Beberapa waktu lalu, saya memperhatikan tulisan dan
status teman di media sosial. Ada yang menulis kata ”runut”, padahal kata yang seharusnya
digunakan adalah ”runtut”. Ada juga yang menulis kata ”nyinyir”, padahal seharusnya ”nyindir”. Sekilas, kata-kata ini memang terdengar mirip. Wajar kalau tertukar
penggunaannya. Atau, mungkin juga karena penulis belum sepenuhnya paham arti
dari kata masing-masing. Berikut saya rangkum kata-kata yang terdengar
mirip dan memiliki makna berbeda. Definisi dan beberapa contoh saya ambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Amblas atau ambles?
Amblas artinya hilang, lenyap, tidak muncul-muncul lagi.
Contoh Hartanya amblas di meja judi.
Ambles artinya turun (ke dalam tanah), tenggelam.
Contoh Bandung macet total karena ada jalan yang ambles sedalam tujuh
meter.
Bilur atau bulir?
Bilur artinya luka panjang pada kulit (bekas kena cambuk).
Contoh Apakah bilur di tanganmu itu bekas pukulan?
Bulir artinya tangkai beserta buah (bunga) majemuk yang terdapat pada
tangkai itu, tipe susunan rangkum bunga dengan satu sumbu utama yang tidak
bercabang, tempat melekat bunga yang tidak bertangkai pendek.
Contoh Bulir-bulir padi mulai menguning.
Jalur atau lajur?
Jalur artinya
1. kolom yang lurus, garis lebar, setrip lebar
2. ruang di antara dua garis pada permukaan yang luas
3. ruang memanjang di antara dua deret tanaman
4. rel
5. ruang memanjang antara dua garis batas lurus; ruang antara garis permainan
tunggal dan garis permainan ganda.
Lajur artinya
1. deret beberapa benda atau orang yang merupakan baris
2. kolom (di surat kabar)
3. baris tebal memanjang pada kain.
Dalam
konteks lalu lintas, jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu
lintas kendaraan. Sementara lajur adalah bagian jalur yang memanjang dengan
atau tanpa marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor
sedang berjalan, selain sepeda motor. (sumber: Facebook Bahasa Kita – Bahasa Indonesia)
![]() |
Foto dari sini |
Lengang atau lenggang?
Lengang artinya sunyi, sepi, tidak banyak orang.
Contoh Jalanan di Jakarta hanya lengang saat Lebaran.
Lenggang artinya gerakan tangan terayun-ayun ketika berjalan.
Contoh Kalau datang ke rumah orang, jangan melenggang saja. Bawalah sedikit
oleh-oleh.
Pijat atau pijit?
Pijat artinya pencet, urut.
Contoh Dia memijat tombol itu.
Pijit artinya urut.
Contoh Aku ingin dipijit supaya otot-otot lemas dan peredaran darah lancar.
Jadi, pijat (memijat) memiliki dua makna, yaitu memencet
dan mengurut, sedangkan pijit (memijit) hanya memiliki satu makna, yaitu
mengurut. (sumber: Ivan Lanin)
Runtut atau runut?
Runtut artinya selaras, bersesuaian.
Contoh Sebagai sutradara baru, dia mampu menghadirkan gambar yang runtut
dan enak ditonton.
Runut artinya jejak (bekas tapak kaki), alur di tanah (bekas roda pedati).
Merunut artinya mengikuti jejak, mengusut perkara, menelusuri kembali.
Contoh Polisi merunut perkara pembunuhan.
Sauh atau sawo?
Sauh artinya alat berkait dan berat, dibuat dari besi yang dilabuhkan dari
kapal ke dasar laut supaya kapal dapat berhenti (jangkar).
Bersauh artinya berlabuh, singgah.
Contoh Awak kapal melempar sauh ketika kapal kami sudah tiba di tujuan.
Sawo artinya pohon, tinggi mencapai 20 m, bercabang rendah, kayunya berat
awet, teras kayunya berwarna merah kecokelat-cokelatan, buahnya berwarna
cokelat berbentuk bulat telur, dan manis
rasanya.
![]() |
Buah sawo (foto dari sini) |
Nyindir atau nyinyir?
Nyindir berasal dari kata dasar ”sindir”. Sindir artinya mencela, mengejek secara tidak langsung atau tidak terus
terang.
Contoh Dia bisanya nyindir saja. Mana berani ngomong langsung.
Nyinyir artinya mengulang-ulang perintah atau permintaan, cerewet.
Contoh Aku malas datang ke rumahmu. Nenekmu nyinyir banget.
![]() |
Nyindir, nih, yeee .... |
![]() |
Nenek jangan nyinyir, ya, Nek .... |
Segitu dulu, Teman-Teman. Kalau ada yang mau
menambahkan, silakan. Saya tahu, mungkin tidak semua orang peduli tentang penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bodo, ah, menulis, ya, menulis saja. Duluuu
saya juga merasa seperti itu. Sampai akhirnya saya melihat kritikan beberapa
pembaca tentang penggunaan bahasa yang salah. Eiiits, pembaca kita
cerdas-cerdas ternyata! Kesalahan penggunaan bahasa bisa mengubah makna dan tulisan
pun jadi tak nyaman dibaca. Seperti kata Theodore Sturgeon, menulis adalah
berkomunikasi. Ya, bukankah memang pada akhirnya untuk pembacalah kita menulis? [] Haya Aliya Zaki
Keren mak....makasih ilmunya yah :)
BalasHapusSama-sama, Mak. Semoga bermanfaat. :)
HapusKadang terkesan sepele ya mak, tapi kalau jadi salah arti kan jadi lucu. Makasih infonya mak Haya.
BalasHapusIya, Mak, benar. Sepele, tapi mengubah makna. Kembali kasih. :)
HapusMantap Mak..Makasih ilmunya ya..
BalasHapusSemoga bermanfaat, Mak. :)
HapusSelalu suka dengan update artikel Mak Haya baik di KulTwit sama di blog, siap2 di bookmark :) Thks ya Mak ^_^
BalasHapusHehehe makasih, Mak. Aku juga suka baca blogmu. Meskipun kadang ga komen. Banyak informasi di sana. :)
HapusOwalah...
BalasHapusbaru tahu aku..
makasih infonya :)
Salam Blogging ^^
Sama-sama. Happy blogging. Happy writing. :)
HapusTerima kasih, buat informasi yang berguna ini.
BalasHapusSaya termasuk orang yang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, biar gak as-bun :D
Terima kasih kembali. Senang mendengarnya. :)
Hapusmakasi ilmunya mbak...
BalasHapusSama-sama. :)
Hapusthks for share mb Haya, informasi yg sangat bermanfaat
BalasHapusSama-sama, Mbak. :)
HapusBlog sebagus ini sayang sekali bila tidak didaftarkan ke direktori blog Indonesia.. gabung yuk.. biar lebih banyak pengunjung yang bisa menikmati kekayaan konten blog Write Your Diary
BalasHapusSaya sudah daftar barusan. Sepertinya sedang menunggu konfirmasi. Trims atas infonya. :)
HapusEntah sengaja atau tidak, tahu atau memang belum tahu, kadang memang suka meleset ucapannya ya, Mba.
BalasHapusSaya baru tahu untuk yang Pijat dan pijit, Mba. . . :)
Semoga tulisan ini membantu supaya tidak kepeleset lagi hehehe.
HapusAku suka ketuker antara jalur dan jalur itu, Mak. Makasih ilmunya. Suka dengan gayanya Mamak Tor berbagi ilmu :)
BalasHapusSama-sama, Mak Sari. Mamak Tor itu mamak-mamak yang senang nari Tor Tor ya? Xixixi.
HapusMakasih infonya, Bun.
BalasHapusBeberapa hari lalu belajar #elipsis dari kultwitnya. Skarang belajar kata.
Wah, jadi makin banyak ilmu menulisnya nih.
Kalo belajar dialog yang benar sudah dibahas di sini belum, Bun? *belum searching disini* hihi
Tentang dialog saya belum nulis. Insya Allah berikutnya. Semoga bermanfaat. :)
HapusSelalu bawa oleh2 kalau datang kesini makasih ya mak
BalasHapusSama-sama, Mak Hana. Gantian ntar aku dibawain rantang, ya. :))))
HapusSip, info yg bermanfaat.
BalasHapuswww.airlimbahku.com
Sip. :)
Hapusmaklum banyak penulis dadakan yang masih belum mengerti kosa kata yang baik dan benar,saya contohnya... heheh salam kenal :)
BalasHapusEnggak apa-apa. Yang penting mau belajar. Saya pun masih belajar. Salam kenal kembali. :)
HapusHoreee.. ternyata aku udah bener make kata-katanya selama ini. Hihii, tadi iseng banget hitungin :D Cuma yang Sauh sama Sawo itu aja yang enggak, soalnya aku malah barutau ada kata Sauh :D
BalasHapusHoreee keren! :D Yang sauh dan sawo itu kadang-kadang orang suka nyebutin buah sawo dengan buah sauh hehehe.
HapusMakasih banget utk sharingnya Mak... BTW terimakasih udah jelasin tentang ngilu dan linu kemarin itu. Eh, aku kok sudah lupa lagi ya? Hadeeehhh... dari dulu aku paling susah bedain 2 kata itu Mak... #tepokjidat
BalasHapusHehehe ... sama-sama, Mak. :) *usap-usap jidat Mak Reni*
Hapuskelihatannya hal sepele ya,,ternyata banyak yang salah kaprah..
BalasHapusHehehe iya, Mbak.
BalasHapusDaku paling seneng nih, jadi belajar mana yang benar penggunaannya. Daku pantau trus pastinya. Makasih mbahay!
BalasHapusHoalaaaaahhhh, berarti status FB itu NYINDIR, bukan NYINYIR yak :)
BalasHapusJadi selama ini orang2 yang pada nyinyir karena mereka cerewet yaak .... *manggut manggut baru paham*
BalasHapus