Pensiun.
Apa yang kamu pikirkan
kalau disebutkan kata pensiun?
Sekarang umur masih 35 tahun, ah, pensiun masih lamaaa. Ntar sok ntar sok aja. Kayaknya
belum penting dipikirkan. Saya pribadi termasuk
yang masih maju mundur memikirkan soal pensiun. *getok kepala pakai cilok*
Penginnya, sih, bisa menulis terus … ngeblog terus … mengajar terus ... sampai nini-nini hihihi. Penginnyaaa ....
![]() |
Pengin bisa produktif terus sampai tua, tapi .... |
Tapiii …, tapiii …, teteuuup
dana pensiun kudu dipikirkan dan dipersiapkan. Kita enggak tahu apa yang
terjadi pada diri kita dalam jangka waktu 10 atau 20 tahun ke depan, kan?
Bahkan untuk semenit kemudian pun kita
tidak tahu. Saya melihat salah satu tetangga saya yang seorang guru, sebut saja
nama beliau Ibu Rita, masih sehat dan aktif saat berumur 50 tahun. Setiap hari
beliau pulang pergi dari rumah ke sekolah. Sorenya mampir ke pasar untuk
belanja, kemudian momong cucu. Menjelang Magrib, baru beliau pulang ke rumah
untuk masak makan malam dan beres-beres. Semua dikerjakan sendiri, tanpa asisten rumah
tangga. Mancap!
Saya selalu membayangkan,
alangkah senangnya Bu Rita. Saya juga ingin seperti beliau. Tetap produktif di masa
tua. Tidak ada kata pensiun! Hanya,
takdir berkata lain. Selang sebulan saya berandai-andai, Bu Rita jatuh sakit
keras. Biaya pengobatan yang cukup besar, sebagian diambil dari asuransi dan
dana pensiun. Keadaan yang berubah 180 derajat ini bikin saya merenung panjang
hiks.
Minimal kita menyiapkan
dana pensiun, tanpa punya masalah kesehatan yang serius dan asuransi yang
memadai. Setuju enggak? Kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan anak cucu,
dong. Kalau menuruti kata hati, saya ingin di masa tua nanti tidak merepotkan
mereka. Ya kalau mereka bisa membantu menanggung biaya hidup saya. Kalau tidak?
Yuk, monggo melihat tabel ilustrasi
dana pensiun di artikel LiveOlive judulnya Hidup Senang Selepas Masa Kerja, Bisa Nggak Sih?. Untuk yang bergaya hidup sederhana saja diperkirakan butuh dana pensiun
Rp2,7 miliar! *kayang*
Wow, kaget melihat
jumlahnya, ya? *zoom in zoom out* Saya
mencoba menghitung sendiri dana pensiun yang saya butuhkan, sekaligus jumlah
tabungan per bulan pakai Kalkulator Pensiun. Berikut hasilnya.
Anggap
saja pengeluaran saya Rp6 juta per bulan. Maka, dana pensiun yang dibutuhkan nanti
sekitar Rp1,4 miliar. Saya harus menabung Rp4 juta per bulan mulai dari
sekarang. Wah, enggak nyadar, 18 tahun lagi saya sudah masuk masa pensiun
huhuhu. Wong rasanya seperti baru kemarin menikah, eh, sekarang anak sudah mau
ABG, yak. Kudu belajar mengelola keuangan keluarga dari LiveOlive juga, nih. Artikelnya
seru-seru dan pastinya bermanfaat. Sesuai banget dengan kebutuhan saya sebagai
emak-emak menteri keuangan rumah tangga. *tsaaah*
Nah, apakah kamu sudah mencoba menghitung dana pensiun yang kamu butuhkan? Bagaimana usahamu mempersiapkannya? Share, dong. [] Haya Aliya Zaki
Wah, dana pensiunku butuh brp ya? ntar kalo udh di laptop kudu balik ke halaman mak Haya nih, biar bisa full baca dan coba hitung2. Trims, Mak for share.
BalasHapusOke, Mak Al. Senang kalau info ini bermanfaat. :)
Hapusternyata pensiun juga butuh kalkulator, ya :)
BalasHapusIya, Mak. Yuk, dipakai buat hitung-hitungan dana pensiun dari sekarang. :)
HapusMungkin bisa juga dengan investasi ya mbak sedari sekarang, dan memilih investasi ini yang masih galau :p
BalasHapusBoleh baca-baca LiveOlive.com, Nophi. Siapa tahu nemu info investasi yang cocok. :D
HapusAyayaya... mau nyobain ngitung, udah jiper duluan. Tapi buat jaga2 sih, memang segalanya perlu disiapkan ya, mak. Belum lagi estimasi biaya pendidikan anam2 kita 10 tahun ke depan. Bhiik
BalasHapusTul, Mak. Kudu dipersiapkan semuanya dari sekarang, ya. Mudah-mudahan rezeki lancar. Aamiin. :)
HapusWah, bagus nih artikelnya. Saya (masih/sudah) 22 tahun. Tahun ini rencananya lulus S1. Mudahan langsung dapet kerja setelah lulus. Setelah itu boleh deh saya praktikan ilmu di artikel ini. Gpp kan ya, ngitungnya dari sekarang? hihi
BalasHapusMonggo. Hayuk dihitung. Semakin dini berusaha semakin bagus. :D
HapusSaya kok ga pengen pensiun ya,..... T_T
BalasHapusSamaaaa. :))))) Tapi, teteup kudu dipikirkan dan diusahakan. Soal takdir kita ga tahu, kan? :)
HapusOh ada ya alat penghitungnya.. kalau dipikirkan dari sekarang ternyata ringan ya mbak
BalasHapusAamiin, Nu. :)
HapusMmbak Hay, ini artike penting banget. Buat merencanakan hidup kita di masa-masa pensiun. Salah satunya adalah dengan merencanakan keuangan di masa pensiun nanti. Terima kasih banyah Mbak :)
BalasHapusSama-sama, Mak. Semoga bisa diwujudkan, ya. :)
HapusPengalaman saya sebagai seorang pensiunan.
BalasHapus1. Tunjangan pensiun seorang purnawan Jenderal bintang satu seperti saya sekitar 450 USD. Kurs 10.000 lho.
2. Saya tidak bekerja lagi.
3. Ada tabungan tapi tidak membuat mata terbelalak.
4. Ada rumah, kendaraan
5. Punya sawah di kampung nggak terlalu luas.
6. Anak-anak sudah berkeluarga.
Untuk hidup sederhana sudah cukup kok. Apalagi jika kelak saya harus kembali ke kampung mengurus rumah dan sawah.Apa-apa murah donk ya.
Saran
1. Siapkan dana pensiun dengan menabung sejak dini.
2. Ikut asuransi pendidikan untuk anak-anak
3. Jika tidak bekerja di kantor ya bekerja di rumah yang santai tapi menghasilkan yaitu : MENULIS
4. Gengsi bukan jamannya lagi.Punya HP 2 sudah cukup
5. Sholat tahajud, dhuha konsisten. Tentu sholat wajib harus donk
Semoga tetap sehat, sejahtera dan bahagia. Amin
Salam hangat dari surabaya
Makasih sharingnya, Pakde. Yang terakhir itu nyes banget. :D Oiya, punya HP lebih dari 2 kalau dapat dari lomba blog, boleh, kan? Wakakaka. *canda Pakde*
Hapus