Banyak
yang istimewa dari acara Penganugerahan Srikandi Blogger 2013 powered by Acer
di Gedung F lantai 6, Kemendiknas, Jakarta (28/4). Salah satunya adalah penampilan
remaja berbakat, Yasmin Amira Hanan. Yasmin menunjukkan kemampuannya
menyanyikan lagu Price Tag (Jessie J)
dan Baby (Justin Bieber) sambil
bermain gitar. Suaranya merdu. Petikan gitarnya cantik! Yang belum melihat
penampilan Yasmin, videonya ada di sini.
![]() |
Yasmin Amira Hanan (foto Dian Kelana) |
Selain
bersuara merdu dan jago memetik gitar, Yasmin juga senang menulis. Mau tahu
profil Yasmin selengkapnya?
Ada
yang sedikit berbeda dari sosok penulis remaja kelahiran Jakarta, 23 Juni 1998 ini. Gaya bicaranya ceplas-ceplos dan keinggris-inggrisan. Ayah
dan ibu Yasmin memang asli orang Medan, tapi mereka sekeluarga sempat tinggal
di Amerika, tepatnya di Orchard Down, Urbana Champaign, Illinois. Pasalnya,
ayah Yasmin melanjutkan pendidikan S2 di sana. Setelah studi ayahnya selesai,
mereka menetap di Bekasi. Setiap Lebaran tiba, barulah mereka mudik bertemu
kakek nenek dan keluarga besar di Medan.
“Suatu
saat, aku ingin menulis novel berbahasa Inggris. Kalau sekarang, aku ingin berusaha
memperbaiki grammar-ku dulu dan
memupuk rasa percaya diri juga,” kata Yasmin sambil memperlihatkan buku-bukunya.
Buku-buku Yasmin yang sudah terbit memang masih berbahasa Indonesia semua,
yakni Supermanda - Liburanku, Biola, dan
Kurcaci (2010), Doughnut Boy - Happy
Birthday, Indonesia! (2011), dan baru-baru ini novel Unforgettable Moment (2012). Semuanya di bawah naungan penerbit
DAR! Mizan.
Selama tinggal di Amerika, Yasmin enjoy banget dengan kehidupan bersama teman-teman multikultur dan sekolahnya. Lambat laun, Yasmin jatuh cinta kepada bahasa Inggris, bahasa yang digunakan sebagai komunikasi sehari-hari. Yasmin mengakui, kemampuan bahasa asingnya berperan dalam sejumlah prestasi yang berhasil diraihnya, seperti Young Author Nomination untuk tulisan berjudul The Poor Sam di Martin Luther King, Jr. Elementary School (2008), Juara Harapan Lomba Story Telling di BBC (2009), dan Juara Harapan Lomba Spelling-bee di Al-Azhar Kemang Pratama (2009). Selain prestasi tadi, Yasmin juga meraih Runner-up Lomba Menulis Cerpen Anak Indonesian Muslim Sisters (IMSIS) di Amerika (2008). Salah satu cerpennya menjadi cerpen terpilih pada Hari Anak Nasional (2011).
“Aku
suka menulis karena bisa mengungkapkan perasaan, menyampaikan pendapat, bahkan
berargumen melalui tulisan. Namun, aku tidak ingin menulis hal-hal yang
menyakiti hati orang lain,” kata putri sulung Indra Gunawan dan Wylvera Windayana ini. Adik tunggal Yasmin, Darryl Khalid Aulia (11 tahun), pula mengikuti
jejak kakaknya sebagai penulis. Asyiknya, kakak beradik sama-sama penulis, ya!
Sekarang
Yasmin sedang menulis naskah novel keduanya yang berjudul Unforgettable Moment 2.0. Naskah ini bukan sambungan dari novel yang
pertama, Unforgettable Moment.
Ceritanya sangat berbeda. Tokoh-tokohnya juga berbeda.
Dengan menulis, Yasmin ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak muda. Ya, kenapa tidak? Zaman sekarang bukan hanya model, penyanyi, dan bintang film yang menjadi inspirasi. Penulis juga, lho! Tulisan kita bisa memotivasi orang menjadi lebih baik. Ketika kita road show ke berbagai daerah dan bertemu bermacam karakter orang, kita bisa sekalian menularkan pengaruh positif. Insya Allah, kita tidak akan berhenti menjadi inspirasi walau kita telah tiada karena karya kita akan terus ‘hidup’ dan dikenang pembaca, demikian menurut Yasmin. Wow, pemikiran yang keren, ya?
Soal
musik? Ya, itu tadi. Selain jago bermain gitar, Yasmin juga piawai main biola. Yang
lebih disukai, sih, bermain gitar. Si penyuka Italian food dan milkshake
chocolate ini mulai belajar kira-kira dua tahun yang lalu. Awalnya, dia
tertarik melihat Kakek yang suka bermain gitar. Ketika adiknya, Khalid, ikut
kursus gitar, dan dibelikan gitar, Yasmin semakin tertarik. Mungkin tidak ada
yang menyangka -dengan petikan gitar secantik itu- Yasmin belajar secara
autodidak! Dia belajar nada dari buku, kemudian baru belajar memetik senar.
Kadang-kadang jari Yasmin lecet. Namun, usahanya tidak sia-sia. Dalam
hitungan bulan, Yasmin sudah mahir. Salut!
![]() |
Yasmin dan adiknya, Khalid |
“Menulis dan bermusik sama-sama menyenangkan. Aku tidak pernah melakukannya karena terpaksa. Bagiku, berkesenian itu untuk having fun, bukan menyusahkan. Awalnya sih, seperti kata orangtuaku, have a little taste of everything. Coba saja semuanya. Kalau kita sudah ketemu hal yang kita minati, kita tinggal fokus di situ,” jelas Yasmin yang sekarang bersekolah di SMPN 1, Bekasi.
Lalu,
bagaimana Yasmin mengatur waktu?
“Nah,
sebenarnya aku juga sedang mencari siasat mengatur waktu yang baik. Soalnya,
aku sendiri masih sering kewalahan mengatur waktu!” jawab Yasmin tertawa. Untuk
urusan jadwal, Yasmin memerlukan bantuan Ibu. Kalau Ibu bilang belajar ya,
belajar. Kalau Ibu bilang lanjut menulis atau main musik, ya, Yasmin ikuti. Ibu
memang suporter terbaik!
Tak
terasa, waktu begitu cepat berlalu. Dua jam berbincang-bincang dengan Yasmin,
sungguh tidak terasa. Sebelum melanjutkan aktivitas, Yasmin berpesan, “Sebaiknya
kegiatan menulis dan bermusik jangan cuma dilakukan untuk mencari fame (ketenaran). Lakukan semuanya dari
hati. Nanti hasilnya juga bakal ‘klik’ di hati. Jujur, aku bangga menjadi
penulis dan pemusik remaja. Anak muda juga dihargai pendapat dan kemampuannya,”
pungkas pengagum quotes William
Shakespeare ini, tersenyum.
Teman-teman
yang mau kenalan dengan Yasmin, silakan follow
akun Twitter @yasmin_hanan. Atau, mau membaca celotehan-celotehan serunya
mungkin? Sila main ke blog http://rauhling-a-glass-door.tumblr.com dan http://the-little-parts.blogspot.com. [] Haya Aliya Zaki
Mantep ah.. :D
BalasHapusmau belajar main gitar sama Yasmin dlu mak, *belajar main keyboard aja kagak bisa-bisa *
masih kecil dah keren yah prestasinya mak..
Sama, Mak. Aku ga bisa-bisa belajar nada. Ga hafal-hafal qiqiqi.
Hapuspingin juga belajar musik ama yasmin mak, musik dan menulis memang dua bakat yang romatis
BalasHapusIiish iya, bener banget ya, Mak. Apalagi pas suasananya gerimis gitu. Amboiii ....
HapusKerennnn...
BalasHapusTul! :D
HapusKeren dan inspiratif ya... :D
BalasHapusBener banget, Mak. Multitalenta. :D
HapusWow, sungguh beruntung Indonesia memiliki mutiara secantik Yasmin, tinggal diasah secara kontinue, maka kilauannya akan membahana ke seantero negeri. Kereeen, sukses untuk Yasmin, dan trims liputannya, Mak Haya. :)
BalasHapusYap, semoga ada Yasmin-Yasmin lain ya, Mak. Kembali kasih. :)
BalasHapusHah?
BalasHapusKelahiran 98? Masih muda banget ya, Mba.
Foto yang pertama tampak dewasa. ... .
Salut dengan bakat2nya. .
Semoga novelnya cepat rilis dan sukses utnuk Yasmin. . . ^*
Aamiin. Makasih, Tanteee ... *mewakili Yasmin* Qiqiqi ....
HapusHebat, postingannya Mak satu ini selalu komplit banget :)
BalasHapusMakasih, Mamaaakkk ... sering-sering mampir, ya. :D
BalasHapusWah, Ibunya Yasmin baru bisa kasi komen ini di postingan Haya, makasih ya, Hay. Btw, ada titipan salam dari Yasmin buat Tante-tante semua, terima kasih supportnya, katanya. Doakan Yasmin tetap konsisten menekuni minat dan hobinya ya, Aunties tapi tetap menomorsatukan study tentunya (ini sih tambahan dari ibunya...hehehe....). Sekali lagi, makasiiih.... ;)
BalasHapusWaaa ... ibu Yasmin muncul. :D
BalasHapusSiiip. Sukses buat Yasmin ya, Kak Wiek. :)
Hebat yasmin..
BalasHapusLebih banyak berlatih dengan hati :)
BalasHapusMantap liputannya mak, kereen Yasmin.... smg makin bnyk karyanya....
BalasHapus