Beberapa waktu lalu saya mendapat undangan via BBM dari
Mas Irfan Hasuki (reporter tabloid Nakita) untuk memberikan pelatihan menulis
di SD Islam Cikal Harapan I BSD tanggal 20 Oktober 2012.
 |
Saya dan Mas Irfan |
Rencananya, saya diminta
melatih anak-anak kelas V dan VI SD. Sementara, Mas Irfan, kelas III SD. Ada
juga Mas Yol Yulianto, melatih kelas IV SD.
Tentu saja menyambut baik tawaran dari Mas Irfan. Sebelum
hari H, saya, Mas Irfan, dan Mas Yol, briefing
terpisah dengan Bu Dedeh Kurniasih, guru yang mengkoordinir pelatihan menulis
ini. Saat briefing, Bu Dedeh menyampaikan maksud sekolah mengadakan
pelatihan. Beliau juga bertanya tentang materi dan metode pelatihan. Saya
menyampaikan secara singkat, lalu dilanjut dengan diskusi sebentar.
xxx
Jumlah peserta pelatihan kelas V dan VI SD ada 64 orang.
Cukup banyak. Saya meminta bantuan dua guru dan satu orangtua murid untuk
berada di dalam kelas supaya pelatihan berjalan efektif.
 |
Anak-anak siap mengikuti pelatihan menulis |
Acara dibuka dengan kata sambutan dan perkenalan. Saya
memulai dengan memimpin anak-anak melakukan gerakan-gerakan senam tertentu.
Gerakannya sekilas tampak biasa saja. Akan tetapi, sangat berguna untuk
merangsang kerja otak. Saya dan teman-teman Galeri Kelas Ajaib (GKA) selalu
melakukannya untuk “pemanasan”.
 |
Wah, ada yang ngantuk, ya? Hihihi .... |
“Pemanasan” berikutnya adalah pemutaran film animasi pendek.
Anak-anak sangat antusias menonton dan menjawab pertanyaan saya, seputar film.
Yang paling tepat jawabannya, saya berikan hadiah buku.
 |
Asyiknya berdialog dengan anak-anak |
 |
Saya meminta Abby menyambung kalimat yang sudah dilontarkan temannya |
Ketika menyampaikan materi pelatihan, saya
selingi dengan games GKA yang dirancang oleh Ratih Soe. Pastinya, games dan hadiah membuat anak-anak fresh setelah berhadapan dengan materi.
 |
Fe, mewakili teman-teman kelompok IX, menerima hadiah menang games |
Di akhir pelatihan, saya memberikan tugas praktik on the spot.
 |
Materi selesai |
Tugas akan direviu langsung.
Peserta yang direviu tugasnya, harus duduk di Kursi Listrik. Kursi Listrik sebenarnya
hanya kursi biasa. Peserta yang duduk di sana pasti jadi deg-degan mendengarkan saran dan kritik dari pengajar. Rasanya seperti “tersengat listrik”. Makanya dinamakan Kursi Listrik. Seru! Yang menggagas Kursi Listrik adalah
penasihat GKA, Benny Rhamdani. Untuk sesi terakhir ini, tentu tidak semua bisa
direviu tugasnya karena keterbatasan waktu.
Saya memilih dua peserta dengan tulisan terbaik (menurut
saya) dan mereka berhak mendapatkan hadiah buku. Mereka adalah Naura. Tulisannya
sangat rapi, sudah terstruktur, mudah dipahami, dan tanda bacanya oke. Dan, Khansa. Idenya keren. Khansa menulis kisah tentang seorang anak yang
berada di Negeri Permen.
 |
Khansa di Kursi Listrik |
 |
Naura dan Khansa menerima hadiah buku |
Senang sekali bisa berbagi cerita dan keceriaan di SD
Islam Cikal Harapan I BSD. Anak-anak tampak senang mengikuti pelatihan. Ini
terlihat dari respons di kelas dan kesan-kesan yang mereka tulis setelah pelatihan
selesai.
Beberapa anak langsung meng-add saya di Facebook dan mem-follow
Twitter hahaha! Orangtua murid juga menyatakan mendukung minat anak mereka di
bidang menulis. Bahkan, ada yang membawa karya sang anak dan memperlihatkannya
kepada saya.
Ada satu kejadian yang membuat saya terharu. Salah
seorang anak laki-laki (saya lupa namanya) membeli buku antologi saya yang berjudul
Jumpalitan Menjadi Ibu (Lingkar Pena
Publishing House). Kebetulan, sekolah memang meminta saya membawa beberapa buku
saya untuk dijual saat pelatihan. Buku Jumpalitan
Menjadi Ibu berisi kumpulan kisah inspiratif para bunda dalam mengasuh
anak-anaknya.
 |
Buku "Jumpalitan Menjad Ibu" |
Ketika saya bertanya alasannya membeli buku, inilah jawabannya.
“Besok ibu saya ulang tahun. Saya ingin memberikannya
sebagai hadiah.”
Masya Allah, mata saya
jadi berkaca-kaca. Allah mendengar niat
baikmu, Nak, batin saya.
Usai pelatihan, panitia mengajak saya, Mas Irfan, dan Mas
Yol untuk makan siang bersama.
 |
Bersama guru dan orangtua murid |
Alhamdulillah, plakat cantik juga diberikan
kepada kami, para pengajar.
 |
Plakat cantik |
Saya berharap, semoga ilmu ini bisa bermanfaat bagi
anak-anak. Semoga anak-anak semakin semangat dan termotivasi menulis. Aamiin.
[] Haya Aliya Zaki
ehhhh mau juga dikursusin Bundaaaa...
BalasHapusAsyiiik Mom Carol mampir. Siyap, Mom, kalau aku mampu. :D
BalasHapusberuntung bs nemu blog mba haya,....jd pengen bs nulis yang baik n enak dibaca... :)
BalasHapuskunjungan perdana n slm kenal mba...
Terima kasih, Mbak. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah mampir. :)
BalasHapusmenginspirasi sampean mak,,salut deh,,,
BalasHapusWaah mata saya juga berkaca2 membaca tentang anak yang beli buku Jumpalitan Menjadi Ibu itu mak .. indahnya
BalasHapusMak, ijin save ini yah ... buat bahan pembelajaran saya kali2 saja ada yang minta begini. Sy baru nyadar, sudah berani kirim2 ke media tulisan ttg perempuan dan menulis ... sudah berani jadi ketua presidium korwil IIDN Mks, juga sdh berani jadi pengurus BaW Mks .. dan baru2 ini saya dgn beraninya ngirim surat ke panitia Makassar International Writers Festival utk memboyong anggota2 grup utk tampil :D
Sy baru sadar Mak ... salah satu konsekuensinya adalah seperti yg dialami mak Haya ini .. aiiih padahal saya orangnya gugupan berat .. beraninya cupa depan laptop doang :D
Ijin save ya .. makasih mak :)
Wow, hebat! Lanjutkan, Mak! ^^
BalasHapus