eh, gak jadi deh, takuuut :)
BalasHapusE-e-eeee tapi wajahnya selain ganteng, juga innocent banget. Berasa ga percaya kalo doi penyelundup barang haram.
HapusJadi tahu sekarang alur kerja dinas Bea Cukai Bandara yg memang cukup menantang sekali.
BalasHapusTrims utk postingannya
Betul. Menantang banget ternyata. Makasih juga udah mampir.
HapusAku baru tau kalo bea dan cukai ternyata pekerjaan seperti ini kak. Lumayan juga ya kak, tiap hari ketemuan yang beginian, aku koq merinding ya kak liat yang 'orange-orange' itu. Ya Allah semoga aja kinerja bea dan cukai ke depannya makin mantap jadi kasus-kasus kekgini semakin dibumihanguskan. Aamiin :)
BalasHapusBtw, yang foto mandi cahaya dan pake pakaian seragam itu ekspresi senyumnya cucok ya kak, hehe :)
Hahaha cucok apanyaaah. :v *buru-buru pasang kumis yang copot*
Hapus