Senang sekali rasanya saat terpilih menjadi salah satu peserta workshop "WORDISME (Word Is Me) One Day Writing Workshop" di Ballroom Gramedia Pustaka Utama, 19 November 2011. Di blog http://wordisme.com ditulis bahwa gagasan
mengadakan workshop ini muncul karena
melihat maraknya fenomena pecinta dunia tulis menulis yang semakin rancak
berkat dukungan teknologi informasi. Ada begitu banyak bakat emas yang masih
terperangkap oleh ketidakpercayaan diri atau kurangnya informasi mengenai cara
mengasah kemampuan dan menggulirkan karya tulis mereka ke ranah publik.
Pematerinya? Wow, semuanya
penulis kondang! Ada Alberthiene Endah, Petty S. Fatimah, Reda Gaudiamo, Hetih
Rusli, Clara Ng, Djenar Maesa Ayu, Raditya Dika, Salman Aristo, Aditya Gumay,
dan Alexander Thian.
Acara
workshop dibagi lima sesi, yakni jurnalisme
pop, biografi, blog kreatif, novel/fiksi, dan skenario. Yang paling membuat
saya bersemangat tentunya sesi workshop
menulis biografi bersama Alberthiene Endah (AE). Solanya, selama ini saya rutin menulis
profil orang-orang berprestasi di Harian Analisa Medan.
Apa sih, biografi itu?
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah buku yang menguraikan riwayat
hidup seorang tokoh. Biografi biasanya ditulis secara “kaku” sehingga membuat
orang merasa malas untuk membacanya (istilahnya “pengganjal” buku).
AE
ingin orang-orang merasa senang dan nyaman saat membaca biografi. Jangan salah,
membaca biografi itu perlu karena kita bisa belajar banyak dari kisah hidup
orang lain. Nah, kenyataan tadi berbeda saat AE membaca biografi karya penulis
luar negeri. Umumnya biografi karya penulis luar negeri asyik dibaca. AE ingin sekali
menulis biografi dengan gayanya sendiri, yang berbeda dengan biografi karya para
penulis lokal yang banyak beredar di toko buku.
Orang yang cocok menjadi penulis biografi
Sebenarnya, pekerjaan
penulis biografi tidak beda jauh dengan wartawan. Penulis harus siap ketemu
sang tokoh terus-menerus dan mewawancaranya. Wawancara bukan sekali dua kali,
melainkan berkali-kali. Ini bukan pekerjaan mudah. Namun, bukan berarti mustahil
juga dilakukan. Hm, kudu siap mental karena penulis harus ketemu dengan orang
yang sama dalam waktu yang cukup lama. Pastinya penulis akan ikut larut dan
terpengaruh emosi sang tokoh. Boleh saja sih, tapi jangan berlebihan.
Berdasarkan
pengalaman AE, yang paling sulit adalah saat menulis biografi ibu negara Ani
Yudhoyono. Jadwal Ibu Ani Yudhoyono amat sangat padat. Kegiatan mewawancara
sempat tersendat-sendat. Rentang waktu antara wawancara yang satu dengan
wawancara berikutnya cukup lama. Alhasil, setiap akan wawancara, AE harus
membuka-buka lagi catatan dan memorinya untuk mengembalikan ingatan dan “feel” menulisnya.
Cara menulis biografi yang oke
Apa saja yang harus disiapkan penulis
saat kali pertama akan bertemu tokoh? AE berpesan, jangan coba-coba bertemu tokoh
dalam keadaan blank. Browsing data tokoh sebanyak-banyaknya
terlebih dahulu. Bahkan, kalau bisa, “miliki” separuh perasaan tokoh. Setelah
bertemu, beradaptasilah dengan tokoh, kemudian telusuri fakta.
Mungkin Teman-teman ingin bertanya. Tokoh yang mempunyai kriteria bagaimanakah yang menarik untuk
ditulis biografinya? Jawabnya, tokoh yang menginspirasi dan kaya akan
pengalaman hidup (from “nothing” to “something”), yang
punya human interest tinggi, atau
yang punya kehidupan tidak sempurna namun mampu memperbaikinya. AE pernah
menulis biografi almarhum Chrisye, Probosutedjo, Kris Dayanti, Titiek Puspa,
dan Merry Riana. Semua tokoh ini memenuhi kriteria di atas.
Sesungguhnya, ketika kita sedang menulis
biografi, kita tengah menulis konfigurasi perasaan. Emosi tokoh sangat membantu
kita menulis. Seperti yang dikatakan oleh seorang penulis biografi selebritas
dunia, Andrew David Morton, “Bahkan, suara napas tokoh pun mengandung cerita.”
Berikut
tips-tips yang perlu diperhatikan saat menulis biografi:
a. Jangan
“berjarak” dengan tokoh. Coba cara sekreatif mungkin untuk memancing tokoh
supaya mau bercerita.
b. Lamanya
mewawancara sebaiknya maksimal 1,5 jam per sesi. Lakukan wawancara berikutnya
di lain waktu namun jeda waktu jangan terlalu lama. Usahakan jangan lebih dari
seminggu tidak bertemu tokoh.
c. Tulislah segala sesuatunya dengan seimbang dan
mendekati kebenaran. Ajak tokoh untuk berbicara jujur. Kita tentunya bisa
merasakan saat tokoh sedang berbicara jujur atau bohong.
d. Ada
hal-hal atau peristiwa tertentu dalam kehidupan tokoh yang mungkin tidak boleh
dibaca publik. Pastikan sebelumnya kepada tokoh apakah hal yang kita tulis
“aman” dibaca publik atau tidak.
Penutup
AE mengaku sangat suka menulis
biografi karena ia ingin berbagi pengalaman hidup yang dahsyat dan baik dari
seorang tokoh kepada orang banyak. Bahagianya bisa menulis sesuatu yang
bermanfaat dan menyentuh hati orang lain. Royaltinya juga menjanjikan banget, lho! Kita bisa memulainya dengan menulis biografi orang-orang inspiratif
yang ada di sekitar kita. Jadi, tidak harus tokoh-tokoh terkenal. Workshop menulis biografi yang dipandu
oleh moderator Mayong Suryo Laksono ini berlangsung cair tapi sarat wawasan.
Nah, apakah Teman-teman berminat menulis biografi? Mungkin tip di atas bisa membantu. Selamat menulis! [] Haya Aliya Zaki
Foto : dokumentasi Nunik Utami
membantu sekali
BalasHapusAlhamdulillah. Makasih apresiasinya, Mas Benny. ^^
Hapuswow...komplit Mbak :)
BalasHapusTerima kasih sudah mampir, Mbak Esti. Semoga bermanfaat.:)
Hapustulisan yg pas buat yg lagi belajar menulus :)
BalasHapusSemoga bermanfaat, Mbak Sri.:)
Hapusadmin,
BalasHapusboleh nanya tentang komponen2 apa aja yang ada didalam autobiografi ? example: kata pengantar, daftar ini, etc.
Sama seperti buku-buku lainnya.
HapusMbak Al, materi yang 'blog kreatif' sama skenario tong di share juga dong
BalasHapusBelum ada. Nanti kalau ada ya, Mak. :)
Hapusmakin hati - hati dalam menulis nih, nice infonya :)
BalasHapusTerima kasih kembali. Semoga bermanfaat. :)
Hapusthanks mbk sharingnya
BalasHapusSem-sem. ;)
Hapustq ilmunya bermanfaat sekali
BalasHapusHalo, saya Relon penulis buku Aku Bebas dari Jerat Narkoba (Gramedia 2010). Adakah yang bisa bantu saya mengetahui kontak person Alberthiene Endah? Saya ingin menulis buku motivasi dan ingin mbak AE yang menuliskan. Thanks
BalasHapusMauuu. Aku suka baca buku2 biography. Smg bisa jg jadi penulisnya.
BalasHapus