Apa enaknya jadi blogger? Dapat undangan ke acara launching produk? Diajak icip-icip makanan di restoran yang baruuu aja
dibuka? Atau, dikirimi produk tergres, yang bahkan di toko pun belum nongol?
Tujuan brand tak lain dan tak bukan
adalah agar para blogger menulis review
produk mereka. Wogh, sebegitu pentingkah posisi blogger?
Jawabannya: iyes! Hari Sabtu (20/9) lalu saya hadir di acara Female Daily
Blogger Workshop, di ArtOtel, Jakarta. Setelah selesai sesi Blogger Conference, saya ikutan workshop menulis review
produk. Kebetulan, beberapa kali saya mendapat tawaran menulis review produk di blog. Lumayan buat
tambah-tambah wawasan. Pematerinya Affi Assegaf, Female Daily Network Bussiness
Director. Kalau rajin baca artikel review
produk di Female Daily, pastinya udah kenal beliau, dong.
![]() |
Affi Assegaf |
Acara dimulai pukul 16.00. Fifi melempar pertanyaan, “Kenapa
orang-orang mencari review sebelum
membeli produk?”
Sebelum membeli produk, biasanya kita buka-buka website brand. Tapi,
rasanya lebih afdal kalau kita juga membaca tulisan orang lain yang benar-benar
pernah memakai produk tersebut. Rata-rata, produk punya kelebihan dan kelemahan.
Penjelasan ini akan kita temukan di review
produk. Kalau di website brand biasanya iklan doang. Tul enggak?
*jawab aja ‘betul’ biar cepet*
Yang perlu diingat, kita menulis review
produk bukan untuk jualan, lho, ya. Seandainya pun kita dikirimi produk oleh brand untuk ditulis di blog kita, ini
bukan berarti tanggung jawab kita menjual produk tersebut. Pakai produknya,
kemudian tulis review secara JUJUR.
Apakah produk tersebut cocok untuk kita? Produk tersebut tidak cocok untuk
siapa saja? Alasannya? Tidak perlu memuji setinggi langit. Tidak perlu menulis yang
bagus-bagus melulu. Nanti pembaca memperhatikan dan pastinya mikir. Pembaca
bisa kehilangan kepercayaan kepada kita. Seandainya produk memiliki kelemahan,
kita boleh menuliskannya SECARA BAIK. Siapa tahu jadi masukan buat brand ke depannya. Kalau memang tidak
ada kelemahan, ya, jangan diada-adain. “Inilah yang membedakan blogger dengan
media,” kata Affi.
Hm, saya jadi inget obrolan dengan sahabat blogger, Ani Berta, minggu
lalu. Ada blogger yang menulis review
produk (blogger membeli sendiri produk tersebut), termasuk menulis kelemahan. Ketika brand tahu, mereka bukannya marah. Mereka sangat menghargai masukan
dari blogger. Blogger malah dikasih produk baru untuk di-review. Enggak tanggung-tanggung, produknya gadget, Bok!
Saran saya, sih, sebelum Teman-teman menerima tawaran review produk dari brand, komunikasikan dulu dengan brand bahwa Teman-teman akan menulis review secara jujur. Kadang ada brand
yang ingin blogger menulis review yang
bagus-bagus aja. Soal kelemahan, mereka minta disampaikan secara langsung,
bukan melalui blog. Semacam prinsip Rumah Makan Padang gitu hehehe. Anda puas, beri tahu teman. Anda tidak puas,
beri tahu kami. *jadi mupeng rendang* Kira-kira Teman-teman nyaman atau
tidak dengan permintaan brand yang
seperti ini. Sekali lagi, semua dikomunikasikan dulu, ya.
Tulis review dengan gaya bahasa
sendiri. Ada blogger yang tulisannya gokil seru gelaaa, ada yang sendu
mendayu-dayu, ada yang blakblakan, ada yang detail banget, ada yang menonjolkan
foto-foto keren, macam-macam. Semua punya ciri khas. Kalau
merasa belum punya, jangan khawatir. Nanti lama-lama juga ketemu. Yang penting,
tetap rajin ngeblog. Semua perlu proses. Akan tiba saatnya, “Oh, kalau yang
begini ini pasti review Haya,”
misalnya.
![]() |
Welfieee .... |
Ceritakan pengalaman saat menulis review.
Contoh, kita akan menulis review
sebuah restoran. Yang bisa kita tulis tentu bukan cuma makanannya, kan? Kita bisa
cerita tentang suasananya. Apakah saat itu ramai atau sepi? Kita bisa kasih
saran kepada pembaca enaknya duduk di sudut mana. Kita bisa jabarkan pelayanan
restoran yang cepat atau lambat. Restoran ini cocok buat keluarga tidak? Dan
seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Semakin detail pengalaman yang
diceritakan, semakin berguna buat pembaca. Jangan lupa jelaskan main benefit produk saat kita menulis review. Kasih rating. Cantumkan harga dan alamat di mana pembaca bisa membeli produk.
Pesan Affi yang sangat saya ingat, “Sebaiknya kita menulis bukan hanya
untuk dibayar dan 'menyenangkan' brand.
Jadilah blogger yang punya ciri khas dan integritas.” Mantap!
Pukul 17.00 acara selesai. Capek, tapi alhamdulillah pulang bawa ilmu.
Eh, bawa goodie bag juga! Nah, apakah
Teman-teman punya pengalaman menulis review
produk di blog? Pernah dapat kendala apa dan punya solusinya? Boleh berbagi
di sini. Kita saling menambah wawasan, ya! [] Haya Aliya Zaki
Waawww.. goodiesnya banyaaakkk... Aku blm pernah menulis review produk. Biasanya review buku aja. Mungkin bisa dicoba mancing dgn cara mereview produk yg kita pk sendiri? Bgmn menurut Mak Haya?
BalasHapusIya, bisa seperti itu, Mbak. Tadi di atas aku udah tulis ttg blogger yang menulis review produk yang dibelinya sendiri. :)
HapusMakasi sharenya Haya. Aku nulis tentang pengalamanku jg di blogku. Sila mampir ya.
BalasHapusUdah mampir kok waktu itu, Mbak, hehehe.
HapusBeberapa kali dapet mak, ada yang bayaranya wow juga, fenny juga tuliskan kelemhanannya ;)
BalasHapusEits, keren! Bisikin dong yang bayarannya wow itu wkwkwkw.
HapusMakanya kalo kebetulan aku lagi review produk biasanya bahasnya yg ringan g mendalami banget kecuali lomba :p...
BalasHapusMenyenangkan brand tergantung loh mb.kebetulan mungkin yg dikirimi gejet itu org pr/sosmednya seleranya gitu...beda2 tiap brand....ada juga yg sensi luar biasa seperti yg aku alami*duh bisikin produk apa dong biar dikirimi gejet juga :p
a
Iya, brand memang beda-beda, Cha. Tapi rules-nya sebaiknya yang kita sampaikan itu seimbang, ya. Bukan kelebihannya aja. Aku juga lagi minta bisikan, nih, sama blogger yang dikasih gadget itu. :))))
HapusBtw, walaupun bukan lomba, baiknya menulis reviewnya detail juga. Siapa tahu jadi dilirik brand gadget, terus dikasih gadget. :p
HapusYang sulit itu kalo ada brand minta direview tapi produknya belum pernah digunakan. Jadinya harus benar2 pintar mengambil keputusan, terima atau tidak. Tetapi kebanyakan sih diterima dan membeli produknya di toko terdekat (kalau yg harganya murmer aja :-) )
BalasHapusSelanjutnya, yang menjadi kendala saya saat ini adalah bagaimana caranya bisa mendapatkan kesempatan untuk mereview produk yg kontinyu? Jadi gak kebetulan aja dapat alias musiman. Pengennya sih tiap pekan atau bulan ada brand yang meminta direview.
Kadang juga sempat merasa minder karena kebanyakan blogger di wilayah tertentu saja yg mendapatkan job review produk. Mungkin karena alasan jarak yang terlalu jauh sehingga sulit di biaya ongkir kali yaah sehingga yg jauh sulit mendapatkan kesempatan. Ini pengamatan saya sendiri sih...
Nah, ada satu yg nempel dipikiran saya, "gaya menulis" menurut mbak Affi disesuaikan dengan diri. Itu dia yang skg msh bikin bingung karena sudah terbiasa dengan bahasa baku (bahkan mgk kaku) jadinya kalau mau ke arah sedikit gokil, gimana gitu... belum ditulis udah ngelu di lidah hehehe
Btw, sukses terus mak Haya...
1. Sebaiknya menulis review produk yang udah digunakan, Mak. Karena itulah yang membedakan blogger dengan media. Kalau tidak pakai, berarti kita dianggap iklan doang. :D
Hapus2. Soal dapat job review, saya pribadi menganggap itu rezeki. Rezeki sudah diatur Allah. Yang bisa saya lakukan adalah tetap ngeblog. Dibayar atau tidak dibayar, saya tetap ngeblog. Biasanya rezeki ada aja. :D
3. Kalau ga biasa menulis gokil, terus maksain nulis gokil, malah jadi aneh. Menurut hematku, pakai gaya bahasa sendiri aja, Mak. Palingan diksinya dimainin supaya lebih menarik dan tidak membosankan. :)
ilmu baru, mak.
BalasHapuspernah beberapa kali dapat job review, tapi malah disuruh cantumin yang baik-baik aja..
Hihihi dilema, ya. :)
HapusMakasih mak Hay, dapat ilmu baru di sini, emang blogger reviewnya kudu jujur meski dibayar yaa
BalasHapusMestinya, sih, ya. Kembali kasih. :)
HapusPas bangeeet lagi mau belajar nge-review, dapat ilmu dari Mak Hayaa :D
BalasHapusTadinya aku pikir review itu harus yang bagus2 aja, jadi makin mantap nih buat belajar review *kadang masih gak pede buat nge-review*
makasih banyak yaa mak ilmunya :))
Minggu kemarin juga udah kubahas dikit, Ranii. Semoga bermanfaat, ya. ;)
HapusSaya pernah saya pernah. Kapan lalu sy diminta review forum ibu dan anak. Sebelum review sy dmnt menghubungi call center dan pura2 bertanya sesuatu sebgai user. Ndilalah pas sy telpon call centernya yg konon buka 24 jam gak ada yg nerima. Padahal masih jam kerja. Akhirnya sy email dong yg kasih job soalnya sy gak bs ngerjain review. Sedangkan DL yg dikasih mepet. Akhirnya sy diberi tambahan waktu dan dmnt menulis yg bagus. Klo ada kekurangan boleh ditulis asal dengan bahasa halus.
BalasHapusWaah mbak Haya nih materinya keren2.. Klo materinya begini rugi gak ikutan :D
Iya, tapi komunikasikan dulu dengan brand-nya. Soalnya brand beda-beda. :) Insya Allah, penginnya upgrade ilmu terus. Senang kalau bermanfaat buat pembaca blog ini. :)
HapusNice sharing Mak.
BalasHapusAku juga blogger yang hobby nge-review Mak. Biasanya nge-review dalam bahasa Inggris untuk yang berbayar. Untuk free review biasanya aku kerjain kalau aku pikir itu bermanfaat untuk pembaca tau.
Review berbayar aku juga pilih2 Mak. Karena ada tawaran job review yang tidak sesuai denga konten blogku, kayak poker, fake branded, atau yang berbau porn.
Kalau blog kita dibiasakan memosting yang berisi informasi yg bermanfaat dan benar biasanya banyak dilirik kaum pembisnis untuk job review atau hal2 bisnis lainnya.
Gara2 ada salah satu postingan yg bukan review tapi banyak diminati pembaca aku pernah dapat job review senilai $400 per review. Satu bulan pernah penghasilan job reviewku sekitar 15 jutaan dan ini masih kategori tingkat males ya Mak karena kesibukan lain en de el el.
Kalau di seriusan NgeBlog memang kita sebagai emak2 cocok dengan pekerjaan jadi blogger. Bisa sambil ngulek, Ngepel, momong, de el el.
Wah seru deh Mak pokoknya NgeBlog, gak pernah Mati gaya kalau NgeBlog ya Mak.
I love blogging!
Jeng Sriiii! Benar-benar sesuatuh! Makasih sharingnya. Konten memang yang utama. Betul banget, jangan terima job review yang ga sesuai sama blog kita, ya. Aku juga menghindari konten-konten yang dirimu sebutkan di atas. Btw, kalau lancar bahasa Inggris, peluang di luar sana lebih gede ya, Jeng. *ngitungin isi dompet Jeng Sri* wkwkwk Ayo, tulis ttg yang tempo hari itu. Aku pengin baca. Ditunggu. :D
HapusHmmm jd terpikir, keren juga ya jd blogger beneran...termasuk bs dpt job review inih...
BalasHapusmakasih sharingnya mak hayy...btw kalimat terakhirnya Affi itu masih PR banget buat saya "Jadilah blogger yang punya ciri khas dan integritas", ciri khas-ku apa yaa??? integritas juga harus dipupuk dan dipelajari yaa...
Walau belum dapet job review, tetap semangat, ya! Boleh coba-coba menulis review produk yang dibeli sendiri. ^^
HapusDuuhh kapan ya di Semarang ada acara keren begini..goodiesnya jg mantabs
BalasHapusAt least dpt ilmu baru dari cikguku yg plg oke nih... semoga aku juga bisa dpt job review someday ;)
Aamiin. Senang bisa berbagi. Insya Allah rezeki job review nyantol di dirimu ya, Mun. :)
HapusSaya belum pernah sekali pun dapat undangan ke acara launching produk atau icip-icip makanan di restoran baru. Apa (mungkin) harus jadi narablog terkenal dulu, ya?
BalasHapusBlogger yang sekarang terkenal, kan, dulunya bukan blogger terkenal. Selalu ada kali pertama untuk semua orang. :D Saya dapat job jadi narsum Bango Idul Adha karena konsisten menulis review kuliner di sebuah website. Tidak saya sangka, tulisan saya dibaca oleh seorang pakar kuliner. Beliau suka. Jadilah saya dapet job. Konsisten aja ngeblog. Insya Allah semua indah pada waktunya. *tsaaah* ;)
HapusOh, ya. Memang, semua harus dimulai dari nol. Semoga saya dan teman-teman narablog yang lain bisa mengikuti jejak Mak Haya :)
HapusMakasih mbak Haya.kmr baru ngobrol dgn mbak yuni yuniarti masalah review ini.eits, ketambahan ilmu dari sini.
BalasHapusSama-sama. :)
Hapusnah menulis kelemahan yang sangat wajib karena bisa membodohi konsumen dengan banyak klaim ..
BalasHapusKalau memang ada kelemahan, sebaiknya ditulis dengan cara yang baik. Kalau tidak ada kelemahan, ya, jangan diada-adain.
HapusBagus banget tipsnya mbak. Jadi memunculkan ide, kapan2 kl cocok pake suatu brand mendong di review aja kali ya.
BalasHapusBetul. Saya sendiri suka menulis review kuliner di sebuah website. Review tanpa diminta. Tahu-tahu malah dilirik brand. ;)
HapusWaaa makasih mak haya udah share. Ini workshopnya kita blakang2an ya jadi ngga denger. Berguna bangeet inih :*
BalasHapusIya. Dirimu ikut yang workshop satu lagi ya, Mi? Agak beradu suara pematerinya karena satu ruangan. Moga lain kali dpisah, ya.
HapusMantep tipsnya...
BalasHapusTapi sayange belum pernah ngereview produk, ngeblog aja masih kumat2an. :(
Kalo kumat, minum obat qiqiqi.
HapusSaya sudah minum obat racikan Haya. Hasilnya, kumat2an saya sedikit berkurang :D
HapusHahaha moga cepat sembuh ya, Mbak Eno! :))))
HapusTerima kasih banyak sudah sharing ilmu tentang menulis review. Saya belum pernah menulisnya. InsyaAllah akan dipraktekan. Senang dan bangga sudah pernah bertemu dengan mba.
BalasHapusSenang juga bisa ketemu. Moga kapan-kapan kita bisa silaturahim lagi. :)
HapusTulisan Haya selalu lengkap dan mudah dipahami.
BalasHapusSetuju, yang penting konsisten menulis di blog, blogwalking dan networking, semua pasti akan ada hasilnya :)
Eits, disambangi blogger senior. *tutup muka* Iya, setuju, Kak. Insya Allah rezeki masing-masing udah diatur, ya. :)
Hapusbelum pernah nulis review2 an produk saya Mak, paling banter ya review buku, itupun kesendat-sendat...:)
BalasHapusReview buku pun boleh. :)
HapusJeng Haya emang oke sip markusip, selalu berbagi tips *koq berima yaaa :)
BalasHapusAku blm pernah ngereview produk mak, bahasaku di blog sepertinya perlu diperbaiki ya. Ancur2an gak karuan gitu hihihiii... Kebanyakan becandaan, enggak di sosmed, enggak di blog. Kacau nih.
Justru itu bisa jadi 'kekuatanmu', Jeng. Tulis review yang gokil, tapi tetap bernas. ;)
Hapuspengen banget bisa mereview, tapi kudu banyak belajar nech mak...TFS....
BalasHapusSama-sama. Semoga bisa dipraktikkan. :)
HapusWaahhh, pentiing nih tulisan. Makasih cikgu sharing dan oleh2 ilmunya :)
BalasHapusSem-sem, Mak Nengnong. ;)
Hapusmakasih mak, sharingnya, bermanfaat sekali...
BalasHapusingin mraktekin, tp thn ini saya blum dapet job review lg, hiks...
:D
Tulis review produk yang dibeli sendiri aja dulu, Mbak. Insya Allah job mampir. :)
HapusDulu saya sering bikin review tentang beberapa produk, tapi kok gak pernah dilirik ama brand tertentu ya? *hiks*
BalasHapusTetap semangat! Ngeblog karena senang. Ngeblog karena cinta. ^^
HapusSeneng main disini, jadi nambah ilmu :)
BalasHapusNggak ikut workshop, tapi dapat ilmunya, makasih Mbak Haya :)
Sem-sem, Mbak. ;)
Hapusitu majalahnya ada "seks" apa gitu *lospokus*, hehe.
BalasHapusmakasih ilmunya, Mak Haya. tapi belom pernah disuruh review produk, hehe
Huaaa baru nyadar juga topik majalahnya. Maapkeun! :))))
Hapusuwaaa dapet ilmu baru lagi,sampe sekarang belum ada yg nawarin syaratnya aneh2 masih standar hehehe.makasih mak sharingnya.
BalasHapustapi mupeng juga dikasih produk gadget xixixiix
Mudah-mudahan ada tawaran review produk yang cocok di hati nantinya, ya hehehe.
HapusWah ilmu baru niih dan langsung dilakukan deh :D hihi makasih mak cantik
BalasHapusSem-sem. ;)
Hapuswah, makasih sharingnya mba' Hay. Harus terus latihan mereview nih. Kadang muncul rasa nggak pede,.termasuk untuk tulisan di blog. tapi semua tulisan butuh proses, ya. Nggak ada yang instan. Oke, oke..sip! siap untuk latihan terus dan rajin ngeblog, sambil doa semoga dapet job review. :)
BalasHapusPede aja, Mbak. Tulis dengan gaya Mbak sendiri. Latihan, latihan, latihan. Semangat! ^^
HapusUmm.... gitu ya Mak Haya... kelebihan review produk dari blogger karena dia ditampilkan lebih personal. Makasih banget tips nyaa
BalasHapusPengen belajar juga akh hehehe
BalasHapusKalau dapat undangan icip icip mau juga dong.....tapi kalau disuruh mereview produk belum bisa sih terlebih tepatnya belum mau soalnya format blog saya bukan blog komersial, hanya catatan ringan pengganti buku harian.
BalasHapusAkan tetapi saya suka berkunjung ke blog yang suka mereview produk untuk sekedar pengetahuan tentang produk itu, apalagi review buku saya bisa tahu isi buku walaupun tidak membelinya....hemat ceritanya....
Aku belum pernah ikut acara workshop blogger... pasti dapat ilmu dan banyak keuntungan ya mbak. Setuju, review harus jujur dan juga berbahasa baik. Makasih sharingnya mbak Haya.
BalasHapusIlmu yang sangat bermanfaat.. makasih, ya, Mak Haya..
BalasHapusBtw, saya pernah dapat job review tapi dari blogger lain, dan bayarannya "cuma" 20 ribu. Tapi dari situ saya bisa belajar mereview, so saya tetep bersyukur. Emang bener, ya Mak, semua berawal dari 0. Semoga suatu saat saya bisa dapet job review yang nilainya lebih besar lagi :) aamiin...
saya pemain baru di bidang review, nih, Mak. Tipsnya sip banget. Apalagi ttg menulis kelemahan. Kadang saya masih mikir panjang untuk menulis kelemahan suatu brand hihi
BalasHapusaku paling susah klo di suruh review, ga tau ya, apa karena bukan genrenya apa emang skill manulis yang belom cukup. entah lah
BalasHapusPaling aman dan nyaman nulis review ya kalau udah nyoba produknya ya, mbak. Kalau belum, bisa tanya2 sama teman yg udah pakai.
BalasHapusKalau review produk milik olshop, aku masih suka nyeneng2in brand. Hehehe.
Makasih sharingnya ya, Mba. Akeh sinau nang kene.
Terima kasih tipsnya dari reportse acara kece CikGu ;)
BalasHapusKapan yah, saya dapet job review hehehe... pernah, sih, itupun temen yg minta. Tetep asoy ko, semoga bisa lebih meningkat. hehe
BalasHapusJujur, tapi harus mampu menuangkannya dengan baik ya. Aku suka yg begini.
BalasHapusMau coba ah bikin review produk.
thanks for sharing, Mbak Haya
Yuhuuu...,belajar banyak dari sini. Makasih ilmunya Cikgu.. :)
BalasHapusHahaha...baru nyadar sudah pernah komen di sini ;D
BalasHapusIlmu yang sangat bermanfaat, Mbak Haya. Thanks sudah berbagi. Saya pernah ditawari beberapa kali review produk, belum diterima...Nanti mulai mencoba ah :)
BalasHapusSiaaaaap!!!! Makasih elmunyah
BalasHapusMbak Hayaa, terima kasih buat blogpost-nya... Beberapa kali dapat permintaan mereview produk lalu bingung, kalo udah dikasih produknya untuk dicoba, perlu minta bayaran lagi nggak yaaaa hehehee. Seandainya ada guidelines tarif2 ngereview :P
BalasHapusI'm newbie, pengen mulai.. Awalnya terinspurasi karena aku sering banget baca review produk, terutama di female daily.. Dan memang reviewnya banyak yang jujur.. Pengen ikutan tapi bingumg mulainya dari mana..
BalasHapusAda saran?
Mbak sendiri kapan mulai nge blog?
Maksih atas tipnya mbak. Bulan Ramadhan kemarin saya dapat 3 job review, tapi saya rasa masih kurang untuk memuaskan hasil review saya. Mungkin karena, dari ketiga job tersebut adalah tentang toko online.
BalasHapusLewat artikel mbak ini, bisa menjadi inspirasi kedepannya, untuk saya mereview produk/suatu hal dari klien.
renyah banget baca tulisan mba ini, hemm
BalasHapusBertandang ke blog ini , semakin banyak pencerahan. Informasi dan tips soal review di bahas lengkap
BalasHapusBaru beberapa kali dapat job review produk. Belum punya ilmunya, jadi ditulis begitu saja. Jadi bisa belajar dari postingan ini. Thank you, Haya.
BalasHapusAku masih terus memperbaiki kualitas konten tulisanku terutama saat review, dulu banget pernah coba "niru' ciri khas orang lain tapi ternyata itu bukan solusi sama sekali, semacam "ngga gue banget" jadi ya udah flowing aja sesuai yang bikin aku nyaman, semoga kedepannya bisa ketemu yang "khas nya Hani".
BalasHapusSeneng baca tulisan ini, thank you Mba ku for sharing :*
Mantapp banget, jadilah blogger berkarakter
BalasHapusSayas edang mencoba untuk belajar menulis Mbak Haya, *belajar mulu...(heheee). Memang kalau menuliskan pengalaman setelah menggunakan barang/produk dengan yang tidak menggunakan rasanya beda, susah untuk mendapatkan feelnya. Heheee. Terima aksih sharingnya ya Mbak Haya
BalasHapusBaru tau ada yg minta review ala restoran padang, blm pernah dpt yg ala padang gtu.. trus.. yg malah dpt gadget itu sesuatu bgt yaa.. aku pengen jg dong.. xixixixi...
BalasHapusIlmu baru niy..thank you dah sharing ...
BalasHapusmba Hayaa, aku lagi butuh ini... Ngga gugling tapi tiba2 nyasar kesini. Ternyata pernah ketemu di 2 acara sebelumnya, fisher price sm lotte choco pie. Aku blum tau mba Haya ituu (cupuu bnr yaq) blogging bener2 belum pernah yg ikut pelatihan menulis dll aku, jadi curhat giniii. Baru sebulan liat TL twitter mba Haya dan follow.. Mau obrak abrik web ini, alias bacaaa ^^ makasih yah mba
BalasHapusAh, serunya datang ke acara ini! Saya pernah beberapa kali menulis review produk, Mbak Haya. Yang cukup menantang dari ini adalah mengkomunikasikan opini kita agar review tersebut tidak sekadar informatif, tapi juga enak dibaca :)
BalasHapus